Senin, Oktober 10, 2011

Rezim Thaghut larang aktivitas salafy

Seorang pemimpin Salafi Rabu lalu menyerukan untuk penerapan hukum Islam di Mesir dan pembatalan semua undang-undang sekuler buatan manusia.
Sayyid al-Affany, sekretaris jenderal Partai Nur di Beni Suef, Mesir, mengatakan bahwa penerapan hukum buatan manusia di Mesir bertujuan untuk menerima nilai-nilai dan hukum barat, yang bertentangan dengan hukum Islam dan tradisi Mesir, di mana hukum tersebut memungkinkan orang melakukan perselingkuhan dan kemurtadan.
Affany mengatakan bahwa partisipasi dalam kehidupan politik Salafi adalah sesuatu yang baru bagi mereka, karena rezim sebelumnya melarang Salafi beraktivitas politik, tetapi realitas baru mensyaratkan bahwa mereka harus terlibat dalam proses politik.
Dia mengatakan bahwa kegiatan politik tidak dilarang dalam Islam, dan mereka telah mendirikan partai politik berdasarkan keputusan oleh syaikh mereka. Dia mengatakan mereka sangat bergantung pada fatwa dari syaikh besar seperti Syaikh Abdul Aziz bin Baz, mantan Grand Mufti Arab Saudi.
Pernyataan Affany datang selama pertemuan publik Partai Nur pada kesempatan pembukaan markas pertama partai di Ahnasia di Beni Suef. Sekitar 500 warga, sebagian besar anggota partai Salafi menghadiri acara tersebut.
Dia juga mengkritik Mufti Agung Mesir, Ali Jumaa, dengan mengatakan bahwa sebelum diangkat sebagai mufti, Syaikh Ali Jumaa mengatakan bahwa jika salah satu dari murid-muridnya bertanya tentang bunga yang diperoleh dari bank, ia akan menjawab bahwa hal itu dilarang, tetapi setelah rezim Mubarak mengangkatnya menjadi Mufti, ia kemudian menyatakan bunga bank diijinkan dan halal.(fq/amay)
Eramuslim
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Memang hukum sekuler bukan hukum Allah tapi hukum setan akan membikin rakyat semakin tak tahu dirinya  dan agamanya , lalu ikut arus tayangan TV , surat kabar dan majalah non muslim dan selalu menghindari majalah Islam atau medianya . Hukum sekuler ini sangat berkiblat kepada barat dan membuang jauh – jauh hukum al Quran. Ingatlah  firmanNya :
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ ءَايَاتِنَا قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang  kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka ?". Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang  kafir. Dan neraka  itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.[1]
Kaum  sekuler  enggan mendengar Al Qur`an, karena  hatinya dikunci oleh Allah   sebagaimana ayat :

وَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ حِجَابًا مَسْتُورًا
Dan apabila kamu membaca Al Qur'an niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup.[2]
وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي ءَاذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ
Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)".[3]
Baca lagi disini :
19 Sep 2011
19 Sep 2011
13 Apr 2011
13 Apr 2011


13 Apr 2011
13 Apr 2011




[1] Al Haj 72
[2] Al Isra` 45
[3] Fussilat 5
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan