Rabu, September 28, 2011

Presiden SBY kafir ?

Abu baka Ba'asyir menjadi fenomena yang sangat menyentak. Tokoh Islam yang sudah lanjut ini, dan selalu tersenyum itu, terus-menerus menjadi sorotan. Sekarang menjalani kehidupan dan sisa umurnya di penjara. Abu Bakar Ba'asyir di vonis 15 tahun, karena keterlibatannya dalam kasus di Aceh.
Belum lama Abu Bakar Ba'asyir keluar dari penjara. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, menjadi satu-satunya tokoh yang gigih menyuarakan "nahi mungkar", melalui gaya  bicaranya  yang lugas. Tidak tedeng aling-aling. Semuanya pandangan dan sikapnya itu, dilandasi  keyakinannya  terhadap Islam, dan nilai-nilai tauhid. 
Abu Bakar Ba'asyir, sepertinya setitik cahaya di tengah kegelapan yang pekat, di mana sudah tidak ada lagi, kelompok dan kekuatan yang berani dengan terus-terang dan jujur menyatakan tentang al-haq. Abu Bakar Ba'asyir memposisikan dirinya sebagai tokoh yang dengan sikapnya yang berani, mengatakan terhadap segala bentuk penyimpangan, dan penyelewengan terhadap Islam, sebagai bentuk kekafiran.
Tokoh dan pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, sepertinya melawan arus. Di mana kondisi sekarang telah membawa hanyut segala hal, khususnya terkait dengan komitmen, loyalitas, dan sikap taat dikalangan tokoh-tokoh dan kaum Muslimin terhadap al-Islam. Dalam sebuah wawancara dengan sebuah media di ibukota, Abu Bakar Ba'asyir, ditanya tentang Presiden SBY, tak ragu mengatakan, sebagai kafir. Sistem dan para pejabat  yang ada sekarang juga disebut sebagai kafir.
Padahal, sebagian besar tokoh Ormas  Islam, Partai Islam, dan Gerakan Islam, memberikan wala'nya (loyalitas) kepada Presiden SBY. Diantaranya, bahkan ada yang mengatakan, "SBY imamuna hafidzahullah", dan sistem yang ada sekarang adalah sistem Islam. Ada pula tokoh Islam, yang terang-terangan mengecam, kepada siapa saja yang mengatakan sistem yang ada ini adalah sistem kafir. Menurut tokoh ini, bahwa sistem yang ada di Indonesia sekarang ini, adalah sistem Islam. Minimal 80 persen sistem di Indonesia sekarang ini adalah sistem Islam, dan sisanya 20 persen itu, hanya terkait dengan hukum potong tangan dan rajam, ujarnya.
Jika merujuk pandangan-pandangan yang sekarang ada dikalangan para tokoh Ormas Islam, Partai Islam, dan Gerakan Islam, maka pandangan Abu Bakar Ba'asyir bertolak belakang.
Abu Bakar Ba'asyir sudah menjadi sosok pribadi yang sudah menjadi perhatian internasional. Karena, tokoh yang sekarang berada di tahanan Bareskrim Mabes Polri itu, dikatakan oleh Sidney Jones sebagai tokoh Jamaah Islamiyah (JI). Karena itu, sepulangnya dari Malaysia, Abu Bakar Ba'asyir menghadapi berbagai tuduhan, yang akhirnya membawanya ke penjara.
Kemudian, di tengah-tengah krisis politik dan ekonomi yang berlangsung di Indonesia, kembali kota Solo, yang menjadi kota kelahiran Abu Bakar Ba'asyir di guncang bom bunuh diri, yang menjadi sasarannya gereja. Mabes Polri, menegaskan, "bahwa pelaku bom bunuh diri, didoktrinasi langsung oleh Abu Bakar Ba'syir", ujar Kepala Bidang Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ketut Yoga Ana.
Posisi Abu Bakar Ba'asyir, yang sebenarnya hanya seorang ustad ini, sekarang dilekatkan dengan aksi-aksi bom bunuh diri. Tokoh yang vokal dengan pernyataannya yang menolak kemungkaran dan anti terhadap Barat ini, sekarang ini dimasukkan ke dalam kotak, sebagai tokoh ulama "teroris".
Pemerintah sekarang memiliki sasaran yang jelas, sosok pribadi yang menjadi "common enemy" (musuh bersama), karena dianggap sebagai inspirator bagi para pelaku bom bunuh diri, yaitu Abu Bakar Ba'asyir.  Seluruh aksi kekerasan yang sekarang terjadi, selalu akan dikaitkan dengan Amir Jamaah 'Ansharut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir.
Benarkah Abu Bakar Ba'asyir sebagai tokoh dan inspirator pelaku bom bunuh diri, dan gerakan kekerasan lainnya? Ini  perlu dijernihkan dan diklarifikasi. Karena, dampak dari aksi bom bunuh diri, bukan hanya semata imbasnya terhadap Abu Bakar Ba'asysir, dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), tetapi sampai ke pengajian-pengajian yang tidak ada hubungannya, terkena dampak.
Tetapi, setidaknya dengan adanya peristiwa bom bunuh diri di Solo, terlupakan kasus-kasus yang menjadi perhatian masyarakat, seperti mega korupsi yang melibatkan partai-partai dan pusat kekuasaan. Semuanya  terfokus kepada bom bunuh diri di Solo.
Benarkah Abu Bakar Ba'asyir berada di pusat pusaran dan terlibat peristiwa kekerasan? Atau hanya menjadi korban konspirasi? Wallahu'alam.
Sumber : eramuslim.com

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dalam artikel itu di katakan:
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah media di ibukota, Abu Bakar Ba'asyir, ditanya tentang Presiden SBY, tak ragu mengatakan, sebagai kafir. Sistem dan para pejabat  yang ada sekarang juga disebut sebagai kafir
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sepengetahuan saya , barang kali , Ust Abu bakar Ba`asyir mengambil dalil dari ayat :
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

Ayat tsb untuk kaum mukmin atau kafir . Bagi orang kafir jelas tidak di perintahkan untuk menggunakan hukum Allah  dalam menjatuhkan hukum , sudah tentu , ayat tsb adalah untuk  orang – orang mukmin .
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. ……………. 

Apakah para penegak hukum Jahiliyah ini di katakan mukminun muslimun , lalu siapakah yang di sebut kafirun , fasikun dan dholimun dlm ayat tsb.   Seluruh uu Negara Jahiliyah di dunia ini juga ada yang  cocok dengan ajaran Islam dan ada yang tidak.

Dalam artikel itu juga di sebutkan :
Padahal, sebagian besar tokoh Ormas  Islam, Partai Islam, dan Gerakan Islam, memberikan wala'nya (loyalitas) kepada Presiden SBY. Diantaranya, bahkan ada yang mengatakan, "SBY imamuna hafidzahullah", dan sistem yang ada sekarang adalah sistem Islam.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Negara kita sudah jelas di katakan oleh SBY dan pentolan negri ini bukan negara Islam ya`ni negara kafir atau jahiliyah . Apakah presidennya di katakan Imamuna atau amirul mukminin ? Jawablah sendiri.
Dalam artikel itu di katakan :
menegaskan, "bahwa pelaku bom bunuh diri, didoktrinasi langsung oleh Abu Bakar Ba'syir", ujar Kepala Bidang Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ketut Yoga Ana.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Itu perlu tabayyun , investigasi dulu , jangan langsung tuduh , kita ikut ayat :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

Ada ayat lagi :
وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu'min dan mu'minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.[1]
Ingatlah  kalimat seorang penyair sbb:
إِنْ كَانَ يُعْجِبُكَ السُّكُوْتُ فَإِنَّهُ ... قَدْ كَانَ يُعْجِبُ قَبْلَكَ اْلأَخْيَارَا
وَ لَئِنْ نَدِمْتَ عَلَى سُكُوْتٍ مَرَّةً ... فَلَقَدْ نَدِمْتَ عَلَى اْلكَلاَمِ مِرَارًا
Bila kamu tertarik untuk diam, maka sungguh orang – orang baik sebelummu juga begitu .
Bila kamu menyesal atas diam  sekali , sungguh kamu  beberapa kali menyesal karena pembicaraanmu . [2]





[1] Al ahzab 58
[2] Adabul khowwas 2/1
Artikel Terkait

5 komentar:

  1. negara indonesia bukan negara Islam, saya sangat setuju sekali...... Tapi itulah repotnya kalo kita kemalingan, nanti kita gag boleh lapor polisi donk karena hukum polisi itukan bukan hukum Islam sama halnya kita membalas kedzoliman dengan kedzoliman..... Lha Pak Abu Bakar Ba'asyir sendiri kok dari dulu gag berusaha memasuki wilayah pemerintahan supaya bisa merubah sedikit demi sedikit bentuk hukum di Indonesia..... Kalo hanya teriak2 bahwa hukum di Negara ini adalah Hukum sesat sudah terlampau sering itu dilakukan dan tak pernah ada usaha riil bagaimana hukum Islam bisa tegak di Negara ini.... Padahal Islam sudah masuk ke Indonesia berabad-abad yang lalu dan sampai Hukum Islam belum tegak secara resmi dan nyata di Negara ini. Ini berarti kesalahan bersama, dan semua Umat Islam di Indonesia bertanggung jawab atas hal ini, karena semua orang di Negeri ini berkesempartan menjadi pemimpin (imam) tapi dari dulu yang jadi imam2 itu2 aja yang mau menegakkan Hukum Islam secara penuh nggak ada yang kelihatan. kalo pun ada, begitu masuk dunia politik akhirnya lunak seperti peuyeum (tape).Di sisi lain masyarakat muslim Indonesia juga termasuk masyarakat muslim yang levelnya tinggi karena sampai sekarang masih banyak orang melaksanakan syariat Islam tanpa adanya tekanan dan paksaan dari pemerintah. Bisa dikatakan bahwa kesadaran bersyariat masyarakat Indonesia masih tinggi karena berjalan atas dasar kerelaan hati. Jadi jelas keunggulan masyarakat muslim di Indonesia dibanding masyarakat muslim di negara lain yang syariatnya berjalan atas dasar tekanan pemerintah, bahkan pemerintahnya sendiri belum tentu sepenuhnya menegakkan syariat Islam tersebut..... Contoh banyak banget negara Islam di Timur Tengah yang menggunakan syariat Islam tapi juga tetep diintervensi oleh Negara2 barat. Makanya kalo mau mendirikan khilafah Islamiyyah pikirkan dulu caranya secra tepat dan matang agar Negara kita yang tercinta ini bukan hanya hukum Negaranya saja yang Islam tapi masyarakatnya memang memiliki kesadaran penuh terhadap syariat Islam dan tentunya terbebas dari intervensi asing..... Kita sudah memiliki masyarakat yang sadar syariat itu sebuah prestasi yang sangat bagus. Lalu seterusnya itulah yang sangat sulit dan harus terus diikhtiyari dan dikaji lebih dalam.
    اللهم اجعل بلدتنا إندونيسيا بلدة طيبة ورب غفور تجري فيها أحكامك وسنن رسولك ياإلهنا وإله كل شيئ وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين

    BalasHapus
  2. Bagus juga , jazakallahu khaira. Dan kita berusaha terus tanpa henti atau berhenti untuk menggunakan hukum Thaghut, dan di upayakan bila ada persoalan di urus secara kekeluargaan dengan menggunakan hukum Islam tanpa pergi ke pengadilan negri

    BalasHapus
  3. "MANUSIA TEMPAT SALAH DAN DOSA" HANYA DOSA DAN DOSA YANG ADA ,SALAH DAN SALAH , KARENA HANYA DIA YANG MAHA SEGALANYA. " SEMOGA KITA SEMUA BUKAN TERMASUK ORANG-ORANG YANG MERUGI"

    BalasHapus
  4. Pak Mahrus Ali yg saya hormati,
    bagaimana mekanisme dalam menyelesaikan urusan secara kekeluargaan? dan siapa2 saja yg harus terlibat dalam mengambil suatu keputusan dalam sebuah persoalan?

    BalasHapus
  5. Untuk Prasetyo, cukup panggil seorang yang ngerti hukum agama , al quran hadis , lalu panggillah orang yang bersangkutan . kalau perlu panggil juga kerabatnya dan kerabatmu lalu di carikanm solusi yang pas cocok dengan agama.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan