Kamis, Mei 19, 2011

Kesesatan LBMNU Jember ke enam

Kuburan obat yang jos dan bantahannya

Tim Penulis LBM NU  cabang Jember  menyatakan :
قَالَ إِبْرَاهِيْمُ الْحَرْبِي قَبْرُ مَعْرُوْفٍ يَعْنِي اْلكَرْخِي  التِّرْيَاقُ الْمُجَرَّبُ
رَوَاهُ الْخَطِيْبُ اْلبَغْدَادِي فِي تَارِيْخِ بَغْدَادَ 1/122 وَالْحَافِظُ الذَّهَبِي فِى تَارِيْخِ اْلاِسْلاَمِ 1494
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Syi`ah  juga memperkenankan tawassul dengan mayat dengan perkataan Ibrahim Al harbi tsb [1]
Dalam hal ini syaikh Muhammad Nashiruddin al albani berkata:
Termasuk bid`ah adalah :
168 - قَوْلُ بَعْضِهِمْ: قَبْرُ مَعْرُوفٍ التِّرْيَاقُ الْمُجَرَّبُ،
Perkataan sebagian ulama  : Kuburan Ma`ruf penawar racun / obat yang mujarrab. ( Bantahan terhadap al bakri  232 – 233 . 169 . [2]

Korektor kitab Siyarun nubala`  berkata:
 Kalimat tsb jelas salahnya  , bagaimanakah  kuburan  salah satu orang saleh dianggap sebagai obat yang manjur bagi orang – orang yang hidup . Tiada satupun nas  dari kitabullah  yang menunjukkan keistimewaan  berdoa  di salah satu kuburan . Rasulullah SAW tidak memerintah  dan tidak mencontohkan untuk umatnya , juga tiada satupun sahabat dan tabiin yang melakukannya  , dan tiada satupun tokoh  kaum muslimin yang bisa di ambil teladan yang menganggap baik .  Bahkan  ada larangan  bermaksud ziarah kubur  para nabi dan kaum salihin untuk melakukan salat atau berdoa di sisinya .
عَنْ عَلِيٍّ بْنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ زَيْنِ الْعَابِدِيْنَ الثِّقَةِ الثَّبْتِ، اْلفَقِيْهِ أَنَّهُ رَأَى رَجُلاً يَجِئُ إِلَى فُرْجَةٍ كَانَتْ عِنْدَ قَبْرِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم، فَيَدْخُلُ فِيْهَا فَيَدْعُو، فَدَعَاهُ، فَقَالَ: أَلاَ أُحَدِّثُكَ بِحَدِيْثٍ سَمِعْتُهُ مِنْ أَبِي عَنْ جَدِّي رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ؟ قَالَ: " لاَ تَتَّخِذُوا قَبْرِي عِيْدًا، وَلاَ بُيُوْتَكُمْ قُبُوْرًا، وَصَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ وَتَسْلِيْمَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُمَا كُنْتُمْ " أخرجه ابن أبي شيبة 2 / 375،

Dari Ali bin Asl Husain bin Ali bin Abu Tholib – Zainul abidin  terpercaya  yang kuat hapalannya  dan alim  , dia melihat seorang lelaki datang ke lobang di kuburan Nabi SAW  , lalu masuk dan berdoa .  Orang tsb di panggilnya , lalu berkata : Maukah kamu  saya kasih hadis  dari ayahku dari kakekku Rasulullah SAW  yang bersabda :  Jangan kamu jadikan kuburanku sering di kunjungi , rumahnya jangan di jadikan kuburan  , tapi bacalah salawat untukku . Sesungguhnya bacaan sholawat dan taslimmu akan di sampaikan kepadaku dimanapun kamu berada .  [3]

عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ قَالَ: رَأَى قَوْمًا عِنْدَ اْلقَبْرِ، فَنَهَاهُمْ، وَقَالَ: إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: " لاَ تَتَّخِذُوا قَبْرِي عِيْدًا ".
Hasan bin Ali pernah melihat suatu kaum di sisi kuburan  lalu di larangnya  dan berkata : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : Jangan jadikan kuburanku sering di kunjungi [4]
Menurut  kitab Thobaqat

Kuburan Ma`ruf adalah obat yang mujarrab , itu kalimat yang di katakan oleh  Ibrahim Al harbi .
Tapi dalam kitab Thobaqatus shufiyah bukan al harbi tapi Al Jazri , sanadnya sbb:  Saya Pengarang kitab Thobaqatus shufiyah berkata : Saya mendengar  Abul Hasan bin Miqsam Al Muqri  di Baghdad , lalu berkata : Aku mendengar Abu Ali Asshoffar  berkata : Aku mendengar  Ibrahim Al Jazri berkata :  Kuburan Ma`ruf obat yang manjur . [5]
Abu Abd rahman Assami berkata :
وَكاَنَ مَعْرُوفٌ أَسْلَمَ عَلَى يَدِ عَلِىِّ بْنِ مُوْسَى الرِّضَا، وَكَانَ بَعْدَ إِسْلاَمِهِ، يَحْجُبُهُ؛ فَازْدَحَمَ الشِّيعةُ يَوْماً عَلَى بَابِ عَلىّ بنِ موسى، فَكَسَّرُوا أَضْلُعَ مَعْرُوفٍ، فَمَاتَ. وَدُفِنَ ببغدادَ .
Ma`ruf masuk Islam di tangan  Ali bin Musa Arridha . Setelah masuk Islam , dia menjadi satpamnya .  Pada suatu saat orang – orang syi`ah berdesakan  di muka  pintu  Ali bin Musa , lalu  mereka  memecah tulang rusuk  Ma`ruf , lalu mati karenanya  dan di makamkan  di Baghdad . [6]

Jadi kalimat  kuburan Ma`ruf sebagai obat yang mujarab , bisa berbahaya  dan boleh di katakan  termasuk kesyirikan bila maksudnya menyembuhkan penyakit . Sebab Allahlah yang menyembuhkan penyakit . Allah berfirman dalam ayat al Quran sbb:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ(80)
dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,[7]
Bila tertimpa mala petaka atau bencana , maka jangan pergi ke kuburan Ma`ruf al kurkhi untuk melenyapkan bencana itu , tapi mintalah pada Allah dan Dia Sangat mampu atas  segala sesuatu .  Lihatlah prilaku Nabi Ayyub dalam hal ini sbb:
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ(83) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَءَاتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ
dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.[8]

Mengapa kuburan Ma`ruf al Kurkhi yang di jadikan sebagai obat mujarrab bukan kuburan para nabi , sahabat atau orang saleh yang lainnya  . Inilah kekeliruan yang jelas dan tidak boleh di ragukan lagi . Kuburan bukan penyembuh , tapi ia sebagai pengingat  akhirat sebagaimana hadis :
زُوْرُوْا الْقُبُوْرَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمْ الآخِرَةَ

"Berziarahlah ke kubur, karena sesungguhnya ia akan mengingatkan kalian tentang akhirat". [HR. Ibnu Majah (1569). Hadits ini di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Al-Adab (518)]

Obat hati itu bukan kuburan , tapi baca  al Quran sebagaimana ayat :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. ( Al Isra`  82 ).
Boleh juga dengan dzikir kepada Allah  sebagaimana ayat :
الَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[9]
Atau boleh juga dengan melakukan salat yang husyu`  karena ada  ayat :
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ  الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ 
Sesungguh bahagia orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya,[10]
.    Tholhah bin Ubaidillah berkata :”
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرَ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلَا يُفْقَهُ مَا يَقُولُ حَتَّى دَنَا فَإِذَا هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ فَقَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصِيَامُ رَمَضَانَ قَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهُ قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ قَالَ وَذَكَرَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ قَالَ هَلْ عَلَيَّ غَيْرُهَا قَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَطَوَّعَ قَالَ فَأَدْبَرَ الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ وَاللَّهِ لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلَا أَنْقُصُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ
 Seorang lelaki  datang kepada Rasulullah SAW  dari penduduk Najed berambut lusuh , dengung suaranya di dengar  tapi tidak bisa di mengerti ,lalu masuk kepada Rasulullah SAW  dan bertanya tentang Islam . Rasulullah SAW  menjawab : Lima salatdalam sehari semalam . Dia bertanya :” Apakah masih ada  yang diwajibkan kepadaku lagi ? “, Rasulullah SAW  menjawab :”Tidak  ,kecuali salat sunah “.  Rasulullah SAW  bersabda  : “ Puasa  bulan ramadlan “. Dia bertanya  :” Adakah kewajiban lagi ? “. Rasulullah SAW  menjawab :” Tidak kecuali puasa sunah “.  Rasulullah SAW  menyebut zakat . Dia bertanya  : “ Adakah lainnya  ? “. Rasulullah SAW  menjawab : “ Tidak  , kecuali sedekah sunah “.  Dia pergi seraya berkata : “  Aku tidak menambah dan tidak akan menguranginya  “. Rasulullah SAW  bersabda : “ Dia akan bahagia bila  bersungguh – sungguh “. [11]
Hati yang suka meneria pemberian Allah  sebagaiman hadis sbb:
Abdullah bin Amar bin Alash ra  berkata :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
Sesungguhnya  Rasulullah SAW  bersabda : “ Sungguh bahagia orang yang masuk Islam , diberi rizqi cukup lalu  Allah memberinya puas  terhadap pemberianNya .[12]
Rasulullah S.A.W. bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا
حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barang siapa di antaramu di waktu pagi  sehat tubuhnya, memiliki makanan pada hari itu , seolah dunia di dapatkan.[13]
Saya mencium bau syi`ah dari Ma`ruf Al kurkhi , sebab dia  masuk Islam di tangan Ali bin Musa Arrida . Ibnu Hibban berkata  tentang  Ali bin Musa  ini sbb:    Ali bin Musa  Arrida termasuk tokoh ahlul bait , ber akal , orang mulia di antara mereka . Hadisnya bisa di pegang bila di riwayatkan dari selain anak dan syi`ahnya , apalagi Abus sholt . Hadisnya penuh kebatilan . Jadi kekeliruan adalah dari perawi Abus sholt ini bukan kepada Ali bin Musa .
Addzahabi dalam kitab Al Mizan berkata : Ibnu Thohir  berkata : Dia meriwayatkan hadis –

hadis yang aneh – aneh [14]





[1] ansarweb.net
[2] Ahkamul janaiz  261/1
[3] HR Ibnu Abi Syaibah  375/2
[4]  Hr Abu Dawud  2042 Ahmad 367/2   ,   siyar a`lamin  nubala`  344/9
[5] Thobaqatus shufiyah  39/1
[6] Thobaqatus shufiyah   39/1
[7] Syu`ara` 80
[8] Al anbiya` 83-84
[9] Ar ra`ed  28
[10] Al mukminun 1

[11] Muttafaq alaih , Bukhori 46
[12] HR Muslim 1054
[13] Tirmizi/2347. Ibnu Majah /4141 keduanya dalam kitab Zuhud. Bukhori dalam kitab Al adabul mufrad 300. Al Humaidi dalam kitab musnadnya 439. Sanadnya terdapat orang majhul , tapi ia punya syahid  dari hadis Abud darda` menurut Ibnu Hibban 2503. Jadi bisa di kuatkan.
[14] Tahdzibul kamal 152/21
 




Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan