Selasa, Februari 01, 2011

Kekeliruan korban sapi

oleh mantan kiyai NU Mahrus ali

Korban kambing


Tidak di perkenankan korban sapi karena tiada tuntunannya , bahkan bid`ah sekali , tapi korbanlah kambing .

Al bara` ra berkata :” Rasulullah SAW pada hari Nahar berhutbah kepada kami lalu bersabda :
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ عَجَّلَهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنَ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ فَقَامَ خَالِي أَبُو بُرْدَةَ بْنُ نِيَارٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا ذَبَحْتُ قَبْلَ أَنْ أُصَلِّيَ وَعِنْدِي جَذَعَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُسِنَّةٍ قَالَ اجْعَلْهَا مَكَانَهَا أَوْ قَالَ اذْبَحْهَا وَلَنْ تَجْزِيَ جَذَعَةٌ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ *
Sesungguhnya permulaan apa yang kita lakukan pada hari ini adalah menjalankan salat , lalu pulang dan menyembelih . Barang siapa yang melakukan halitu telah sesuai dengan sunnah kami . Barang siapa menyembelih sebelum salat sama dengan daging yang di suguhkan untuk keluarganya tidak termasuk nusuk. Pamanku Abu Burdah bin Niyar berdiri lalu berkata : “ Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya aku menyembelih sebelum salat , dan aku punya kambing umurnya belum satu tahun yang lebih baik dari pada kambing kacangan yang berumur dua tahun . Rasulullah SAW bersabda : “ Gantilah dengannya , atau sembelihlah sebagai gantinya namun untuk orang lain belum cukup korban seperti itu
َ مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا *
Barang siapa mampu lalu tidak berkorban ,jangan mendekati musholla kami Hadis tsb hasan dan didukung dengan hadis sahih lainnya .
Sungguh rugi ,nista , dan binasa hidup kita bila kita mendahulukan opini lingkungan masarakat lalu mengabaikan perintah hadis dan Al Qur`an untuk berkorban dan Rasulullah SAW tidakpernah meninggalkannya Korban ini di wajibkan pada tiap tahun sebagaimana salat di fardhukan tiap hari. Satu kambing bisa di buat korban satu keluarga sebagaimana hadis sbb:
Atho` bin Yasar berkata : “ Aku bertanya kepada Abu Ayyub Al anshori : “Bagaimanakah korban diwaktu Rasulullah SAW , beliau menjawab:
كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ فَيَأْكُلُونَ وَيُطْعِمُونَ حَتَّى تَبَاهَى النَّاسُ فَصَارَتْ كَمَا تَرَى
Seorang lelaki befrkorban kambing untuk dia dan keluarganya ,lalu mereka makan dan di berikan kepada orang lain hingga orang – orang berbangga – banggan sebagaimana kamu lihat . Imam Tirmidzi menyatakan hadis tsb hasan sahih .Imam Ahmad dan Ishak mengharuskan korban kambing .Pendapat kambing untuk satu orang hanyalah pendapat Abdullah bin Al Mubarak.
Untuk sapi untuktujuh orang tidak punya dalil yang sahih . Ada hadis tapi lemah sbb :
Ibnu Abbas ra berkata :
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَحَضَرَ الْأَضْحَى فَاشْتَرَكْنَا فِي الْبَقَرَةِ سَبْعَةً وَفِي الْبَعِيرِ عَشَرَةً
Kami bersama Rasulullah SAW dlm suatu perjalanan , lalu tibalah Idul adha, kami bergabung untuk tujuh orang dengan satu lembu dan sepuluh orang dengan satu onta
Tirmidzi menyatakan , hasan ghorib. Riwayatnya terdapat Al Fadhel bin Musa yang suka menyampaikan hadis nyeleneh dan Husain bin Waqid yang suka ngelantur . Korban urunan tidak ada tuntunannya
إن هذا الحديث منسوخ بما تقدم
Sesungguhnya hadis tsb mansukh dengan hadis yang dahulu , kata Syekh Hasan bin Husain in Assyek
Ibnu Qudamah berkata :
هو في القسمة لا في الأضحية.
Itu untuk pembagian saja bukan untuk kurban


لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ *
Jangan menyembelih kecuali kambing yang sudah berumur setahun, kecuali bila sulit di peroleh, kamu boleh menyembelih kambing domba yang berumur enam bulan keatas
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. mengenai kurban 1 sapi oleh 7 orang, ada ustadz yang menanggapi status haditsnya, Pak Kyai :
    http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/12/urunan-sapi-untuk-kurban-tidak-ada.html
    mohon tanggapan balik dari Pak Kyai..
    Matur nuwun.

    BalasHapus
  2. korban sapi memang tiada tuntunannya . Ia sekedar budaya tanpa dalil dan termasuk bid`ah .

    BalasHapus
  3. Lah segitu doang komentar ente. Orang laen nyanggah ente panjang banget tuh.

    BalasHapus
  4. Lihatlah polemik kekeliruan korban sapi sampai ke delapan antara saya dan Ust Abul Jauza` di blog ini. Cari disana dan bacalah semuanya . Jawaban saya lebih panjang sekali dengan keterangan yang menunjukkan kelemahan dalil - dalil Ust Abul Jauza` dan tiada dalil yang valid untuk korban sapi. Bacalah dengan tenang dan carilah polemik itu sampai ke delapan . Untuk yang kesembilan, saya belum sempat menjawab.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan