Kamis, September 08, 2011

RUKYAH HILAL , DASARNYA KELIRU


Terkadang hadis berikut ini bukan lainnya di buat pegangan untuk rukyah hilal tapi lemah – bukan sahih .
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ الْهِلاَلَ قَالَ أَتَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَا بِلاَلُ أَذِّنْ فِي النَّاسِ أَنْ يَصُومُوا غَدًا
 Dari Ibnu Abbas ra berkata : Seorang arab badui datang kepada Nabi SAW ,lalu berkata :”Sesungguhnya aku melihat Hilal “.
Rasulullah SAW bertanya :”Apakah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad Rasulullah SAW “.
Dia  menjawab :” Ya “.
Rasulullah SAW bersabda :” Wahai Bilal ! umumkan kepada manusia agar berpuasa  besok “.

Ada orang berkomentar di Hadis lemah tentang rukyah hilal ( melihat bulan sabit )


 sbb :
saya lebih sepakat untuk mengatakan bahwa hadis tersebut termasuk shohih. Ibnu Hibban memasukkan hadis tsb dlm shahihnya padahal kita tahu beliau beriltizam untuk memasukkan hadis2 shahih sj dalam kitabnya. Ibnu Khuzaimah juga memasukkan hadis tersebut dalam Shahihnya, padahal kita tahu Ibnu Khuzaimah juga beriltizam sebagaimana Ibnu Hibban. Al-Hakim juga menshahihkannya dan disetujui oleh Ad-Dzahabi, sementara kita tahu Ad-Dzahabi adl seorang kritikus hadis yang kredibel. Jika yang dipermaslahkan adalah Ikrimah, maka Ikrimah adalah perawi yang dipakai oleh Al Bukhari. kalaupun yang dipermasalahkan adalah Simak bin Harb maka Simak adl perawi yang dipakai Muslim.
Komentarku ( Mahrus ali )
Hadis tsb lemah , uraiannya sbb :
Dalam kitab al musnad al jami` 250/20 ada keterangan sbb :
الْمُسْنَدُ الْجَامِعُ - (جَ 20 / صَ 250)
أَخْرَجَهُ الْدَّارِمِيُّ 1692 قَالَ : حَدَّثَنِيْ عِصْمَةُ بْنُ الْفَضْلِ ، حَدَّثَنَا حُسَيْنُ الْجُعْفِيّ ، عَنْ زَائِدَةَ.
Al musnadul jami` (Juz 20 / hal 250)
Di riwayatkan oleh Darimi  1692 berkata: Bercerita kepada kami Ismah ibn al-Fadl, Bercerita kepada kami Hussein Al ju`fi, dari  Zaidah .
 وَ"أَبُوْ دَاوُدَ" 2340 قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارِ بْنِ الرَّيَّانِ ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ , يَعْنِيْ ابْنَ أَبِيْ ثَوْرٍ (حَ) وَحَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ ، حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ , يَعْنِيْ الْجُعْفِيَّ ، عَنْ زَائِدَةَ , الْمَعْنَىْ.
Dan "Abu Dawud" 2340 berkata: Bercerita kepada kami Muhammad bin Bakar bin  Al Rayan, Bercerita kepada kami Walid ya`ni Ibnu Abi Tsur (Pindah sanad ) dan Bercerita kepada kami Al-Hasan bin Ali, Bercerita kepada kami Hussein, maksud saya Alju`fi, dari  Zaidah ,al  makna.
 وَ "ابْنُ مَاجَةَ" 1652 قَالَ : حَدَّثَنَا عَمْرُوْ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ الاوْدِيّ ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ. قَالَا : حَدَّثَنَا أَبُوْ اسَامَةَ ، حَدَّثَنَا زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ.
Dan "Ibnu Majah," berkata 1652: Bercerita kepada kami  Amr Bin Abdullah Al-Audi, dan Muhammad bin Ismail. Mereka berkata: Bercerita kepada kami Abu Usamah, Bercerita kepada kami Zaidah  bin Qudaamah.

وَ"الْتِّرْمِذِيُّ" 691 قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ أَبِيْ ثَوْرٍ (حَ) وَحَدَّثَنَا ابُوكُرَيْبُ ، حَدَّثَنَا حُسَيْنُ الْجُعْفِيّ ، عَنْ زَائِدَةَ.
Dan "al-Tirmidzi," berkata 691: Bercerita kepada kami  Muhammad bin Ismail, Bercerita kepada kami  Muhammad Bin Al-Sabah, lalu berkata : Bercerita kepada kami Alwalid bin Abi Tsur  (Pindah sanad)  Bercerita kepada kami,  Hussein Al ju`fi  dari Zaidah .
 وَ"الْنَّسَائِيُّ" 4/131 , وَفِيْ "الْكُبْرَىَ" 2434 قَالَ : أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيْزِ أَبِيْ رِزْمَةَ. قَالَ : أَنْبَأَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوْسَىْ ، عَنْ سُفْيَانَ. وَفِيْ 4/132 قَالَ : أَخْبَرَنَا مُوْسَىْ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ. قَالَ : حَدَّثَنَا حُسَيْنُ ، عَنْ زَائِدَةَ.
Dan " Nasa`i" 4 / 131, dan dalam "Al Kubro " 2434 berkata: Bercerita kepada kami  Muhammad bin Abd al-Aziz Abu Rizmah . Ia berkata : al-Fadhl bin Musa Bercerita kepada kita, dari Sufyan.
Dalam 4 / 132 berkata : Bercerita  pada kami Musa bin Abdul Rahman. Dia berkata: Bercerita kepada kami Husein, dari Zaidah

 وَ"ابْنُ خُزَيْمَةَ" 1923 قَالَ : حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ , حَدَّثَنَا أَبُوْ اسَامَةَ , حَدَّثَنَا زَائِدَةُ. وَفِيْ (1924) قَالَ : حَدَّثَنَا مُوْسَىْ بْنُ عَبْدِ الْرَّحْمَنِ الْمَسْرُوْقِيَّ ، حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ الْجُعْفِيُّ ، عَنْ زَائِدَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ.
Dan " Ibnu  Khuzaymah" 1923 berkata: Bercerita kepada kami  Muhammad bin Usman  al Ijli , Bercerita kepada kami Abu Usamah, bercerita kepada kami Zaidah . Pada (1924) berkata :  bercerita pada kami Musa bin Abdul Rahman Almsruqi, Bercerita kepada kami Husein bin Ali Al ju`fi,  dari Zaidah  dengan sanad  mirip itu .


ثَلَاثَتُهُمْ (زَائِدَةٌ بْنُ قُدَامَةَ ، وَالْوَلِيدِ بْنِ أَبِيْ ثَوْرٍ ، وَسُفْيَانُ الْثَّوْرِيُّ) عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، فَذَكَرَهُ.
Semua perawi tsb  (Zaidah  bin Qudaamah, Walid bin Abi Tsur, dan Sufian , Al tsauri ) dari Simak bin Harb ,  dari Ikrima, lalu ia menyebutkan  .
Komentarku ( Mahrus ali )
Hadis tsb ( hadis seorang badui melihat hilal sendirian ) tidak  di kenal sama  sekali di kalangan sahabat dan tabiin . Ia populer di zaman sekarang . Hanya Simak bin Harb yang meriwayatkan – bukan perawi lainnya – dia tabiin . dan di kalangan tabiin hanya dia yang mengerti hadis tsb – bukan orang lain. Mereka  tidak mengerti sama  sekali kepada hadis itu . Dia bukan sahabat sehingga masih bisa di toleransi bisa mendengar dari Nabi SAW
Identitas Simak bin Harb sbb :

مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ ابْنِ حَجَرْ : صَدُوْقٌ ، وَ رِوَايَتُهُ عَنْ عِكْرِمَةَ خَاصَّةً مُضْطَرِبَةٌ ، وَ قَدْ تَغَيَّرَ بِأَخِرهِ فَكَانَ رُبَّمَا تُلُقِّنَ

Martabatnya menurut Ibn Hajar , dia ( Simak ) jujur , riwayatnya dari Ikrimah peribadi ( secara husus )  kacau dan hapalannya juga beribah di ahir hayatnya  ,. Terkadang menerima masukan dari orang lain ( Artinya hadisnya  tidak asli ssuai dengan hapalannya tapi dari di dekte orang lain ) .

مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الْذَّهَبِـي : ثِقَةٌ سَاءَ حِفْظُهُ ، أَحَدُ عُلَمَاءِ الْكُوْفَةِ
وَ كَانَ الْثَّوْرِىُّ يُضْعِفُهُ بَعْضٍ الْضَّعْفِ ،
Martabatnya menurut Dzahabi : Dia terpercaya , tapi hapalannya jelek dan salah satu ulama Kufah . Sofyan Ats tsauri menyatakan  , dia lemah .
وَ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْلَّهِ بْنِ عَمَّارٍ الْمَوْصِلِىُّ : يَقُوْلُوْنَ إِنَّهُ كَانَ يَغْلَطُ ، وَ يَخْتَلِفُوْنَ فِىْ حَدِيْثِهِ . وَ قَالَ أَبُوْ طَالِبٍ ، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ : مُضْطَرِبٌ الْحَدِيْثِ
Muhammad bin Abdillah bin Ammar al maushili  berkata : Mereka mengatakan bahwa  Simak adalah keliru dan mereka juga berbeda pendapat dalam hadisnya . Abu Thalib berkata dari Imam Ahmad bin Hambal : Simak kacau hadisnya [1]
Namanya 
ــ سِمَاكُ بْنُ حَرْبِ بْنِ أَوْسِ بْنِ خَالِدٍ بْنِ نِزَارِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الذُهْلَىْ الْبَكْرِىِّ ، أَبُوْ الْمُغِيْرَةِ الْكُوفِىُّ ، ( أَخُوْ مُحَمَّدٍ بْنُ حَرْبٍ وَ إِبْرَاهِيْمُ بْنُ حَرْبٍ )

Simak  bin Harb bin Aus bin Khalid bin Nizar bin Muawiyah Adz dzuhli al Bakry, Abu-Mughirah al kufi (saudara dari Muhammad bin Harb  dan  Ibrahim bin Harb )

Menurut kajian al albani , hadis tsb lemah  , lihat keterangan sbb :
تحقيق الألباني :
ضعيف // ، المشكاة ( 1978 ) ، ضعيف سنن الترمذي ( 108 / 694 ) ، ضعيف سنن النسائي ( 121 / 2112 ) ، ضعيف سنن ابن ماجة ( 364 ) ، الإرواء ( 907 ) //
Al Miskat 1978 , Dhoif Sunan Tirmidzi 108 / 694 . dhoif sunan Nasa`I 121/2112 , Dhoif sunan  Ibn Majah  364. Al irwa 907 .
Baca juga di sini :
30 Agt 2011
Hadis lemah tentang rukyah hilal ( melihat bulan sabit ). عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى .... Bulan haji dan kapan di mulai tanggal satu bulan haji itu di tentukan dengan rukyah hilal bukan dengan hisap . Sekalipun hisap sudah ...
30 Agt 2011
30 Agt 2011
Hadis lemah tentang rukyah hilal ( melihat bulan sabit ). عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ الْهِلاَلَ قَا... SILSILAH SUNAN KALIJOGO ...
29 Agt 2011

Hadis lemah tentang rukyah hilal ( melihat bulan sabit ). عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي رَأَيْتُ الْهِلاَلَ قَا. ...
31 Agt 2011


[1] Mausuah ruwatil hadis 2624
Artikel Terkait

20 komentar:

  1. Assalamualaikum war., wab.

    Kalau begitu, hadits mana yang digunakan untuk menentukan 1 Syawal 1432 H.

    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Hadis untuk menentukan satu syawal di sini :
    MANTAN KYAI NU: PBNU tetapkan Idul Fitri pada 31 Agustus 2011
    30 Agt 2011
    ... فَضَرَبَ بِيَدَيْهِ فَقَالَ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا ثُمَّ عَقَدَ إِبْهَامَهُ فِي الثَّالِثَةِ فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ ...
    MANTAN KYAI NU: Idul Fitri 2011 Jatuh Pada Hari Selasa atau Rabu?
    30 Agt 2011
    656‏- حَدِيْثُ ‏ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ‏، قَالَ: قَالَ النَّبَيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَوْ قَالَ: قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صُوموا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ. 656.Abu Hurairah ra menuturkan: MANTAN KYAI NU: Kenapa Mekah Lebih Duluan Hari Raya Idul ...
    29 Agt 2011
    Yasin 39. ٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّه عَنْهممَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَضَرَبَ بِيَدَيْهِ فَقَالَ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا ثُمَّ عَقَدَ إِبْهَامَهُ فِي الثَّالِثَةِ فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلَاثِينَ. Ibnu Umar ra berkata ...

    BalasHapus
  3. Penulis rahimakallah. Setelah membaca ulasan panjenengan tentang argumentasi kenapa hadis Rukyatul hilal dipandang lemah, mk saya menyimpulkan bahwa jawaban itu terutama sekali didasarkan pd penilaian Syekh Al-albani. Jawaban penjenengan juga belum menjawab sejumlah “keresahan” saya, misalnnya; Jika memang lemah kenapa ulama besar seperti Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, Al-hakim, dan Ad-Dzahabi menshahihkannya?Jwban bhw Ibnu Hibban dan Al-hakim adl Mutasahil sehingga kita menolak penshahihan beliau berdua sy kira adl sebuah jawaban yg tdk ilmiah, krn tdk menjelaskan alasan kenapa sebuah riwayat ditolak. Ad-dzahabi sj yang sangat terkenal sbg kritikus hadis tdk serta merta menolak seluruh riwayat Al-hakim dlm Al-Mustadrok dg alasan Al hakim Mutasahil misalnya. Penulis juga belum memberikan jawaban kenapa Ibnu Khuzaimah yg setahu sy terkenal ketat menyeleksi hadis shahih, ternyata memasukkan hadis tersebut dlm shahihnya. Penulis juga belum memberikan jawaban kenapa Ad-dzahabi yg terkenal sbg kritikus hadis menyetujui penshahihan Al-hakim. Kita bertanya2; Apa “kesalahan” Ad-Dhahabi dan ibnu Khuzaimah dlm hal ini?bagaiman bisa kami yang awam ini dituntut lngsung percaya pd penilaian penulis lalu meninggalkan penilaian ulama yg jelas kredibilitasnya seperti beliau tnp hujjah?sy juga tdk sepakat jk krn penilaian al albani lalu semua hadis yg bertentangan dg tahqiq beliau dinilai salah. Krn itu bermakna mengajarkan kpd umat untuk bertaklid kepada syekh Al-Albani. Dg alasan apa kita bs percaya bhw keilmuan Al-Al bani lbh tinggi dari Ad-Dhahabi dan ibnu Khuzaimah?penulis ketika mengutip statemen Al-Albani juga hanya sekedar mengutip penilaian beliau, tnp hujjah yg dipaparkan oleh Al-Albani. Bukankah ini juga blm ilmiah?
    Tentang Simak bin harb, telah sy nyatakan (jk perawi ini yg dipermasalahkan) bhw beliau bs dijadikan Hujjah, krn beliau adl perawi yg dipakai oleh Muslim, pdhl para ulama telah sepakat keshahihan hadis Muslim. Statemen bhw riwayat Simak dr Ikrimah itu mudhthorib, mk hal ini blm ckp menjadi alasan tuk menolak hadis Simak yg diriwayatkan dg jalur ini berdasarkan sejumlah alasan;
    a.Simak adl perawi yang Jujur, bahkan salah seorang ulama Kufah yg disebut Ibnu Adi sbg Kibaru Tabi’iy. perawi yang jujur dimustahilkan berdusta. Apalagi berdusta atas nama Rasulullah SAW.
    b.kasus Idhthirob sanad itu hanya mencederai kedhobitan, yaitu hanya dikhawatirkan memarfu’kan hadis mauquf, memauqufkan hadis marfu’, membalik urutan kejadian , krng teliti menderet poin2 dalam hadis dll..adapaun hadis yang tdk mengandung hal2 ini maka kekhawatiran itu tdk perlu. Alasan2 ini scr umum tdk menyentuk aspek kekahawatiran berdusta atas nama Rasulullah SAW, tp hanya khawatir menisbatkan sesuatu pd sesuatu yg bs dipandang dalil pdhl msh bs difahami sbg ijtihad shahabat atw bahkan tabi’in
    c.Dlm kitab ‘Al Ighthibath biman rumiya minarruwat bil ikhthilath” dinyatakan bhw Simak itu hanya “low” diakhir hayatnya (saat sdh tua). Tentu ini lumrah. Ibnu hajar mengkritik pendapat yg mendhoifkan Simak scr mutlak. Yg benar kata beliau; beliau mudh thorib di akhir hayat. Termasuk riwayat beliau dari ikrimah lebih layak difahami dg sebab ini.
    Lalu dg alasan apa riwayat Simak dr Ikrimah didhoifkan scr mutlak? Dr mana penulis bs membuktikan bhw rwyt tentang rukyatul hilal ini diriwayatkan Simak diakhir hayat?
    sekali lagi perlu diingat ulama sekaliber Ad-dhahabi telah menshahihkan, pdhl beliau sangat faham dg biografi perawi dan ahwalnya (tampak dlm kitab beliau; tarikhul Islam dan siyaru a’lamin nubala). Ibnu Khuzaimah yg lbh dekat dr zaman Ruwatul hadits juga menshahihkannya.
    Jadi sy masih condong untuk mengikuti pendapat yang menshahihkannya dan mengkritik pendapat yang melemahkannya

    BalasHapus
  4. Mengapa anda tidak ikut BUkhari dan MUslim saja yang tidak berani mencantumkan hadis tsb dalam kitab sahih mereka . LIhat Tirmidzi menyatakan hadis tsb lemah , mengapa kamu mengabaikan ini . Hadis itu sudah jelas tidak dikenal di kalangan sahabat dan tabiin. Karena itu , kebanyakan ulama melemahkannya . Sekarang kita buat sederhana saja mengapa khulafaur rasyidin tidak pernah menerima rukyat hilal dari satu orang . Bila menerimanya , tunjukkan saja dalilnya bahwa mereka pernah menerima rukyat hilal dari satu orang, begitu juga sahabat yang lain. Dzahabi sudah menyatakan Simak jelek hapalannya , ber arti dia menurut dzahabi lemah , lalu kamu tidak memperhatikan titik ini , Sekarang tunjukkan sanadnya hakim dan Ibnu Hibban itu ? Akan saya tunjukkan kelemahan perawinya .

    BalasHapus
  5. subhanallah, tentu penulis telah faham bahwa apa yang tdk dicantumkan oleh bukhari dan muslim dlm shahihnya bukan berarti hadis tersebut pasti dhoif. Monggo dibaca biografi Muslim dan bukhari dlm Siyar A’lam Nubala’, niscaya panjenengan akan menemukan informasi bahwa Bukhari dan Muslim tdk memaksudkan ketika menyusun Shahihnya bhw semua hadis yg tdk terdapat dlm shahihnya pasti dhoif. Jk semua hadis selain bukhari muslim pasti dhoif mk tdk ada gunanya Al-hakim membuat Mustadrok, Ibnu hibban membuat Shahih, Ibnu Khuzaimah membuat Shahih,Addaruquthni membuat Sunan dst..Attirmidzi juga tdk mengatakan lemah, tp beliau hanya mengatakan “ikhtilaf”.
    Statemen beliau;
    حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ فِيهِ اخْتِلَافٌ
    Sy harap penulis berhati2 dlm menukil.
    Jk hadis mukhtalaf sdh ckp menjadi alasan mendhoifkan hadis, mk sebagian hadis dlm shahih bukhari pun layak ditolak, krn Addaruquthni terkenal mengkritik sebagian hadis dlm shahih bukhari. Jk penilaian satu orng ahli hadis terhadap perawi sdh ckp tuk mendhoifkan perawi, mk kita sdh bisa menolak sluruh shahih bukhari krn muhammad bin yahya Ad-dzuhli dikenal mengkritik Bukhari dan menuduhnya termasuk golongan lafdziyyun yg termasuk ahlul bid’ah.
    Statemen bhw hadis itu tdk dikenal di zaman shahabat dan tabiin juga tdk bs diterima. Attirmidzi sendiri mengutip bhw hadis tersebut diamalakan mayoritas ahli ilmu. Ibnu Al Mubarok, Assyafii, Ahmad bin Hanbal dan penduduk Kufah juga menjadikannya sbg dasar. Lalu dari mana bs dikatakan hadis ini tdk dikenal? Lagi pula dimasa shahabat sj kadang2 ada satu hadis yg tdk diketahui kecuali oleh satu orang sj, dan itu diterima shahabat yg lain. Misalnya kisah abubakar meriwayatkan bhw nabi itu dikubur ditempat di mana nabi wafat.
    Tenntang keburukan hafalan Simak, maka para ahli hadis menyatakan bahwa itu HANYA terjadi dimasa tua, dan itu lumrah. Dan ini tdk mencederai konten matan hadis. Addzahabi sj menshahihkan hadis tersebut. Apakah penulis menuduh Addzahabi tdk konsisten? Justru menurut sy, dg pengetahuan yg mendalam addzahabi berpendapat riwayat Simak pd hadis ini bs diterima, krn faktor keburukan hafalannya dimasa tua tdk terjadi pd kasus riwayat ini. Sekali lg, ibnu hajar mengkritik orng2 yg melemahkan Simak scr mutlak. Sekali lagi sy ingatkan, simak adl perawi Muslim bin Al-hajjaj dan dipakai dlm shahihnya.
    Lalu Sy blm paham knp penulis meminta sanad dari Al-hakim dan Ibnu Hibban, krn riwayat siapapun semua sanadnya berasal dari jalur Simak bin Harb dari Ikrimah. Tapi demi penghormatan kepada penulis berikut sy kutipkan riwayat lengkapnya. Bukan hanya riwayat Al-hakim dan Ibnu hibban, tp riwayat2 yang lain dlm Ummahatul kutub al haditsiyyah. Sy berharap semua “keberatan” sy dijelaskan dg ilmiah bantahannya.

    BalasHapus
  6. riwayat Al-hakim
    المستدرك على الصحيحين للحاكم مع تعليقات الذهبي في التلخيص (1/ 586)
    حدثنا أبو العباس محمد بن يعقوب ثنا أبو البختري عبد الله بن محمد بن شاكر ثنا الحسين بن علي الجعفي ثنا زائدة عن سماك بن حرب عن عكرمة عن ابن عباس قال : جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : إني رأيت الهلال ـ يعني هلال رمضان ـ فقال : أتشهد أن لا إله إلا الله ؟ قال : نعم قال : أتشهد أن محمدا رسول الله ؟ قال : نعم قال : يا بلال أذن في الناس أن يصوموا غدا
    تابعه سفيان الثوري و حماد بن سلمة عن سماك بن حرب

    riwayat ibnu hibban
    صحيح ابن حبان - مخرجا (8/ 229)
    أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ، عَنْ زَائِدَةَ، عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْرَابِيٌّ، فَقَالَ: [ص:230] أَبْصَرْتُ الْهِلَالَ اللَّيْلَةَ، فَقَالَ: «تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ»، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: «قُمْ يَا فُلَانُ، فَنَادِ فِي النَّاسِ فَلْيَصُومُوا غَدًا»، وَأَخْبَرَنَاهُ أَبُو يَعْلَى مَرَّةً أُخْرَى، وَقَالَ «قُمْ يَا بِلَالُ»

    riwayat ibnu khuzaimah
    صحيح ابن خزيمة (3/ 208)
    نا محمد بن عثمان العجلي نا أبو أسامة ثنا زائدة نا سماك بن حرب عن عكرمة عن ابن عباس قال : جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : أبصرت الهلال الليلة فقال : أتشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا عبده و رسوله ؟ قال : نعم قال : قم يا فلان فأذن بالناس فليصوموا غدا
    قال الأعظمي : إسناده صحيح

    riwayat addarimy’
    سنن الدارمي - مكنز (5/ 196، بترقيم الشاملة آليا)
    حَدَّثَنِى عِصْمَةُ بْنُ الْفَضْلِ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْجُعْفِىُّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ : إِنِّى رَأَيْتُ الْهِلاَلَ فَقَالَ :« أَتَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنِّى رَسُولُ اللَّهِ؟ ». قَالَ : نَعَمْ. قَالَ :« يَا بِلاَلُ نَادِ فِى النَّاسِ فَلْيَصُومُوا غَداً »

    BalasHapus
  7. riwayat al baihaqy
    السنن الكبرى للبيهقي وفي ذيله الجوهر النقي (4/ 211)
    أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ : مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ حَدَّثَنَا أَبُو الْبَخْتَرِىِّ : عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ شَاكِرٍ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ عَلِىٍّ الْجُعْفِىُّ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ : إِنِّى رَأَيْتُ الْهِلاَلَ يَعْنِى هِلاَلَ رَمَضَانَ فَقَالَ :« أَتَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ». قَالَ : نَعَمْ قَالَ :« أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ». قَالَ : نَعَمْ قَالَ :« يَا بِلاَلُ أَذِّنْ فِى النَّاسِ أَنْ يَصُومُوا غَدًا ».
    riwayat an-nasa-i
    سنن النسائي (7/ 266)
    أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
    جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَبْصَرْتُ الْهِلَالَ اللَّيْلَةَ قَالَ أَتَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَا بِلَالُ أَذِّنْ فِي النَّاسِ فَلْيَصُومُوا غَدًا

    riwayat attirmidzi
    سنن الترمذى - مكنز (3/ 177، بترقيم الشاملة آليا)
    حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ أَبِى ثَوْرٍ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ إِنِّى رَأَيْتُ الْهِلاَلَ. قَالَ « أَتَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَتَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « يَا بِلاَلُ أَذِّنْ فِى النَّاسِ أَنْ يَصُومُوا غَدًا ».

    riwayat ibnu al-jarud
    المنتقى من السنن المسندة لابن الجارود (ص: 103)
    حدثنا علي بن الحسن الذهلي عن الحسين بن علي عن زائدة عن سماك عن عكرمة عن بن عباس رضي الله عنه قال : جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال إني رأيت الهلال فقال أتشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله قال نعم قال يا بلال ناد في الناس فليصوموا غدا

    riwayat at-thabarani
    المعجم الكبير (11/ 295)
    حدثنا يعقوب بن إسحاق المخرمي ثنا مسلم بن إبراهيم ثنا حازم بن إبراهيم عن سماك بن حرب عن عكرمة عن ابن عباس قال : تمارى الناس في الهلال على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم فجاء أعرابي فشهد أنه رآه فقال النبي صلى الله عليه و سلم : تشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله ؟ قال : نعم فأمر النبي صلى الله عليه و سلم بلالا فنادى إن الصوم غدا

    BalasHapus
  8. riwayat abu ya’la
    مسند أبي يعلى (4/ 407)
    حدثنا أبو بكر حدثنا حسين بن علي عن زائدة عن سماك بن حرب عن عكرمة : عن ابن عباس قال : جاء إلى النبي صلى الله عليه و سلم أعرابي فقال : أبصرت الهلال الليلة قال : تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله ؟ قال : نعم قال : قم يا بلال فناد في الناس فليصوموا غدا
    riwayat ibnu abi syaibah
    مصنف ابن أبي شيبة (3/ 68)
    حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ عَلِيٍّ ، عَنْ زَائِدَةَ ، عَنْ سِمَاكٍ ، عَنْ عِكْرِمَةَ ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللهِ ، إنِّي رَأَيْتُ الْهِلاَلَ اللَّيْلَةَ ، قَالَ : تَشْهَدُ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُهُ وَرَسُولُهُ ؟ قَالَ : نَعَمْ ، قَالَ : يَا بِلاَلُ ، نَادِ فِي النَّاسِ ، فَليَصُومُوا غَدًا.

    riwayat ibnu majah
    سنن ابن ماجه - مكنز (5/ 229، بترقيم الشاملة آليا)
    حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الأَوْدِىُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ بْنُ قُدَامَةَ حَدَّثَنَا سِمَاكُ بْنُ حَرْبٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ أَبْصَرْتُ الْهِلاَلَ اللَّيْلَةَ. فَقَالَ « أَتَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ». قَالَ نَعَمْ.
    قَالَ « قُمْ يَا بِلاَلُ فَأَذِّنْ فِى النَّاسِ أَنْ يَصُومُوا غَدًا ».

    BalasHapus
  9. Untuk Mbak lail , identitasmu tidak jelas .Dan saya senang melayani komentator ini dengan identitas account google yang jelas. Bila tidak jelas identitasnya , kadang saya layani , kadang malas melayaninya . Berhubung apa yang anda sampaikan itu butuh jawaban di blog , maka saya minta identitasnya jelas

    BalasHapus
  10. identitas jelas bgmn yg diinginkan?monggo silakan diterangkan dg jelas...nama lengkap?alamat?riwayat pendidikan?email?facebook?

    BalasHapus
  11. Saya ingin menjawab seluruh pertanyaanmu dengan jelas dan gamblang , tapi karena saya klik namamu di komentar ini ternyata kosong , tiada keterangan tentang identitasmu . Untuk milik komentator yang lain jelas ada lengkap nama, alamat dan blok yang di miliki juga jelas . Saya ingin data yang akurat sebagaimana komentator yg lain

    BalasHapus
  12. oh, maaf kurang memperhatikan masalah teknis. sy masih awam dlm hal blog.sy coba klik nama sy ternyata ada format biodata. sudah sy isi. silakan dilihat.

    BalasHapus
  13. Saya masih menunggu refrensi arab atas keterangan anda yang berbahasa Indonesia itu . Setelah itu akan saya tunjukkan kekeliruan anda dalam keterangan tsb .

    BalasHapus
  14. berikut data yang diminta penulis:
    penshahihann addzahabi
    المستدرك على الصحيحين للحاكم مع تعليقات الذهبي في التلخيص (1/ 437)
    حدثنا أبو بكر محمد بن أحمد بن بالويه ثنا محمد بن أحمد بن النضر الأزدي ثنا معاوية بن عمرو ثنا زائدة عن سماك بن حرب عن عكرمة عن ابن عباس قال : جاء أعرابي إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال : أبصرت الهلال الليلة فقال : أتشهد أن لا إله إلا الله و أن محمدا عبده و رسوله ؟ فقال : نعم قال : قم يا بلال فأذن في الناس فليصوموا
    قد احتج البخاري بعكرمة و احتج مسلم بسماك و هذا حديث صحيح الإسناد متداول بين الفقهاء و لم يخرجاه
    تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح


    Ibnu hajar mengkritik pendapat yg mendhoifkan Simak scr mutlak

    تهذيب التهذيب (4/ 205)
    ومن سمع منه قديما مثل شعبة وسفيان فحديثهم عنه صحيح مستقيم والذي قاله ابن المبارك إنما نرى أنه فيمن سمع منه بآخره

    Statemen pengarang nihayatul Ightibath
    قلت: وسماك بن حرب أبو المغيرة الكوفي صدوق صالح من أوعية العلم وروايته عن عكرمة خاصة مضطربة ساء حفظه وتغير بآخره حتى صار يلقن فيتلقن ولكن لا ينسب إلى الضعف المطلق، فما قاله ابن المبارك من أنه ضعيف في الحديث تعقبه ابن حجر قال: والذي قاله ابن المبارك إنما نرى أنه فيمن سمع منه بآخره.أهـ. وعليه يحمل كلام من أشار إلى تضعيفه إلى هذا التغير الذي وقع له في آخر عمره، وكذا إلى اضطرابه في رواية عكرمة. وممن روى عنه قديماً شعبة وسفيان وقد احتج به أبو داود والنسائي والترمذي وابن ماجة كما احتج به مسلم وروايته عن جابر بن سمرة والنعمان بن بشير وجماعة.

    kasus Idhthirob sanad itu hanya mencederai kedhobitan, yaitu hanya dikhawatirkan memarfu’kan hadis mauquf, memauqufkan hadis marfu’, membalik urutan kejadian , krng teliti menderet poin2 dalam hadis dll..

    ibnu taimiyyah berkata dlm syarhul umdah ketika membahas zaid bin jabiroh yg dikritik buruk hafalannya lalu dianggap dhoif scr mutlak pdhl tdk demikian

    شرح العمدة (ص: 432)
    أن رواته عدول مرضيون وإنما يخاف على بعضهم من سوء حفظه وذلك إنما يؤثر في رفع موقوف أو وصل مقطوع أو اسناد مرسل أو زيادة كلمة أو نقضصاخرى أو اختلاط حديث بحديث وشبه ذلك مما يؤتى الإنسان فيه من جهة تغير حفظه


    Simak adl perawi yang Jujur, bahkan salah seorang ulama Kufah yg disebut Ibnu Adi sbg Kibaru Tabi’iy

    الكاشف في معرفة من له رواية في الكتب الستة (1/ 465)
    سماك بن حرب أبو المغيرة الذهلي أحد علماء الكوفة


    تهذيب التهذيب (4/ 205)
    وقال ابن عدي ولسماك حديث كثير مستقيم إن شاء الله وهو من كبار تابعي أهل الكوفة وأحاديثه حسان وهو صدوق لا بأس به.


    Ibnu Khuzaimah yg setahu sy terkenal ketat menyeleksi hadis shahih

    تدريب الراوي (1/ 109)
    صحيح ابن خزيمة أعلى مرتبة من صحيح ابن حبان لشدة تحريه حتى أنه يتوقف في التصحيح لأدنى كلام في الإسناد فيقول إن صح الخبر أو إن ثبت كذا ونحو ذلك

    BalasHapus
  15. kok lama blm dijawab? oh ya saran, pemilik situs pakailah kalender islam dan bulan2 Islam, jangan pakai sistem masehi krn itu haram. Sy khawatir berpedoman pada nama2 bulan masehi termasuk Bid'ah krn berasal dr kafir dan mengandung pemahaman kufur

    BalasHapus
  16. Saya lagi super sibuk nih, maaf , akan saya usahakan. Untuk tanggal hijriyah , saya masih belum tahu cara settingnya .Karena tgl dan bulannya itu otomatis , tidak di buat - buat

    BalasHapus
  17. Untuk mbak lail sudah di jawab apa yang anda kehendaki atau pertanyakan

    BalasHapus
  18. mana jawabannya?blm ada ulasan ilmiah membantah argumentasi sy yg lebih sepakat menshahihkan hadis rukyatul hilal

    BalasHapus
  19. Sudah lama di jawab, lihat di sini:
    MANTAN KYAI NU: Hadis rukyah hilal yang lemah di gugat
    01 Nov 2011

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan