Sabtu, Maret 26, 2011

Nabi SAW masih hidup?





Di tulis oleh H Mahrus ali 

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ سَوَّادٍ الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَيْمَنَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنَّهُ مَشْهُودٌ تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ وَإِنَّ أَحَدًا لَنْ يُصَلِّيَ عَلَيَّ إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا قَالَ قُلْتُ وَبَعْدَ الْمَوْتِ قَالَ وَبَعْدَ الْمَوْتِ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ فَنَبِيُّ اللَّهِ حَيٌّ يُرْزَقُ

Amar bin Sawwad al Misri bercerita kepada kami lalu berkata : Bercerita kepada kami Abdullah bin Wahab dari Amar bin Al Harits dari Sa`id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aiman  dari Ubadah  bin Nusay dari Abud darda` berkata : Rasulullah SAW  bersabda :
"Perbanyaklah baca sholawat kepadaku pada hari Jum`at , sesungguhnya ia di saksikan - para malaikat menyaksikannya .
Sesungguhnya seseorang bila membaca shalawat kepadaku maka  sholawatnya itu akan di tampakkan kepadaku  hingga  selesai ".
Perawi berkata : Aku berkata : Setelah mati …………………
Rasulullah SAW  bersabda : "Begitu juga setelah mati, sesungguhnya  Allah mengharamkan bumi untuk makan  tubuh para nabi . Jadi nabiyullah adalah hidup dan di beri rizeki ". [1]

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Hanya Ibnu Majah yang meriwayatkannya  dari kalangan penyusun kutubut tis`ah . Al albani menyatakan  lemah , sahih wa dhoif Ibnu Majah  4/137
Dan beliau juga menyatakan sahih dalam kitab karyanya Misykatul mashobih 1/305 , Al irwa` 35

قَالَ الْحَافِظُ فِى "تَهْذِيْبِ التَّهْذِيْبِ"  3/398 :
رِجَالُهُ ثِقَاتٌ ( أَىْ حَدِيْثُهُ عِنْدَ ابْنِ مَاجَةَ ) ، لَكِنْ قَالَ الْبُخَارِى : زَيْدُ بْنُ أَيْمَنَ عَنْ  عُبَادَةَ بْنِ نُسَىْ ، مُرْسَلٌ . اهـ .
Al Hafid Dzahabi berkata dalam kitab Tahdzibut tahdzib  3 / 398
:Hadis tsb perawi – perawinya  terpercaya , ya`ni hadis Zaid bin Aiman . Tapi Imam  Bukhari berkata : Zaid bin Aiman  dari Ubdah bin Nusai adalah mursal"  [2].
Komentarku ( Mahrus ali ) :

Ber arti  lemah  menurut Imam  Bukhari .

Ada perawi bernama  Sa`id bin Abu Hilal .
Ibnu Hazem berkata :
وَ قَالَ ابْنُ حَزْمٍ : لَيْسَ بِالْقَوِىِّ .
وَ لَعَلََّهُ اعْتَمَدَ عَلَى قَوْلِ اْلإِمَامِ أَحْمَدَ فِيْهِ
Dia  tidak kuat ". Barang kali  Ibnu Hazem  berpegangan kepada perkataan Imam  Ahmad tentang Sa`id bin Abu Hilal [3] .
Ada lagi perawi bernama  Amar bin Al Harits .
وَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ اْلأَثْرَمُ : وَ قَدْ كَانَ عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عِنْدِى ثُمَّ 
رَأَيْتُ لَهُ أَشْيَاءَ مَنَاكِيْرَ .
Abu bakar al atsram berkata :" Sungguh Amar bin Al Harits di sisiku lalu aku lihat  beberapa  hal yang  mungkar [4]
Ada lagi perawi bernama Abdullah bin Wahb
قَالَ ابْنُ سَعْدٍ : عَبْدُ اللِه بْنُ وَهْبٍ : كاَنَ كَثِيْرَ اْلعِلْمِ ، ثِقَة ًفيِمَا قَالَ حَدَّثَنَا ، وَ كَانَ يُدَلِّسُ .
Ibnu  Sa`ad berkata : Abdullah bin Wahb adalah banyak ilmunya , terpercaya  tentang hadis yang di riwayatkan dengan haddatsana . Sebab  dia adalah mudallis . [5]

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Dalam hadis tsb Abdullah bin Wahb tidak meriwayatkan  dengan haddatsana  . Jadi tidak bisa di percaya karena dia mudallis .

Hadis tsb lemah karena cacat sanad dan matannya .

Dalam ttp://www.imanway.com terdapat keterangan  sbb :

قَالَ ابْنُ كَثِيْرٍ: هَذَا حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ مِنْ هَذَا اْلوَجْهِ وَفِيْهِ انْقِطَاعٌ بَيْنَ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيْ وَأَبِي الدَّرْدَاءِ فَإِنَّهُ لَمْ يُدْرِكْهُ وَاللهُ أَعْلَمُ
Ibnu Katsir berkata : Ini hadis nyeleneh dari jalur ini  . Dan terputus antara  Ubadah bin Nusai  dan Abu Darda`. Sesungguhnya dia tidak menjumpai Abud darda` , wallahu a`lam

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis tsb menurut Ibnu Katsir lemah sekali . Jangan dipercaya . Ia bertentangan dengan ayat sbb :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30)
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).


[1] HR Ibnu Majah 1627
[2] Tahdzibut tahdzib 398/3
[3] Mausuah ruwatil hadis 2410
[4] Mausuah ruwatil hadis 5004
[5] Mausuah ruwatil hadis 3694

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan