Senin, Agustus 29, 2011

Siapakah Yang Menciptakan Tuhan


"Kalau seluruh jagat raya ini diciptakan Tuhan,... lalu Siapakah Yang Menciptakan Tuhan?" Seorang ateis mengungkapkan pertanyaan ini dengan sangat bangga seolah-olah pertanyaan tersebut orisinil dari hasil kecemerlangan otaknya, sambil sesumbar bahwa pertanyaan tersebut menjadi salah satu bukti kemenangan ateisme atas agama Tuhan. Benarkah demikian? Tentu tidak samasekali. Kesalahan pertama adalah ketika ateis menyangka bahwa pertanyaan tersebut orisinil dari otak mereka. Padahal pertanyaan tersebut sebenarnya merupakan pertanyaan alamiah yang bisa muncul pada setiap orang. Hanya saja ketika banyak orang beriman telah menemukan jawabannya ternyata ateis baru bertanya tanya. Alih alih mereka bangga memiliki pertanyaan "cerdas", ternyata mereka ketinggalan jauh, karena jawabannya sangat mudah bahkan tanpa harus mengernyitkan dahi, mau tau jawabannya?
Kalau ateis menyangka pertanyaan tersebut tidak ada jawabannya, dia salah besar. Yang terjadi sebenarnya ada dua kemungkinan:
1. Dia tidak mau menerima jawaban tersebut (dikarenakan kesombongannya)
2. Kapasitas otaknya tidak cukup memadai untuk menalar permasalahan yang sepele ini.

Mari kita sejenak pelajari pertanyaan tersebut.

Masalah "Tuhan Pencipta (creator)" dan "Makhluk yang Diciptakan (creature)" sebenarnya bersandar pada sebuah premis umum:

 "Pencipta (creator)" bukanlah "yang dicipta (creature)"

premis umum semacam ini bukan sesuatu yang harus dibuktikan karena merupakan alur logika alamiah  akal manusia. Sama halnya dengan pernyataan "awal" bukanlah "kemudian"  atau peryataan "tinggi" bukanlah "tidak tinggi"


Namun demikian ada saja ateis yang agak lamban berfikir bertanya lagi, "Apa buktinya bahwa creator bukanlah creature?" Tentu tidak ada gunanya meladeni pertanyaan kurang akal semacam ini. karena yang dia butuhkan bukan jawaban melainkan latihan menghafal bahwa kiri bukan kanan, bahwa jauh bukan dekat, dst

Dan bagi ateis yang menerima premis tersebut ternyata semuanya gagal menghubungkannya dengan masalah yang dia tanyakan sendiri. Padahal tinggal mengganti kata creator dengan kata Tuhan, jawaban pertanyaan "cerdas" mereka langsung terjawab tuntas

creator bukanlah creature  diganti menjadi
Tuhan bukanlah creature  atau dengan kata lain "Tuhan pencipta" bukanlah "Makhluk yang diciptakan"

sehingga jawaban yang benar dari pertanyaan "Siapakah Yang Menciptakan Tuhan" adalah

"Tuhan tidak diciptakan" karena jika ada sesuatu yang diciptakan maka dia bukanlah Tuhan

pernyataan terakhir ini sama persis dengan pernyataan berikut

"Awal tidak didahului oleh sesuatu" karena jika ada sesuatu yang didahului oleh yang lain maka dia bukanlah awal atau tidak bisa disebut awal

Nah jelaskan bahwa pertanyaan yang diagul agulkan oleh ateis yang katanya tak ada jawabannya ternyata mudah banget ngejawabnya?

(by adil muhammad isa)

Komentarku ( Mahrus ali )
Pertanyaan seperti datangnya dari setan yang ingin mengkafirkan seorang muslim , bukan memuslimkan orang kafir . Karena itu bila di turuti , kita ini akan ikut setan bukan ikut kepada Allah . Bila ingin jawab , maka jawablah sesuai dengan hadis . Bacalah bab dan hadis di bawah ini.

(58) بَابُ اْلوَسْوَسَةِ فِي ْالإِِيْمَانِ وَمَا يَقُوْلُهُ مَنْ وَجَدَهَا

58.                       Bab was-was dalam iman dan apa yang harus diucapkan oleh seorang jika ia mendapatinnya.

82- حَدِيْثُ  أََبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ  ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُوْلُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذا حَتَّى يَقُوْلَ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ وَلْيَنْتَهِ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 59 كِتَابُ بَدْءِ اْلخَلْقِ : 11 بَابُ صِفَةِ إِبْلِيْسَ وَجُنُوْدِهِ

82.                       Abu Hurairah ra menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Adakalanya setan mendatangi seorang di antara kalian dan ia bertanya: “Siapa yang menjadikan ini, dan siapa yang menjadikan itu, sampai ia bertanya siapa yang menjadikan Tuhanmu?”
Jika ia sampai  pada pertanyaan seperti itu, maka mohonlah perlindungan Allah dan jangan meneruskan pertanyaannya.[1] (Bukhari, 59, kitab Bad-ul khalqi, 11, bab sifat iblis dan bala tentaranya).

 83- حَدِيْثُ  أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَنْ يَبْرَحَ النَّاسُ يَتَساءَلُوْنَ حَتّى يَقُوْلُوْا: هَذَا اللهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ، فَمَنْ خَلَقَ اللهَ
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيْ فِى : 96 كِتَابُ اْلاِعْتِصَامِ: 3 بَابُ مَا يُكْرَهُ مِنْ كَثْرَةِ السُّؤَالِ

83. Anas ibnu Malik ra menuturkan: “Nabi saw bersabda: “Tidak henti-hentinya manusia  bertanya-tanya, sampai mereka berkata: “Smeua ini adalah ciptaan Allah, maka siapakah byang menciptakan Allah?”[2] (Bukari, 96, kitabul i’tisham, 3, bab dimakruhkan banyak bertanya).

Komentarku ( Mahrus ali )
Kalau ingin jawaban logikanya . Maka  bila Allah ada yang menciptakan, maka akan ada pertanyaan , siapakah  yang menciptakan orang yang menciptakan Allah , lalu akan terjadi tasalsul atau pertanyaan dan jawaban yang berantai  dan tidak ada solusinya yang tepat . Karena itu bila tidak kembali ke hadis akan tetap saja dari lingkaran setan , kembali ke lingkaran setan yang lain.


[1] Allu`lu` wal marjan 40/1 Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi menyatakan hadis tsb sahih , riwayat Bukhori dalam kitab sahihnya. Lihat encycplopedia fatwa Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi di bab :  Allah pencipta segala sesuatu dan selainNya adalah mahluk

[2]  Allu`lu` wal marjan 40/1 . Syekh Muhammad bin Saleh Al Utsaimin   menyatakan  hadis tsb Muttafaq alaih  , jelas sahihnya , lihat jilid ke I dari koleksi fatwanya , di bab : Iman  dan Islam , pertanyaan ke 11



Artikel Terkait

3 komentar:

  1. Artikel yang sangat bagus, dan arahan pak mantan kyai NU (ustadz!?) juga bagus banget-tegas dan pas. Tapi (maaf ada tapinya) karena kemarin saya baca blog yang bukan hanya menjawab Siapa? bahkan memberi tips Bagaimana caranya membuat. Coba deh cek di blog ini: www.ishamerdeka.blogspot.com

    BalasHapus
  2. nggak perlu dijawab pertanyaan tersebut benar, mohon perlindungan Allah, orang kok bila kita terhalang tembok, bila kita bertamya dibalik tembok itu ada apa, pasti nggak tahu, atau tanyakan besok akan terjadi apa pada dirimu, juga nggak pernah tahu, jika kita tanya kenapa kamu bisa berfikir, dijawabnya oleh atheis hukum alam, jadi sendiri hebat sikiranya kamu ingin menjadi semut pasti bisa, jika itu alami ,mengapa tidak bisa, memang benar jika ada yang menciptakan Tuhan Allah bukan Tuhan, seseorang menemukan benda zaman kuno yang belum pernah ditemukan orang lain, dan memang benar sebelumnya tidak ada yang menemukannya hanya dialah seorang

    BalasHapus
  3. manusia sebelum ada Allah ada apa, nggak pernah ngerti, orang kita sendiri belum ada mau tahu apa manusia, sudah dlihat apa yang ada didepannya nggak mau ngerti itu yang namanya MANA ANU SIA, MANA ANUS SIA JUGA NGGAK NGERTI, KOK NANYAIN SIAPAKAH YANG MENCIPTAKAN TUHAN, PADAHAL ALLAH SUDAH KASIH PELAJARAN, DICIPTAKAN MANUSIA DARI AIR YANG TERBUANG, MASIH SAJA NGEYEL, SUDAH SEPANTASNYA ORANG-ORANG YANG BEGITU TEMPATNYA PADA ASFALA SAAFILIIN (KERAK NERAKA) DIKIRANYA SESUDAH MATI SUDAH SAJA BISA KAU RASAKAN KELAK, TAK ADA MANFAATNYA NASIHATIN MEREKA JEBLOSKAN SAJA SEKALIAN BIAR CEPET MASUK DALAM LORONG SEMPIT BERUKURAN 2X1 METER.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan