Jumat, Februari 03, 2012

Saya tidak akan salati pemeran Datuk Maringgih yg meninggal dunia


JAKARTA| SURYA Online-Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Baru saja kehilangan komedian Ade Namnung, kini aktor gaek HIM Damsyik pun berpulang Jumat (3/2/2012) dini hari.
Kabar meninggalnya pedansa profesionak itu beredar melalui BlackBerry Mesengger (BBM).
Innalillahi wa’ innailaihi rojiun telah berpulang ayahanda tercinta HIM Damsyik pada hari Jum’at 3 Februari 2012, jam 00:57. Semoga mendapat tempat di sisi Allah Swt,” demikian isi pesan duka tersebut.
Sebelum meninggal Damsyik dirawat di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Setelah itu ia dirujuk ke Rumah Sakit Puri Cinere sampai ajal menjemputnya.
Pemeran Datuk Maringgih dalam sinetron Siti Nurbaya itu tutup usia pada berusia 82 tahun. Jenazah akan dikebumikan di pemakaman Karet Bivak sesudah sholat Jum’at. Jenazah akan diberangkatkan dari  rumah duka di Jl Kwini no: 9 Blok A Cinere Depok.
Judul asli: Datuk Maringgih Berpulang



JAKARTA, KOMPAS.com -- Tak cuma dikenal sebagai aktor, mendiang Him Damsyik juga piawai berdansa. Jauh sebelum menekuni dunia akting, aktor kelahiran Teluk Betung, Lampung, 14 Maret 1929, ini telah dikenal sebagai koreografer. Karena kepiawaiannya, sutradara Wim Umboh bahkan kerap memercayakan urusan koreografi untuk filmnya kepada Him Damsyik.

Di akhir Maret pada tahun 2003, pria bertubuh ramping itu pernah dengan bangga mengklaim bahwa dirinya adalah Datuk Dansa. Ia juga menceritakan kecintaannya di dunia tari.

Untuk mengenang sosoknya, Kompas.com kembali mewartakan hasil wawancaranya yang pernah dimuat HU. Kompas pada 29 Maret 2003. Him Damsyik tutup usia pada Jumat (3/2/2012) dini hari dalam perawatan di Rumah Sakit Puri Cinere. 

JAKARTA - Dini hari tadi aktor kawakan, HIM Damsyik, dipanggil Yang Maha Kuasa untuk selamanya. Sebelum wafat, Damsyik sempat dirawat selama sebulan di Rumah Sakit MMC.

Sebagaimana diberitakan Okezone beberapa waktu lalu, aktor yang dikenal sebagai Datuk Maringgih di film Siti Nurbaya bersama Novia Kolopaking dan Gusti Ramda, didiognosa tim dokter rumah sakit mengalami penurunan kekebalan daya tahan tubuh. Sumsum tulang belakangnya tidak dapat menghasilkan antibodi, sehingga tubuhnya semakin melemah.

Saat dilarikan ke MMC, pada 12 Januari lalu, aktor yang juga dijuluki sebagai Datuk Dansa itu kondisinya sudah melemah, bahkan untuk naik ke atas tempat tidur pun, HIM Damsyik harus dibopong.

Sebelumnya, Damsyik sudah dua kali dirawat inap di dua rumah sakit yang berbeda, yakni rumah sakit Puri Cinere, pada  November serta di MMC pada Desember tahun lalu.

Damsyik kini disemayamkan di rumah duka di Cinere, Jakarta Selatan. Rencananya, Damsyik akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, usai salat Jumat nanti.

"Jenazah akan dikebumikan di pemakaman Karet Bivak sesudah salat Jum'at.  Berangkat dari rumah Jl Kwini no: 9 Blok A Cinere," jelas Rinayati, anak kandung Damsyik melalui BBM pagi tadi.
(uky)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenasah HM Damsyik Jumat (3/2/2012) siang dikeluarkan dari rumah duka di Jalan Kwini Cinere Depok. Si Datuk Maringgih ini akan disalatkan kemudian dibawa menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Damsyik disalatkan di Masjid al Itihad yang tidak jauh dari rumah duka.Jenasah yang dimasukkan peti dan dinaikan di dalam mobil ambulance bernomer polisi B 1125 SIX.
Setelah dishalatkan, jenasah akan dimakamkan dibawa ke Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Aktor gaek HIM Damsyik pun berpulang Jumat (3/2/2012) 00.57 WIB. Sebelum meninggal Damsyik dikabarkan terbaring lemah di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Damsyik kemudian dilarikan lagi ke Rumah Sakit Puri Cinere sampai ajal menjemputnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Haji Incih Muhamad (HIM) Damsyik sudah sangat tersohor. Kini, pemeran Datuk Maringgih itu telah tiada. Adakah pesan terakhirnya?
"Pesan terakhir bapak jaga nama besar bapak," kata Benny Damsyik, (50), putra ke empat almarhum,
saat ditemui di rumah duka di Blok A, Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (3/2/2012).
Pesan itu disampaikan aktor gaek itu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dini hari tadi.
Menurut Benny,  jika sebagian besar orangtua berharap anak-anaknya menjadi sesuatu sesuai keinginan orangtua, maka berbeda dengan HIM Damsyik.
"Dia minta anak cucu jangan sampai terlibat narkoba, jangan free seks, taat menjalankan ibadah," tambahnya.
Di mata Benny dan anak-anak Damsyik lainnya, pesan itu menunjukkan kesederhanaan sang ayah.
TRIBUNNEWS.COM - Namanya tak hanya dikenal di dunia sinema. HIM Damsyik sang aktor gaek juga piawai berdansa. Tak heran orang pun mengenalnya tak sekadar hebat berperan sebagai Datuk Maringgih namun juga sebagai datuk dansa.
Ya, jauh sebelum menekuni dunia akting, aktor kelahiran Teluk Betung, Lampung, 14 Maret 1929, ini telah dikenal sebagai koreografer. Karena kepiawaiannya, sutradara Wim Umboh bahkan kerap memercayakan urusan koreografi untuk filmnya kepada Him Damsyik.
Dunia dansa memang diakrabi Damsyik sejak kecil. Seperti dilansir dari wikipedia, kedua orang tuanya berasal dari Minangkabau dan termasuk kaum terdidik Minang pada masa itu yang banyak bekerja pada perusahaan-perusahaan Belanda. Sejak kecil putra dari kepala pegawai di perusahaan pelayaran Belanda, KPM, ini telah senang menari.
Setiap ada pesta atau perayaan, Damsyik selalu turut ambil bagian dalam menyanyi. Bakatnya semakin terasah saat hijrah ke Jakarta untuk kuliah. Saat itu di tahun 1950-an masih banyak orang Belanda yang bermukim di Jakarta, sehingga budaya dansa-dansa masih dominan sebagai alat pergaulan termasuk di kalangan mahasiswa. Semasa kuliah, Damsyik pernah aktif sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada).
Di akhir Maret pada tahun 2003, pria bertubuh ramping itu pernah dengan bangga mengklaim bahwa dirinya adalah Datuk Dansa. Ia juga menceritakan kecintaannya di dunia tari.
"Ha-ha-ha...aku memang si Datuk Maringgih. Kalau urusan dansa, orang mungkin memanggilku Datuk Dansa," katanya seperti dikutip dari Kompas.
Di usianya yang sudah renta, Damsyik masih sangat kuat berdansa. Tubuhnya yang kurus tidak kelelahan, meskipun dia telah berdansa hingga berjam-jam. "Setiap ada kesempatan, saya pasti berdansa. Dansa membuat tubuh saya selalu sehat, tidak mudah sakit, dan tidak membuat perut saya buncit," ujarnya.
Kiranya tepat jika kemudian  Ikatan Olahraga Dansa Indonesia yang bernaung di bawah keanggotaan KONI  menunjuk Damsyik menjadi ketua umum pertamanya sejak sejak 12 Juli 2002.
Kini, tiada lagi si Datuk Dansa. Him Damsyik tutup usia pada Jumat (3/2/2012) dini hari dalam perawatan di Rumah Sakit Puri Cinere.    

Editor: Anita K Wardhani
A

Widyawati: Him Damsyik Teman Dansa Saya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Aktris senior, Widyawati mengungkapkan Him Damsyik adalah sosok yang jago dansa. ''Meskipun tak pernah satu frame dengan beliau, Him Damsyik adalah teman dansa saya,'' ujar pemenang Piala Citra FFI 1987 untuk kategori Aktris Terbaik dalam film Arini, Masih Ada Kereta yang Akan Lewat itu.

Ia mengaku sangat kehilangan sosok Him Damsyik. Bagi istri Sophan Sopian itu, Him Damsyik adalah sosok panutan. Him Damsyik, aktor yang masyhur sebagai pemeran Datuk Maringgih dalam serial televisi 'Siti Nurbaya' itu meninggal diusianya yang ke-82. Kabar meninggalnya Him Damsyik tersebar melalui Broadcast Messanger.

Pria yang memiliki nama lengkap Haji Incik Muhammad Damsyik dan lahir di Teluk Betung, Lampung pada 14 Maret 1929 itu tidak hanya dikenal sebagai aktor, tetapi juga sebagai penari profesional.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Mg1/Mg2

Kenangan Camelia Malik Berdansa Bersama HIM Damsyik

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Camelia Malik tidak akan pernah melupakan kenangannya saat belajar dansa dengan almarhum HIM Damsyik.
"Dia adalah guru dansa terbaik yang pernah mengajarkan saya dan teman teman lain," ungkap Camelia saat ditemui di rumah duka di Cinere Depok Jawa Barat.
Dalam memberikan didikan kepada murid-muridnya bisa dikatakan keras. Tujuannya agar para pemula mau bisa bermain dengan baik.
"Yang aku paling ingat saat diputar-putar waktu dansa. Aku enggak bakalan lupa,"ujar Camelia Malik.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA - Sebelum meninggal dunia, aktor senior HIM Damsyik ternyata masih aktif di dunia hiburan. Kondisinya drop usai syuting.
Sebelumnya, HIM Damsyik sempat diberitakan menjalani perawatan medis di RS MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, karena kondisinya drop. Tubuhnya melemah karena diduga terindikasi demam berdarah. Ia juga sempat dirawat di RS Puri Cinere, setelah kondisinya drop setelah pulang syuting.
Kini, pemeran Datuk Maringgih di sinetron Siti Nurbaya ini sudah menghadap sang Khalik. HIM Damsyik meninggal dunia di usia 82 tahun, Jumat, 3 Februari 2012, pukul 00.57 WIB.
Kabar duka itu, tersebar melalui broadcast Blackberry Massanger (BBM). "Innalillahi wa' innailaihi rojiun telah berpulang ayahanda tercinta HIM Damsyik pada hari Jum'at 3 Februari 2012, jam 00:57 pada usia 82 thn," demikian kabar duka itu ditulis.
Direncanakan, pria bernama lengkap Haji Incik Muhammad Damsyik itu, akan dikebumikan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Setelah salat Jumat, pemakaman HIM akan dilangsungkan.
Komentarku ( Mahrus ali ):
   Bila saya berdusta dalam menilai, maka saya akan berdusta kepada umat- public  bukan kepada satu atau dua orang tapi kepada ribuan. Namun kedustaan saya ini akan menggembirakan banyak orang yang suka menjalankan dosa karena saya akan mengatakan bahwa kita kehilangan sosok panutan Haji Incik Muhammad – Datuk Maringgi.
Karena itu, saya harus jujur – haram berdusta, saya katakan datuk Maringgih ini sebelum   sempat tobat meninggal dunia . Ini kerugian yang besar bukan laba yang kecil, hidup  bergelimang  dengan kemungkaran bukan bergelimang dengan kebaikan, selalu berani menentang ajaran agama  bukan taat kepadanya, berani kepada Allah,  takut kepada setan dan taat kepadanya untuk nentang kepada ajaran Allah. Saya ingat ayat:
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ ﴿٩٩﴾
099. hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia),
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿١٠٠﴾
100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. Al Mukminun
Saya tidak akan melakukan salat padanya karena ikut ayat ini:
وَلاَ تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَداً وَلاَ تَقُمْ عَلَىَ قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُواْ وَهُمْ فَاسِقُونَ ﴿٨٤﴾
084. Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo`akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. Tobat.

Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Afwan khi, ana masih bingung, kafir dan fasiq nya him damsyik itu dimananya ? mohon pencerahannya.

    BalasHapus
  2. Seorang aktor bintang film, hidupnya penuh dengan kemungkaran, tidak mencegah kemungkaran, malah menjalankan kemunkaran, tidak benci kepadanya ,.Ini tanda kegasikan dan kemunafikannya.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan