Jumat, Mei 27, 2011

Kesesatan LBMNU jember ke sebelas


Ahli kubur tahu keadaan kita

Tim Penulis LBM NU  cabang Jember  berkata lagi :
3. Allah berfirman :
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang  mukmin  akan melihat pekerjaanmu itu, ".[1]
ِّKomentarku ( Mahrus ali ) :
Ibnu Katsir berkata sbb:
وَقَدْ وَرَدَ: أَنَّ أَعْمَالَ اْلأَحْيَاءِ تُعْرَضُ عَلَى اْلأَمْوَاتِ مِنَ اْلأَقْرِبَاءِ وَاْلعَشَائِرِ فِي اْلبَرْزَخِ، كَمَا وَرَدَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ:
إنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنْ الْأَمْوَاتِ فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا (أخرجه أحمد والطيالسي).
Sungguh ada  hadis  bahwa perbuatan orang – orang hidup di tampakkan kepada orang – orang mati  dari kerabat dan asyirah – sukunya di alam barzakh  sebagaimana sabda Nabi SAW:
Sesungguhnya amal perbuatanmu  di tampakkan kepada kerabat – kerabatmu  dan golongan – golonganmu yang sudah meninggal dunia. Bila baik , mereka akan bergembira . Bila tidak , mereka  berkata : Ya Allah ! jangan matikan mereka hingga Engkau memberi petunjuk kepada mereka sebagaimana  Engkau memberikan petunjuk kepada kami . ( lemah , kata al albani ) [1]
Sanadnya sbb :
Imam Ahmad berkata :
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَمَّنْ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Bercerita kepada kami Abd Razzaq , lalu berkata : Sofyan bercerita kepada kami  dari orang yang mendengar Anas bin Malik berkata : Nabi SAW  bersabda : ………
Lihat orang yang mendengar dari Anas ini belum di ketahui identitasnya , pendusta atau penjahat . Jadi hadis tsb lemah . Setahu saya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah hanya  Imam Ahmad yang meriwayatkannya.
Imam Bukhari , Muslim ,  Nasai ,  Abu dawud dan Ibnu Majah tidak meriwayatkannya.
Ibnu Hajar al Haitami berkata :
فِيْهِ رَجُلٌ لَمْ يُسَمَّ .
Sanadnnya terdapat perawi yang tidak di sebutkan namanya. 
Hadis tsb lemah , kataku.
Dengan hadis lemah itu , Tim Penulis LBM NU  cabang Jember berkata :
Dengan demikian , orang yang tidak memiliki kehidupan tidak dapat mengetahui perbuatan  orang lain . Ber arti keluarga kita yang sudah meninggal dunia pada hakekatnya  itu  hidup dan mengetahui hal ihwal perbuatan  kita. [2]

Saya katakan  , apakah mayat keluarga kita akan mengetahui hal ihwal keadaan dan perbuatan kita yang kita lakukan  di jakarta sedang  sang mayat terbujur   di pantai seseh Bali . Atau  mayat di Padang dan kita melakukan perbuatan di kamar kita   di Sunda lalu mayat mengetahuinya . Inilah khurofat yang nyata dan penyesatan tanpa dalil . Allah berfirman :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.[3]
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.[4]

Rasulullah SAW  juga bersabda :
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ
 Dan sungguh  aku telah meninggalkan  sesuatu yang kamu tidak akan sesat bila kamu berpegangan kepadanya yaitu kitabullah [5]




 ( وَسُئِلَ ) فَسَّحَ اللَّهُ فِي مُدَّتِهِ هَلْ يَسْمَعُ الْمَيِّتُ كَلَامَ النَّاسِ ؟ ( فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ نَعَمْ لِحَدِيثِ أَحْمَدَ وَجَمَاعَةٍ { إنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يُغَسِّلُهُ وَيَحْمِلُهُ وَيُدْلِيهِ فِي قَبْرِهِ } وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ { الرُّوحُ بِيَدِ مَلَكٍ يَمْشِي بِهِ مَعَ الْجِنَازَةِ يَقُولُ لَهُ أَتَسْمَعُ مَا يُقَالُ لَك فَإِذَا بَلَغَ حُفْرَتَهُ دَفَنَهُ مَعَهُ } .
Ibnu Hajar di tanya – semoga Allah memperluas masanya  , apakah mayat mendengar perkataan orang ?
Beliau menjawab : Ya karena hadis riwayat Imam Ahmad :
إِنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يَحْمِلُهُ وَمَنْ يُغَسِّلُهُ وَمَنْ يُدْلِيْهِ فِي قَبْرِهِ
Sesungguhnya mayat mengetahui orang yang membawanya  , memandikannya  dan menurunkannya ke liang kubur . [6]
Ibnu Abid dun`ya meriwayatkan hadis dari Abd Rahman bin Abu Laila  berkata : Roh di tangan malaikat , dia berjalan  membawanya bersama Jenazah , lalu berkata kepada nya : Apakah kamu  dengar apa yang di katakan untukmu  ?
Bila telah sampai ke liang kuburnya , maka di pendam bersamanya .
 Komentarku ( Mahrus ali ) :
Setahu saya , hadis tentang mayat mengetahui orang yang membawanya ………., hanya imam Ahmad yang meriwayatkannya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah. Ia lemah karena ada perawi yang tidak di kenal identitasnya  yaitu Said bin Amar bin Sulaim berkata  : Aku mendengar lelaki di antara  kami .
Siapakah nama lelaki itu , bila tahu sebutkan saja . Karena  tidak di tuturkan namanya  maka perawi sendiri tidak mengetahui namanya  , apalagi kita . Dan hal ini termasuk tanda kelemahan hadis  atau hadis itu  tidak valid.  Apalagi perawi sesudahnya bernama Abd Malik menyebutkan nama lelaki itu adalah Muawiyah . ini masih kabur , Muawiyah anak siapa ?  atau  anak Muawiyah yang mana ? Jadi karena hapalannya kurang pas , maka  hadis itupun juga di nilai lemah.
Yang sahih adalah sbb:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِي اللَّه عَنْه قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا وُضِعَتِ الْجِنَازَةُ فَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ لِأَهْلِهَا يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلاَّ اْلإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَ اْلإِنْسَانُ لَصَعِقَ
Nabi SAW bersabda  : Bila jenazah di letakkan lalu di bawa  kaum lelaki di atas leher mereka .. Bila  dia orang baik , akan berkata  : Cepat ajukan aku. Bila  tidak saleh  akan berkata  kepada  keluarganya : Sungguh   celaka aku , kemana kamu  bawa. Segala sesuatu akan mendengar suaranya  kecuali manusia . Seandainya  mendengarnya akan  pingsan .[7]
Untuk perkataan Abd Rahman bin Abu Laila 
Roh di tangan malaikat , dia berjalan  membawanya bersama Jenazah , lalu berkata kepada nya : Apakah kamu  dengar apa yang di katakan untukmu  ?
……………… maka itu sekedar perkatan orang bukan nabi  atau Rasulullah SAW juga bukan sahabat .   Dia tabiin  yang  bisa di percaya. Jadi kedudukan kalimat tsb adalah bukan hadis .




[1]  Ad dho`ifah 863
[2]  Membongkar kebohongan buku "Mantam kiai NU.... 12
[3] As shoffat 156-157
[4]  Al Qalam  37-38
[5]  Muttafaq alaih
[6] Hr Ahmad  dalam kitab musnadnya  10614
[7] HR  Bukhori / Janaiz / 1316. Nasai / Janaiz / 1909 , Ahmad / Baqi musnad muktsirin /10979,11158. Sahih wa dho`if Nasai 53/5 Sahihul ahkam  72 . Ibnu Hibban  764 , Ahmad  500,292 /2  Assahihah 729/1




[1] 105 Attaubah
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan