Sabtu, November 19, 2011

Putra mantan pemimpin Libya Muammar Qaddafi di tangkap


REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Saif al-Islam, putra mantan pemimpin Libya Muammar Qaddafi, ditangkap di Sebha, Libya selatan. Demikian kata seorang perwira di dewan militer mengumumkan di ibu kota Libya, Tripoli, pada Sabtu.
"Kami telah menangkap Saif," kata Bobkar Bobmala, seorang perwira militer dari Dewan Transisi Nasional (NTC), kepada wartawan pada konferensi pers. "NTC akan memberikan rincian lebih lanjut dalam beberapa jam."
Dia menambahkan bahwa Saif diduga dikirim ke Zintan. Sebuah kota sekitar 100 kilometer di barat daya Tripoli. "Ini adalah saat bersejarah bagi Libya yang baru lahir," kata seorang tentara bernama Assad Arabi.
Assad mengatakan bahwa Saif dan ayahnya begitu banyak membunuh orang. Sekarang saatnya bagi keduanya untuk membayar kembali.
Berita-berita itu muncul sehari sebelum NTC diperkirakan akan mengumumkan daftar pemerintah baru transisi pada Ahad. Di Tripoli, ribuan warga keluar dari rumah dan kantor-kantor mereka untuk merayakan penangkapan Saif. Mereka melambaikan bendera dan senjata.
Saif telah melarikan diri sejak pasukan NTC mengambil alih Tripoli pada akhir Agustus. Saif dicari oleh Pengadilan Pidana Internasional yang mengeluarkan surat perintah penangkapan dirinya pada 27 Juni. Surat penangkapan juga dikeluarkan kepada Muammar Qaddafi serta Abdullah al-Senussi, mantan kepala intelijen dalam rezim Qaddafi, atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam menindak aksi-aksi protes anti-Qaddafi.
Redaktur: Didi Purwadi
Sumber: Antara/Xinhua-0ANA
Komentarku ( Mahrus ali ) :
  Rezim Gaddafy adalah rezim yang pro sosialis anti barat dan anti Islam juga. Meski kuat saat berkuasa, sekarang menjadi lemah tak berdaya ketika kekuasaan itu di cabut oleh Allah untuk di berikan kepada orang lain. Ingat firmanNya:
قُلِ اللهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. [1]
. Allah  yang menghinakan atau memuliakan  sebagaimana  ayat :
وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.[2]


[1] Ali imran 26
[2] Ali imran 26

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan