Rabu, November 23, 2011

TKW mati di jalan setan bukan di jalan Allah

KARAWANG I SURYA Online - Seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia di rumah majikannya di Kuwait.
Kabar meninggalnya tenaga kerja wanita bernama Sopiah binti Sudirman (23) itu diterima pihak keluarganya di Dusun Kosambilempeng Barat, Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, pada Rabu (23/11/2011) melalui faksmili Kedutaan Besar RI di Kuwait.
Suami Sopiah Komarudin mengatakan, istrinya berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKW pada Mei 2009 melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT Alpindo Mas Buana yang beralamat di Cipinang, Jakarta Timur.
“PJTKI yang memberangkatkan isteri saya sempat ke rumah mengabarkan meninggalnya isteri saya. Tetapi saya tidak sempat bertemu karena saat itu saya sedang bekerja,” kata Komarudin.
Ia beserta keluarga mengaku kaget mendengar kabar duka itu. Selanjutnya, pihak keluarga yang didampingi aktivis Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Karawang langsung mendatangi PJTKI terkait.
Pihak keluarga belum mengetahui secara pasti kapan jenazah Sopiah dipulangkan. Sebab, PJTKI yang memberangkatkan Sopiah pun tidak bisa memastikan waktu kepulangan jenazah tersebut, saat ditanyakan pihak keluarga mengenai hal itu.
Aktivis SBMI Karawang Bobby Maarif mengatakan, pihaknya bersama keluarga Sopiah sudah mendatangi PJTKI terkait dan juga mendatangi Kementerian Luar Negeri, di Jakarta.
“Kabar terakhir yang kami terima dari pihak KBRI, melalui faksmili tertanggal 14 November 2011, Sopiah meninggal dunia pada 21 Oktober 2011. Untuk penyebab pasti kematian Sopiah masih kami cari informasinya. Sekarang kami sedang mengurus administrasi pemulangan jenazah,” kata Bobb
Komentarku ( Mahrus ali ):
  TKW untuk kerja di negara manapun tidak diperkenankan, apalagi ke nagara kafir. Wanita itu diperintahkan oleh Allah untuk selalu di rumah bukan kerja di luar rumah, apalagi pergi ke luar negri  tanpa muhrim tapi dengan lelaki lain. Allah berfirman:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
Dan hendaklah kamu ( wahai kaum perempuan )tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu [1]
. Allah berfirman :
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal orang baik , karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.[2]  Ibnu Abbas memerintah agar jilbab tersebut juga untuk menutup wajah  dan hanya  mata satu yang tampak [3]
Karena itu, di kalangan sahabat  bukan di kalangan kita, tiada wanita yang menjadi TKW. atau pembantu rumah tangga, kecuali budak wanita atau lelaki sebagaimana ayat:
لَا جُنَاحَ عَلَيْهِنَّ فِي ءَابَائِهِنَّ وَلَا أَبْنَائِهِنَّ وَلَا إِخْوَانِهِنَّ وَلَا أَبْنَاءِ إِخْوَانِهِنَّ وَلَا أَبْنَاءِ أَخَوَاتِهِنَّ وَلَا نِسَائِهِنَّ وَلَا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ وَاتَّقِينَ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا
Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan, perempuan-perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.[4]


[1] Alahzab 33
[2] Al Ahzab  59
[3] Tafsir Ibnu katsir
[4] Annur 55
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. terus masuk mn. . nih tkw nerka atau surga?

    BalasHapus
  2. Dia wanita yang munafik, karena tiap hari melakukan kemunkaran dan kerjanya juga haram. Kamu tahu dimana letak orang munafik kelak

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan