Kamis, November 03, 2011

Nasab Rasulullah setelah Adnan

Nasab Rasulullah   setelah Adnan


Pengarang berzanji berkata lagi :
وَمَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ اْلكَثِيْرُ وَارْتَضَاهُ
ابْنُ مَالِكٍ بْنُ النَّضَرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّةِ  وَسُمِعَ فِي صُلْبِهِ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَلَبَّاهُ


Nasab setelahnya adalah Kinani  sebagaimana kecendrungan banyak ulama  dengan rela hati . Dia ( Fihr ) adalah putra Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas dan dia permulaan orang yang memberikan hadyu onta ke tanah haram . Dalam sulbi Ilyas terdengar Nabi   berzikir kepada Allah taala dan membaca talbiyah .

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Kisah permulaan orang yang melakukan hadyu ke tanah haram adalah Ilyas bin Mudhar masih perlu refrensi yang akurat , hadisnya  tidak ada  , dan  itu sekedar dongengan masa lalu  sebagaimana  ayat :
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ
Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.

Al azraqi bilang :

وَأَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ  إِلَى اْلبَيْتِ : إِلْيَاسٌ بْنُ مُضَرَ حَدَّثَنَا بِذَلِكَ الزُّبَيْرُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ
Permulaan orang yang melakukan hadyu dengan onta  ke baitullah adalah Ilyas bin Mudhar ,  Zubair bin Abu Bakar bercerita kepada kami tentang hal itu . 

Komentarku :

Abu Abdillah  Zubair bin Abi Bakar  al Madani  lantas al Makki  meninggal  dunia pada tahun 256 H . Dia orang  alim , hafizh , pakar nasab  , hakim di Mekkah , dan termasuk tokoh ulamanya  - dia murid Al madaini   

Lalu bagaimanakah dia bisa mengerti bahwa Ilyas bin Mudhar termasuk permulaan orang yang melakukan hadyu kepada tanah haram . Dia tidak menjumpai kehidupan Ilyas bin Mudhar dan tidak kenal dengannya, dia  belum di lahirkan dan Ilyas sudah mati, dia bukan sahabat dan jauh  sekali. Karena  itu pernyataan seperti itu sekedar omongan tanpa  dalil , Allah  berfirman :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar.[1]
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya?, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.[2]


Omongan tanpa dalil ber arti kira – kira belaka,bukan kesungguhan atau kepastian. Kita harus membuangnya karena jelas keliru . Allah  berfirman :
وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنَّ الظَّنَّ لاَ يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا
Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخَْرُصُون
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).


Dalam www.qadeem.com terdapat keterangan sbb :

قَالَ أَبُوْ هِلاَلٍ اْلعَسْكَرِي :
أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى اْلبَيْتِ ( إِلْيَاسٌ بْنُ مُضَرَ ) ، وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ وَضَعَ الرُّكْنَ بَعْدَ ذَهَابِهِ فِي الطَّوَفَانِ .
Abu Hilal al askari  berkata :
Permulaan orang yang melakukan hadyu dengan onta ke baitullah adalah Ilyas bin Mudhar – dan dia permulaan orang yang meletakkan rukun ( salah satu tiang Ka`bah – yamani ) setelah menghilang waktu banjir .

Komentarku :
Siapakah Abu Hilal al askari, kok tidak memilih diam tanpa  berkomentar dari pada  perkataannya di ketawakan generasi sesudahnya karena keliru dan berbicara  kepada sesuatu yang tidak ada ilmunya .
Abu Hilal al askari adalah  Hasan bin Abdillah bin Sahal bin Sa`id bin Yahya bin Mahran Abu Hilal al lughowi AL ASKARI .
Dia pakar sastra , Syair , dan mengetahui fikih 

قَالَ يَاقُوْتُ: وَأَمَّا وَفَاتُهُ؛ فَلَمْ يَبْلُغْنِي فِيْهَا شَيْءٌ غَيْرَ أَنِّي وَجَدْتُ فِي آخِرِ كِتَابِ اْلأَوَائِلِ مِنْ تَصْنِيْفِهِ: وَفَرَغْنَا مِنْ إِمْلاَءِ هَذَا اْلكِتَابِ يَوْمَ اْلأَرْبِعَاءِ لِعَشْرٍ خَلَتْ مِنْ شَعْبَانَ سَنَةَ خَمْسٍ وَتِسْعِيْنَ وَثَلاَثِمِائَةٍ.
Yaqut berkata  : Wafatnya  Abu Hilal al askari, aku tidak menerima beritanya, tapi aku menjumpai dalam kitab al awail dari karyanya  : Kami selesai menulis kitab ini  pada  hari Rabo tgl 10 Sya`ban  tahun 395 H . 

Jadi jelas dia  bukan sahabat, tabi`in atau lainnya  dan dia termasuk orang yang jelas tidak menjumpai Ilyas bin mUdhar. Jadi pernyataannya  itu tidak lebih dari kira – kira belaka, bukan sesuatu yang bisa di buat kepercayaan.



Dalam www.alabwa.com  terdapat keterangan:
وَيُذْكَرُ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ لاَ تَسُبُّوا إِلْيَاسَ فَإِنَّهُ كَانَ مُؤْمِنًا وَذُكِرَ أَنَّهُ كَانَ يَسْمَعُ فِي
صُلْبِهِ تَلْبِيَةَ النَّبِي - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِالْحَجِّ . اُنْظُرْ فِي كِتَابِ الْمَوْلِدِ ِللْوَاقِدِي
Di sebutkan  dari Nabi   bahwa beliau bersabda :  Jangan mencaci Ilyas, sesungguhnya dia  orang mukmin.
Di sebutkan juga  bahwa dia mendengar  bacaan talbiyah   Nabi   dari sulbinya  . Lihat kitab al waqidi .

Komentarku (Mahrus ali ) :


Saya tidak menjumpai hadis : "Jangan mencaci Ilyas , sesungguhnya dia  orang mukmin " dalam kitab – kitab hadis baik lemah , hasan atau sahih . Ia tidak saya jumpai di kitab – kitab saya .
Kitab  Muhammad bin Umar  Al waqidi  adalah  banyak kebohongan , “ kata Imam Syafii dari Imam Malik . “  Al Waqidi telah meriwayatkan hadis  sebanyak tiga puluh ribu hadis, seluruhnya palsu , “ kata  Ali bin Al madini . Imam Dzahabi dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa Al Waqidi pengarang  kitab Maghozi ditinggalkan  hadisnya.
وَ قَالَ الْبُخَارِى : الْوَاقِدِى مَدِيْنِىٌّ سَكَنَ بَغْدَادَ ، مَتْرُوْكُ الْحَدِيْثِ ، تَرَكَهُ أَحْمَدُ ، وَابْنُ نُمَيْرٍ ، وَابْنُ الْمُبَارَكِ ، وَ إِسْمَاعِيْلُ بْنُ زَكَرِيَا .
Imam Bukhori berkata : Al Waqidi penduduk Medinah, tinggal di Baghdad
, hadisnya di tinggalkan ulama, termasuk Imam Ahmad, Ibnu Numair, Ibnul Mubarak, Ismail bin Zakariya 
Apalagi kisah tentang Ilyas bin Mudhar mendengar bacaan talbiyah Nabi   dari sulbinya, kedustaan yang sangat bukan agak benar, tapi salah total,  tidak rasional, tapi khurafat,membodohi umat, bukan mendidik kejujuran dan tidak perlu di perhatikan, buanglah. Untuk apakah memperhatikan bukan mengabaikan kedustaan seperti itu, lebih baik membaca al quran  dan hadis .






[1] As shoffat 156-157
[2]  Al Qalam  37-38
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan