Minggu, Mei 29, 2011

Kesesatan LBMNU Jember ke tiga belas


Di tulis oleh H Mahrus ali
Tolonglah aku wahai hamba – hamba Allah

( Rijalul ghoib )

Tim Penulis LBM NU  cabang Jember menyatakan boleh tawassul dengan hadis sbb:
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُوْلَ الله صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً فِي اْلأَرْضِ سِوَى الْحَفَظَةِ يَكْتُبُوْنَ مَا يَسْقُطُ مِنْ وَرَقِ الشَّجَرِ فَإِذَا أَصَابَ أَحَدَكُمْ عَرَجَةٌ بِأَرْضِ فَلاَةٍ فَلْيُنَادِ أَعِيْنُوا عِبَادَ اللهِ. رواه الطبراني ورجاله ثقات
 
Saya ( mahrus ali ) berkata :
Hadis tsb juga di buat dalil oleh Syiah dalam memperkenankan tawassul dengan mayat . [1]

وَقاَلَ الْحَافِظُ : هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنُ اْلِإسْنَادِ غَرِيْبٌ جِدًّا ، أَخْرَجَهُ الْبَرَّارُ وَقَالَ : لاَ نَعْلَمُهُ يُرْوَى عَنِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم بِهَذَا اللَّفْظِ إِلاَّ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ بِهَذَا اْلإِسْنَادِ.
Al Hafizh berkata : Hadis tsb , sanadnya  hasan nyeleneh sekali . HR Al Bazzar . beliau berkata : Kami tidak mengetahui hadis tsb dari Nabi SAW kecuali dengan lafzh tsb  dan dari jalur ini .
Menurut syekh Nashiruddin al albani  sbb:
وَ اْلأَرْجَحُ أَنَّهُ مَوْقُوْفٌ
 Yang rajih , hadis tsb mauquf .
Jadi ada kemungkinan Ibnu Abbas menerima  kabar tsb dari  ahli kitab yang sudah masuk Islam .  Dan hadis tsb dimasukkan oleh al albani dalam hadis dha`if [2]
Sanad hadis tsb sbb :
حَدَّثَنَا مُوْسَى بْنُ إِسْحَاقَ : حَدَّثَنَا مِنْجَابٌ بْنُ الْحَارِثِ : حَدَّثَنَا حَاتِمٌ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ [ عَنْ أَبَانَ ] ابْنِ صَالِحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
Bercerita kepada kami  Musa bin Ishaq , ber cerita kepada kami Minjab bin Al Harits  , bercerita kepada kami  Hatim bin Isma`il  dari Usamah bin Zaid dari Aban bin Shaleh  dari Mujahid  dari Ibnu Abbas .
Aban bin Shaleh menurut Ibnu Hajar adalah :
صَدُوْقٌ يَهِمُ
Perawi yang selalu berkata  benar yang sering keliru .  
Untuk perawi  bernama Usamah bin Zaid , maka  ulama berkomentar sbb:
وَ قَالَ عَبْدُ الله بْنُ أَحْمَدَ عَنْ أَبِيْهِ : رَوَى عَنْ نَافِعٍ أَحَادِيْثَ مَنَاكِيْرَ ، قَالَ : فَقُلْتُ لَهُ :  أَرَاهُ حَسَنَ الْحَدِيْثِ ، فَقَالَ : إِنْ تَدَبَّرْتَ حَدِيْثَهُ فَسَتَعْرِفُ فِيْهِ النُّكْرَةَ .
 كاَنَ يَحْيَى بْنُ سَعِيْدٍ يُضَعِّفُهُ
وَ قَالَ أَبُوْ حَاتِمٍ : يُكْتَبُ حَدِيْثُهُ وَ لاَ يُحْتَجُّ بِهِ .
وَ قَالَ النَّسَائِى : لَيْسَ بِالْقَوِى .
 وَ قَالَ اْلبَرْقِى عَنِ ابْنِ مَعِيْنٍ : أَنْكَرُوا عَلَيْهِ أَحَادِيْثَ .
 قَالَ الدَّارُقُطْنىِ : فَمِنْ أَجْلِ هَذاَ تَرَكَهُ اْلبُخَارِى .
Abdullah bin Ahmad dari ayahnya  berkata :   Usmah bin Zaid meriwayatkan hadis  - hadis mungkar dari Nafi `.
Aku berkata : Saya lihat hadisnya baik .
Imam Ahmad berkata : Bila kamu renungi hadisnya , maka kamu akan mengetahui kemungkarannya  atau keanehannya .
Yahya bin Said menyatakan Usmah bin Zaid adalah perawi lemah .
Abu Hatim  berkata : Hadisnya boleh ditulis tapi tidak boleh dibuat hujjah .
Imam Nasai berkata : Dia tidak kuat
Al Barqi berkata  dari Ibnu Ma`in : Mereka mungkar hadisnya .
Daroquthni berkata : Karena itu , Imam Bukhari meninggalkan riwayatnya . [3]
Itulah komentar tentang Usamah bin Zaid salah satu perawi hadis : أَعِيْنُوا عِبَادَ اللهِ.
Saya salut dengan  Al albani yang memasukkan hadis tsb dalam hadis yang lemah .
Tentang Al haitami menyatakan perawi – peawinya  terpercaya itu pendapat pribadi , yang boleh di pegang atau boleh  juga di tinggalkan dan semua orang  begitulah kata Imam Syafii .
Tim Penulis LBM NU  cabang Jember  menyatakan lagi ; 
 
Saya katakan : Mereka  berkomentar tanpa dalil yang sahih , tapi dengan landasan hadis lemah , dan segitulah ilmunya .
Ada keterangan dari Tim Penulis LBM NU  cabang Jember sbb :
Al Imam Nawawi setelah menyebutkan riwayat ibn al- sunni dalam kitabnya al adzkar mengatakan :

Saya ( Mahrus ali )  katakan :
Saya teringat perkataan Ibnu hazem sbb:
  قَالَ أَبُو مُحَمَّدٍ لاَ حُجَّةَ فِي أَحَدٍ دُوْنَ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Abu Muhammad berkata :  Hujjah kami adalah Rasulullah saw, bukan perorangan . [2]
Allah berfirman lagi :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya  Rasul lullah saw, ullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan  hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.  [3]







[1] Membongkar kebohongan buku "Mantam kiai NU.... 30
[2] Al Muhalla 205/2 , Darimi 247/1
[3] 21 Al ahzab



[1] Ansarweb
[2] Ad dhoifah 233/2
[3] Mausuatuh ruwatil hadis 317
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan