Kamis, Mei 12, 2011

MUI Temukan Kaitan Al Zaytun & NII KW 9, Minta Panji Gumilang


Rabu, 11/05/2011 16:31 WIB
Diklarifikasi 
Lia Harahap - detikNews

- Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah melakukan penelitian terhadap Pondok Pesantren Al Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang pada tahun 2002. Dari penelitian itu, MUI menemukan adanya penyimpangan.

"Kita lakukan penelitian tahun 2002 terhadap Ma'had Al-Zaytun. Tim terdiri dari 11 orang dan saya ketua timnya," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin dalam jumpa pers di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2011).

Penelitian itu diambil dari saksi sejumlah orang seperti mantan anggota atau petinggi NII KW 9, orangtua atau keluarga korban serta mantan guru yang pernah mengajar di ponpes tersebut. MUI kemudian menelusuri informasi dari saksi-saksi tersebut.

"Kita mempelajari berbagai dokumentasi dan informasi yang berkaitan dengan objek permasalahan," jelasnya.

Dari penelitian tersebut, ada 6 hasil yang ditemukan. Keenamnya yakni:

1. Ditemukan indikasi kuat adanya hubungan antara ma'had Al Zaytun dengan organisasi NII KW 9. Hubungan tersebut bersifat historis, finansial, dan kepemimpinan.

Untuk hubungan historis, kelahiran Al Zaytun memiliki hubungan historis dengan organisasi NII KW 9.
Untuk hubungan finansial, ada aliran dana dari anggota dan aparat teritorial NII yang menjadi sumber signifikan bagi kelahiran organisasi NII KW 9.

Untuk hubungan kepemimpinan, ada hubungan kepemimpinan Al Zaytun dengan pemimpin NII KW 9 Terutama pada figur Panji Gumilang.

2. Ada penyimpangan paham dan ajaran Islam yang dipraktekkan NII. Misalnya mobilisasi dana yang mengatasnamakan ajaran Islam. Penafsiran ayat Al Quran yang menyimpang dan mengkafirkan kelompok di luar mereka

3. Ditemukan adanya indikasi penyimpangan paham keagamaan. Terkait dalam hal ini masalah zakat fitrah dan kurban.

4. Dari segi sistem pendidikan ponpes, belum ditemukan adanya penyimpangan ajaran Islam.

5. Dari aspek kepemimpinan, pemimpin Al Zaytun Panji Gumilang memang terkait NII KW 9.

6. Ada keterkaitan koordinator wilayah yang bertugas untuk merekrut santri ponpes dengan organisasi NII KW 9.

Dari 6 hasil penelitian tersebut, MUI memberikan rekomendasi. Rekomendasi MUI yaitu:

1. Merekomendasikan agar pemimpin ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dimintai klarifikasi atas temuan MUI.

2. MUI bisa mengambil keputusan yang bijak dan arif untuk menyelamatkan ponpes ini berdasarkan kemasalahatan umat dengan cara membenahi masalah kepemimpinan di ponpes.

Penelitian ini pada tahun 2002 sudah pernah disampaikan ke pemerintah. Bahkan Panji pun sudah dipanggil. Namun Panji tidak pernah memenuhi panggilan MUI.

"Tanggapan pemerintah ya itu, tidak ada tindak lanjutnya," sesalnya.

(gus/nrl)

Komentarku ( Mahrus ali )
   Banyak strategi yang di lakukan oleh Thaghut dulu sampai di masa  Sudomo yang sangat mendiskriditkan umat Islam lalu strategi issu komando Jihad di luncurkan . Pada hal hakikatnya ingin menangkapi aktivis muslim . lalu Issu terorisme di pasarkan dan di tanggapi oleh masarakat , tahu – tahu terorisme itu sebagai  ganti issu komando Jihad . Ini sekarang NII di buat bola yang di gelindingkan ke masarakat untuk memperburuk wajah negara yang berlandaskan sariat dengan tehnis NII yang suka menekan dan menjadi prompak . Ahirnya thoghut yang berkoar – koar dan actor intelektualnya menurut Gus Sholah adalah jangan – jangan inteljen sendiri . Banyak teori untuk mempertahankan NKRI berlandaskan warisan hukum Belanda yang di jadikan landasan untuk menolak Negara yang berlandaskan sariat Allah , hakikatnya yang mencetuskan teori itu bukan kaum muslimin sendiri , kadang dari kalangan antek – antek musuh Allah .
الَّذِينَ ءَامَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.[1]
Pondok Pesantren Zaitun




[1] Annisa`  76
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan