Kamis, Mei 26, 2011

Yusuf qordhowi Ngakuni amaliah NU





Jajang Asfarin menulis:
Ustadz yang satu ini emang heboh, lah wong mbahe (yusuf qordhowi) ngakoni jika amalan sama dengan NU dan yang lebi jreng lagi pengakuan dia bahwa islam tidak memusuhi yahudi meski hal itu da ketinggalan zaman lah wong NU sudah sejak zaman gus dur pemikiran kaya itu udah ada, dan sekarang uztadzzzz baru ini kok usik usik amalan NU opo ndak malu ma mbahe he he he..
Uztadz, ndak usa gitulah ntar 10 tahun baru sadar kan malu....kaya mbahe itu kan!!!
salam hormat buat uztadzzzz [1]

Komentarku ( Mahrus ali )
Terkadang bagi sebagian orang  pernyataan Yusuf Qordhowi itu membikinnya bimbang , kacau pikiran , apakah benar perkatan beliau atau tidak . Bila terjadi seperti itu , maka saya ingin memberikan sedikit penerangan agar tidak bimbang lagi .

Sebagian amaliyah NU itu berbahaya dan syirik , karena  itu , saya susun buku mantam kiyai NU yang pertama agar bisa di jadikan sebagai  inzar atau peringatan  bagi semua kalangan yang menjalankan kesyirikan sebagaimana yang tercantum dalam buku itu . Sebab  saya ini sebagai manusia yang lemah dan ajaran saya tidak akan sampai  ke pelosok tanah  Nusantara ini kalau tidak melalui media buku atau media CD dan kaset . Apakah saya salah bila saya membawakan dalil dari quran dan hadis untuk mengkritisi sebagian amaliah orang – orang NU untuk keselamatan bersama kelak di akhirat .  Bagi orang awam kadang , keritikan saya ini di anggap  cari popularitas , sensasional dan bikin gara  atau menyakiti orang – orang NU . Tapi itu pemikiran orang awam yang tidak boleh di perhatikan karena ada ayat :
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِين
Jadilah engkau pema`af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.  [2]
Untuk perkataan Yusuf Qordhowi yang membenarkan sebagian amaliyah orang NU , wong beliau itu orang luar dan tidak pernah masuk ke akar rumput NU dan saya pernah mengikuti ritual ke Nuan . Jadi saya lebih ngerti dan berusaha untuk keselamatan bersama di dunia dan akhirat . Dan untuk apakah hidup dunia yang serba sementara ini lalu kelak di akhirat bahaya. Ingat firman Allah :
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ اْلآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.[3]

Umar bin Al Khotthob ra berkata:

دَخَلْتُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  وَهُوَ عَلَى حَصِيرٍ قَالَ فَجَلَسْتُ فَإِذَا عَلَيْهِ إِزَارٌ وَلَيْسَ عَلَيْهِ غَيْرُهُ وَإِذَا الْحَصِيرُ قَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبهِ وَإِذَا أَنَا بِقَبْضَةٍ مِنْ شَعِيرٍ نَحْوِ الصَّاعِ وَقَرَظٍ فِي نَاحِيَةٍ فِي الْغُرْفَةِ وَإِذَا إِهَابٌ مُعَلَّقٌ فَابْتَدَرَتْ عَيْنَايَ فَقَالَ مَا يُبْكِيكَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ فَقُلْتُ يَا نَبِيَّ اللهِ وَمَالِي لاَ أَبْكِي وَهَذَا الْحَصِيرُ قَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبِكَ وَهَذِهِ خِزَانَتُكَ لاَ أَرَى فِيهَا إِلاَّ مَا أَرَى وَذَلِكَ كِسْرَى وَقَيْصَرُ فِي الثِّمَارِ وَاْلأَنْهَارِ وَأَنْتَ نَبِيُّ اللهِ وَصَفْوَتُهُ وَهَذِهِ خِزَانَتُكَ قَالَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أَلاَ تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَنَا اْلآخِرَةُ وَلَهُمْ الدُّنْيَا قُلْتُ بَلَى
Aku masuk pada Rasulullah SAW  yang duduk di tikar.
Aku duduk , sedang beliau mengenakan sarung saja tanpa baju. Lambungnya berbekas anyaman tikar Aku melihat  gandum segantang atau lebih dan dedaunan untuk menyamak kulit di sudut kamar dan kulit yang bergantung. Air mataku mengalir.
Rasulullah SAW  bertanya : Mengapa  kamu menangis , wahai Ibnul Khotthob !
Aku menjawab : Wahai Nabi ! Bagaimanakah aku tidak menangis , anyaman tikar ini telah membekas di lambungmu dan hanya ini perbendaharaan duniamu , tiada lainnya  yang bisa ku pandang. Pada hal, Kisro dan Kaisar memiliki banyak buah dan sungai. Engkau sebagai nabi dan manusia terpilih dan hanya ini perbendaharaan duniamu .
Rasulullah SAW  bersabda : Wahai Ibnul Khotthob ! Apakah kamu tidak rela kita mendapat kebahagiaan akhirat sedang mereka hanya  dunia saja.
Umar menjawab : Ya tentu . 
HR Ibnu majah 4153, Hanya Ibnu Majah yang meriwayatkannya, lemah karena ada perawi bernama Ikrimah bin Ammar yang sering keliru dalam menyampaikan hadis. Abu Hatim berkata:
وَ رُبَّمَا وَهِمَ فِى حَدِيْثِهِ ، وَ رُبَّمَا دَلَّسَ ، وَ فِى حَدِيْثِهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِى كَثِيْرٍ بَعْضُ اْلأَغَالِيطِ .
Terkadang  dia keliru dalam menyampaikan hadis, bahkan suka menyelinapkan perawi lemah. Hadisnya dari Yahya bin Katsir banyak kekeliruan. Mausuah ruwatil hadis 4672
Menurut riwayat Bukhori sbb:

وَإِنَّهُ لَعَلَى حَصِيرٍ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ شَيْءٌ وَتَحْتَ رَأْسِهِ وِسَادَةٌ مِنْ أَدَمٍ حَشْوُهَا لِيفٌ وَإِنَّ عِنْدَ رِجْلَيْهِ قَرَظًا مَصْبُوبًا وَعِنْدَ رَأْسِهِ أَهَبٌ مُعَلَّقَةٌ فَرَأَيْتُ أَثَرَ الْحَصِيرِ فِي جَنْبِهِ فَبَكَيْتُ فَقَالَ مَا يُبْكِيكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ كِسْرَى وَقَيْصَرَ فِيمَا هُمَا فِيهِ وَأَنْتَ رَسُولُ اللهِ فَقَالَ أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا اْلآخِرَةُ *
Rasulullah SAW  berbaring diatas tikar dengan berbantal kulit berisikan sabut . Di kedua kakinya terdapat daun untuk memasak kulit  . Di atas kepalanya terdapat kulit  belum di samak yang tergantung . Aku melihat bekas tikar di lambungnya . Aku menangis .
Beliau bersabda :”Mengapa kamu menangis ?”.
Aku  berkata :” Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya raja Kisra dan Kaisar sangat mewah sedang engkau adalah utusan Allah “.
Rasulullah SAW bersabda : “ Apakah kamu tidak rela  , mereka mendapat dunia dan kalian mendapat akhirat “. [4]

Rasulullah S.A.W. bersabda :
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
Barang siapa di antaramu di waktu pagi  sehat tubuhnya, memiliki makanan pada hari itu , seolah dunia di dapatkan.[5]



[1] www nu or id
[2] Al a`raf 199
[3] Alankabut 64
[4] HR Bukhori  4913
[5] Tirmizi/2347. Ibnu Majah /4141 keduanya dalam kitab Zuhud. Bukhori dalam kitab Al adabul mufrad 300. Al Humaidi dalam kitab musnadnya 439. Sanadnya terdapat orang majhul , tapi ia punya syahid  dari hadis Abud darda` menurut Ibnu Hibban 2503. Jadi bisa di kuatkan.
Artikel Terkait

2 komentar:

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan