Rabu, September 14, 2011

Sate Bandeng. Ikan tanpa Tulang



Dalam web site www.pintunet.com ada keterangan di tulis oleh Bu Uti untuk membuat sate bandeng sbb:
Pernahkah anda jalan-jalan ke Banten untuk menikmati keindahan pantai Anyer, Carita, Salira atau wisata ke gunung atau sekedar mengunjugi tempat-tempat bersejarah seperti masjid tua Banten peninggalan kerajaan Banten Lama? kalau belum maka cobalah berlibur ke wilayah ini yang keindahannya tidak jauh beda dengan di Bali. dan kalau Anda berkunjung ke Banten maka jangan lewatkan untuk mencoba makanan khasnya, antara lain Sate Bandeng.
Kalau Anda bayangkan sate ini berupa daging ikan bandeng yang dipotong kecil-kecil dan diberi tusukan sate, maka Anda salah. Sebab bentuk sate Bandeng bukan seperti itu. Sate Bandeng adalah paduan antara daging bandeng dengan bumbu yang sudah diracik sedemikain rupa untuk menghilangkan bau amis ikannya dan menggantikan tempat tulang ikan, kemudian diberi tusukan besar yang membelah badan ikan dari kepala sampai buntutnya. Selain diberi tusukan sate, Sate Bandeng juga biasa disajikan dengan dibungkus daun pisang seperti pepes ikan. 
Sebetulnya siapapun bisa membuat sate ini tidak hanya mereka yang berasal dari Banten. Cara membuatnya cukup mudah. Berikut adalah cara membuat sate Bandeng yang saya pelajari dari ibu saya. Mungkin resep ini berbeda dengan yang lainnya karena memang sate bandeng banyak variasinya. Komposisi tambahannya pun berbeda-beda. Sebagian pakai kelapa atau santannya, bisa juga pakai kentang. namun ibu saya lebih suka pakai kacang tanah. alasannya bahwa kacang tanah jauh lebih awet dibanding bahan lainnya. 
Pilih bandeng yang cukup besar dan masih segar. 1 kilo bandeng dicuci bersih dan dibelah dari punggungnya tanpa putus kemudian buang tulangnya. Ambil dan kumpulkan dagingnya dalam satu wadah kemudian dihaluskan dengan blender. tahap selanjutnya butuh kesabaran, yaitu memisahkan daging dengan duri-duri halusnya. caranya bisa pakai saringan atau piritan. Kulitnya dengan kepala ikan yang tidak putus sisihkan dulu. Sementara itu racik bumbunya; Lengkuas, ketumbar, jahe, bawang putih, kemiri, merica, bumbu daging (biji pala, cengkeh, kayu manis), bawang merah, cabe merah, gula merah, kecap, garam, kacang tanah yang digoreng dan dihaluskan, dan MSG jika suka. Komposisi masing2 bumbu sama saja dengan kalau Anda masak ikan 1 kilo. 
Aduk rata semua bumbu kemudian masukkan daging dan tambahkan telur 2 butir. Tambahkan bawang goreng supaya rasa gurihnya lebih tajam. Aduk rata. Siapkan daun pisang untuk membungkus. sekarang waktunya mengemas sate bandeng. letakkan daun pisang di bidang datar dan taruh kulit dan kepala ikan diatasnya. masukkan racikan daging dan bumbu ke dalam kulit ikannya. Bentuk menyerupai bentuk ikan aslinya. kemudian bungkus dengan daun pisang. semat ujung-ujungnya dengan lidi atau tusuk gigi. kemudian dikukus sampai matang kurang lebih 1 jam. setelah matang, angkat dan bakar diatas bara api. harumnya akan tercium kemana-mana dan membuat Anda lapar! selamat mencoba.

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Untuk telur yang digunakan campuran sate bandeng itu , saya  tidak suka dan saya tidak akan memakannya  karena  Rasulullah SAW  dan para sahabat tidak pernah makan telur . Bila  mereka tidak pernah memakannya  , lalu saya memakannya   ber arti saya tidak menjumpai dalil atau pijakan hukumnya . Saya harus mengikuti Rasulullah SAW dan beliau tidak pernah memakannya dan saya tidak menjumpai hadis yang menjelaskan bahwa  beliau pernah memakannya . Saya hawatir termasuk orang yang merusak keturunan dan berbuat kerusakan diatas bumi yang tidak di sukai oleh Allah sebagaimana  ayat :
Allah berfirman :
وَإِذَا تَوَلَّى سَعَى فِي اْلأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الْفَسَادَ
Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.[1]
قَالَ مَكْحُوْلٌ اَلْحَرْثُ مَا تَحْرُثُوْنَ وَأَمَّا النَّسْلُ فَنَسْلُ كُلِّ شَيْءٍ
Makhul berkata :  Tanaman  apa yang kamu tanam dan ketuirunan  dalam ayat itu adalah keturunan segala sesuatu [2]
  قَالَ  نَبَاتُ اْلأَرْضِ  وَالنَّسْلُ  نَسْلُ كُلِّ شَيْءٍ مِنَ الْحَيَوَانِ  النَّاسِ وَالدَّوَابِ
Maksudnya tanaman bumi dan keturunan dalam ayat itu adalah keturunan  segala sesuatu termasuk hewan dan  manusia  ,kata Mujahid [3]
قَالَ ابْنُ الصَّبَّاغِ وَلاَ يُكْرَهُ أَكْلُ اْلبَيْضِ الْمَسْلُوْقِ بِمَاءٍ نَجْسٍ كَمَا لاَ يُكْرَهُ اْلوُضُوْءُ بِمَاءٍ سُخِّنَ بِالنَّجَاسَةِ وَاللهُ أَعْلَمُ.
Ibnus shobbagh dan tidak di makruhkan makan telor yang dimasak dengan air najis sebagaimana tidak dimakruhkan berwudu dengan air yang di panaskan dengan barang najis . Wallahu a`lam [4]
Di tempat lain , Imam Nawawi berkata :
وَأَمَّا الْبَيْضُ فَطَاهِرٌ مِنَ الْمَأْكُوْلِ
Adapun telor maka hukumnya suci termasuk makanan yang boleh di makan[5]
Komentarku ( Mahrus ali ) : Pernyataan Imam Nawawi itu tanpa dalil dan merupakan pendapat yang saya belum mengerti sumbernya dari kalangan para sahabat . Setahu saya tidak ada ulama salaf yang mengatakan seperti itu dan saya hanya mengetahui Imam Nawawilah yang memulainya. Imam Nawawi bernama Abu Zakariya  Yahya  bin Syaraf bin Muri Annawawi, lahir 631 H, wafat 676 H. Jadi beliau hidup setelah enam ratus tahun lebih setelah Rasulullah SAW
  قَالَ أَبُو مُحَمَّدٍ لاَ حُجَّةَ فِي أَحَدٍ دُوْنَ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Abu Muhammad berkata :  Hujjah kami adalah Rasulullah saw, bukan perorangan . [6]
Untuk MSG  adalah syubhat bahkan  saya condong ke haramnya  , lihat keterangan kami dalam bab MSG.
Untuk bawang putih  , Rasulullah SAW tidak pernah memakannya  dan  lihatlah keterangan kami tentang bawang . 
Bacalah di artikel ini :
02 Agt 2011
Dari Jabir bin Abdillah , sesungguhnya Nabi S.A.W. bertanya kepada keluarganya tentang bumbu ,lalu mereka menjawab : “ Kami tidak memiliki sesuatu kecuali cuka ,beliau memintanya ,lalu makan dengannya dan berkata ...

17 Agt 2011
Jika fungsi menghilangkan amis pada daging atau ikan, maka sebenarnya asam cuka sudah cukup. Tetapi ketika bahan tersebut sudah direkomendasikan, pengelola restoran tersebut keberatan, dengan alasan rasa ...
02 Jul 2011
Untuk tahu dan tempe saya sudah meninggalkannya sejak tiga tahunan yang lalu karena dalam pengolahan pembuatannya di campuri dengan cuka dan cuka dari khamar dan khamar adalah haram . Apalagi gorengan ...



[1] Al baqarah  205 .  Lihat pula di buku kami Foto surga dan karakter calon penghuninya yang akan di terbitkan oleh sarana grafika . Telp 031 . 5032503. 
[2] Tafsir Thobari 319/2
[3] Addurrulmantsur 574/1
[4] Raudlotut tholibin wa umdatul muftin 380/1
[5] Raudlotut tholibin wa umdatul muftin 5/1
[6] Al Muhalla 205/2 , Darimi 247/1
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. Telur ayam petelur tidak akan menetas walaupun dierami, karena tidak dibuahi oleh pejantan. Dan bukannya ada dasarnya semuanya halal kecuali yang dilarang?

    BalasHapus
  2. Tunjukkan dalilnya ! Saya tunggu . Setahu saya belum ada .

    BalasHapus
  3. Saya ingin memastikan, apakah pak Kyai mengatakan:
    a. Makan telur berarti merusak keturunan?
    * Kalau begitu jangan makan kambing, sapi, ayam, dll, karena menyembelih mereka berarti merusak keturunan?
    * Kalau pak Kyai takut merusak keturunan, seperti halnya menyembelih binatang bunting, telur2 yang dijual di pasaran adalah telur mandul yang tidak dibuahi.
    b. Telur adalah najis?
    * Tidak akan dikatakan "bagaikan berkurban sebutir telur" dalam hadits tentang keutamaan datang awal di shalat jum'at kalau telur itu najis.
    * Kue2 semuanya memakai telur, berarti pak Kyai tidak boleh makan kue.

    BalasHapus
  4. Mana dalilmu bahwa Rasul dan para sahabat pernah makan telur ! Kita lebih baik mengedepankan dalil dari pada argumentasi akal - akalan .
    Bacalah di artikel ini lagi :
    MANTAN KYAI NU: Berhati – hati dari minyak babi dan telor
    02 Agt 2011

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan