Selasa, April 19, 2011

Ya sayyidii ya Rasulullah !


Ya sayyidii ya Rasulullah !


Di tulis oleh H Mahrus ali 
Saya pernah nyantri di salah satu pondok di Pesuruan, saya dengar pada setiap pagi setelah subuh, kasidah ini juga di baca. Bahkan ketika salat Isya` selesai , juga ada orang arab yang suaranya enak membacanya. Waktu itu, saya senang sekali untuk membacanya karenanya. Bahkan saya sering mendengar kasidah di bawah ini juga di baca di radio dan tv . Masarakat tidak bisa menilai apakah ada kesyirikan didalamnya. Boleh jadi dianggap baik karena bahasa arabnya.
Sewaktu di jalan Mansur Surabaya, saya melihat ada kalangan jamaah arab yang mengantar penganten ke rumah istrinya dengan mengenakan rebana  dan membacanya. Sewaktu saya belajar di salah satu pesantren di Bangil , saya juga mendengar  kasidah ini di baca setiap selesai wiridan salat Subuh. Di Mekkah saya tidak pernah mendengar orang membacanya. Saya mendengar bacaan tsb di lingkungan ahli bid`ah.
             يَا سَيّدِ يْ ياَ رَسُولَ الله
Wahai Tuanku wahai Rasulullah !
يَا سَيِّدِي يَا رَسُوْلَ الله     يَا مَنْ لَهُ اْلجَاهُ عِنْدَ الله
Wahai Tuanku wahai Rasulullah ! Wahai orang yang punya  derajat di sisi Allah
إِنَّ الْمُسِيْئِيْنَ قَدْ جَاؤُكْ    للِذَّنْبِ يَسْتَغْفِرُوْنَ الله
Sesungguhnya orang – orang yang berdosa datang kepadamu untuk minta ampun kepada Allah atas dosanya.
Ket: Kata  - kata tsb dalam hati saya kurang enak. Sebab untuk apa datang ke kuburan Rasulullah saw untuk minta ampun kepada Allah. Bukankah doa minta ampun telah di ajarkan oleh Rasulullah saw ,antara lain sbb :
  اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجُلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ *
Allohummaghfirlii dzanbii kullah diqqahuu wa jullahuu wa awwalahuu  wa akhirohuu  wa alaaniyatahuu wa sirrohuu
Ya Allah ampunilah seluruh dosaku yang kecil maupun besar, permulaan  maupun yang terakhir , yang tampak maupun yang rahasia. [1]
Penyair ini terinspirasi dengan ayat :
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا  أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ  تَوَّابًا رَحِيمًا
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan  Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.  [2]
Maksud ayat tsb ketika Rasulullah saw hidup dan para sahabat yang berbuat dosa datang kepada beliau lalu beliau memintakan ampun kepada Allah atas dosa mereka dan mereka juga minta ampun kepada Allah, maka mereka diampun dosanya. Jadi bukan mereka datang ke kuburan Rasulullah saw. Terusannya qasidah sbb:
يَا سَيِّدَالرُسْلِ هَادِيْنَا     هَيَّا بِغَارَةْ إِلَيْنَا الآن
Wahai pimpinan para rasul penunjuk kami , pergilah kepada kami sekarang juga.
 Ket: Kalimat ini  syirik, karena  Rasulullah saw yang berbaring di bawah pusara di Madinah di suruh datang untuk menolong.
يَا هِمَّةَ السَّادَاتِ اْلأَقْطَابْ  مَعَادِنَ الصِّدْقِ وَالسِّرِّ
Wahai tujuan para tuan yang menjadi wali qutub- tambang kesungguhan dan rahasia
نَادِ الْمُهَاجِرْ صَفِيَّ الله    ذَاكَ ابْنُ عِيْسَى أَبَا السَّادَاتْ
Panggillah wali Al Muhajir – pilihan Allah . Itulah Ibnu Isa Abu ssadat.
Ket: Bait tsb syirik karena memanggil kepada mayat.
ثُمَّ الْمُقَدَّمْ وَلِيَّ الله        غَوْثَ الْوَرَى قُدْوَةَ الْقَادَاتْ
Lalu panggillah al muqaddam waliyuullah , dia wali ghouts  dan panutan para pemimpin.
Ket :Kalimat ahir ini juga syirik karena memanggil kepada mayat.
ثُمَّ الْوَجِيْه لِدِيْنِ الله      سَقَّافَنَاخَارِقَ اْلعَاداَت ِ
Lantas panggillah pemuka agama Allah  Saqqaf kami yang punya beberapa keanehan
Ket:  Bait ini juga syirik karena memanggil seqqaf
السَّيّدَ اْلكَامِلَ الْاَوَّابْ    العَيْدرُوْس مَظْهَرَ القُطْرِ
Sayyid yang sempurna yang suka kembali kepada Allah Al idrus sebagai fenomena yang menonjol dilingkungan
قُوْمُوا بِنَا وَاكْشِفُوا عَنَّا    يَاسَادَتِي هَذِهِ الْا َسْوَى
Bangkitlah kalian wahai wali – wali yang sudah meninggal dunia ! hilangkan penderitaan kami ini wahai pimpinan –pimpinanku
وَاحْمُوا مَدِيْنَتْكُمُ الْغَنَّا  مِنْ جُمْلَةِالسِّرِّ وَالْبَلْوَى
Jagalah kotamu yang ramai ini dari sejumlah rahasia dan bala`
Ket: Dua syair terahir ini kesyirikan yang nyata yang membikin pembacanya keluar dari Islam dan menjalani dosa besar.Boleh di katakan  dholim sebagaimana ayat :
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
Dan barangsiapa berdoa kepada tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.[3]
عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْكَبَائِرُ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَالْيَمِينُ الْغَمُوسُ
  Dari Abdullah bin Amar ra dari Nabi saw bersabda : “ Dosa – dosa besar ada tiga : Menyekutukan Allah , durhaka kepada kedua orang tua , sumpah palsu [4]
Lanjutan syair sbb:
يَا أَهْلَ الْحَسَبْ وَالنَّسَبِ اْلاَسْنَى   وَالْعِلْمِ وَالْحِلْمِ وَالتَّقْوَى
Wahai orang yang berkedudukan tinggi bernasab tinggi, ilmu, suka mengampun dan takwa
بِجَدِّكُمْ وَبِكُمْ تَنْجَابْ     سُحْبُ الْبَلِيَّاتِ وَالضُّرِّ
Dengan kakekmu dan denganmu awan derita dan penderitaan akan terbelah.
Ket: Kalimat terahir ini juga syirik karena dengan kakek –kakek mereka yang sudah meninggal maka penderitaan bisa lenyap. Ia bertentangan dengan ayat:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).[5]
Yang bisa menghilangkan penderitaan hanya Allah , bukan para wali dikuburan. 
 Lebih jelas bacalah di buku ini : 






[1] HR Muslim/483/ salat ,Baca an dalam rukuk dan sujud ,Abu Dawud  /878/ salat , bab do` a dalam rukuk dan sujud dari hadis Abu Hurairah .
[2] Annisa`  64
[3] Al Mukminun   117
[4] HR  Tirmidzi / Tafsir /3021. Bukhori / Aiman / 6675. Nasai / Tahrimud dam / 4011. Ahmad / Musnad muktsirin /6845

[5] Annamel 62
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. rasa cinta anda kepada Rasulullah Muhammad sangatlah rendah,,

    BalasHapus
  2. Anda mengaku sangat cinta pada Rasul dengan membaca kasidah syirik di atas , tapi Rasul dan Allah sangat benci pada anda . Apakah para sahabat dan Imam Syafii yang tidak pernah membacanya punya cinta rendah dan anda punya cinta pada Rasul yang tinggi . Ini congkak bukan rendah diri.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan