Selasa, Juni 19, 2012

Keharaman madu.





Tidak ada yang meragukan kehalalan madu. Tetapi ketika madu liquid dan powder sudah ‎menjadi bentukan atau merupakan output dari suatu industri pangan, maka kehalalannya ‎perlu diragukan. Prof Ibrahim Hosen MLM (alm) yang pernah menjabat sebagai ketua ‎Komisi Fatwa MUI pernah menyampaikan bahwa ketika teknologi sudah menyentuh ‎suatu bahan pangan yang asal muasalnya adalah halal,maka kehalalan produk tersebut ‎kemudian menjadi suatu yang  minimal subhat.‎
‎ ‎
Madu cair dan serbuk madu yang dijual saat ini pun termasuk dalam kategori subhat. ‎Bahan-bahan tambahan yang ditambahkan pada madu cair dan masih  diragukan ‎kehalalannya adalah Vitamin C dan kelompok Vitamin B, aneka perisa, ekstraks buah ‎‎(juice) baik dalam bentuk bubuk atau pun cairan. Sedangkan untuk madu dalam bentuk ‎bubuk, bahan yang perlu diragukan kehalalannya adalah filler dan anti caking.‎
‎ ‎
Bahan tambahan pangan(BTP) seperti flavor adalah bahan yang dari segi kehalalannya ‎perlu diragukan. Untuk memberikan atau mengkreasikan kesan perisa tertentu maka ‎bahan yang digunakan bisa saja merupakan bahan yang subhat atau bahkan haram. ‎Karena itu  jaminan kehalalan suatu perisa,adalah ketika perisa yang digunakan telah ‎mendapatkan sertifikat halal dari lembaga yang kredibel. Demikian juga dengan vitamin, ‎ekstrak buah, filler, dan anti caking yang digunakan, merupakan bahan yang perlu ‎dipastikan kehalalannya baik melalui sertifikat halal dan atau proses produksinya.‎
‎ ‎
Memang di zaman yang serba teknologi, terminologi halal tidak lagi menjadi suatu hal ‎yang simple untuk konsumen Muslim. Karenanya membeli barang yang telah ‎mendapatkan sertifikat halal (ditandai dengan logo halal pada kemasannya) adalah salah ‎satu jaminan bagi  konsumen muslim mendapatkan makanan yang “aman” dari sisi lahir ‎dan batin. Wallahualam. Elvina Agustin Rahayu, Auditor Halal LP POM MUI
‎( Elvina Agustin Rahayu )‎

Komentar penulis buku:
Bahan tambahan madu: Perasa orange, jambu, stroberi, dan bahkan susu serta bahan ‎tambahan lainnya, seperti royal jeli dan vitamin dipadukan pada madu yang dikemas ‎dalam botol plastik. Produk tersebut kemudian dipasarkan untuk peruntukkan anak-‎anak.Selain itu madu untuk konsumsi umum juga ada yang ditambah dengan ekstraks ‎ginseng dan royal jeli.‎
‎ ‎
Pada madu yang berbentuk liquid, selain flavor dan ekstraks buah, bahan tambahan lain ‎yang biasa digunakan adalah vitamin C, royal jeli, vitamin B1, B2, B6, serta ekstraks ‎ginseng. Sedangkan untuk  madu yang berbentuk serbuk, bahan yang ditambahkan adalah ‎filler dan anti caking.‎
‎ ‎
Dalam suatu media Malaysia ada keterangan sbb:

KOTA BHARU: Kajian penyelidik Universiti Malaya (UM) mendapati hanya 20 peratus ‎madu lebah yang dijual dalam pasaran negara ini asli, selebihnya madu campuran ‎dan sintetik.
Penyelidikan mereka juga mendapati penggunaan madu campuran dan sintetik ‎dalam bahan makanan dan minuman secara berterusan boleh menjejaskan ‎kesihatan, termasuk peningkatan kandungan sukrosa dalam badan dan merosakkan ‎sel herpa (hati). 
Ketua penyelidikan itu, Prof Dr Kamaruddin Mohd Yusoff daripada Jabatan Perubatan ‎Molekular, Pusat Perubatan Universiti Malaya (PPUM), berkata rumusan itu hasil ‎kajian mereka terhadap ratusan madu tempatan yang didakwa asli dari seluruh ‎negara.
Beliau berkata, menerusi kajian yang dijalankan sejak 1998 itu, pihaknya mendapati ‎kebanyakan madu tempatan yang didakwa asli itu sebenarnya madu campuran atau ‎sintetik.
‎"Kami dapati kebanyakan madu yang didakwa asli ini menggunakan campuran gula ‎pasir dan kandungannya ada yang mencecah 50 peratus, sekali gus boleh ‎menyebabkan penyakit kencing manis jika diambil berterusan.
‎"Madu sintetik pula dihasilkan di kilang menggunakan sirap jagung berfruktosa tinggi ‎yang dicampur dengan asid pekat yang menghasilkan sejenis bahan yang dikenali ‎sebagai hydroxymethylfurfuraldehyde (HMF). 
‎"HFM menghasilkan sejenis toksik yang boleh menjejaskan sel herpa (hati) ‎pengguna dan boleh menyebabkan kanser usus besar," katanya ketika ditemui di ‎sini, semalam.
Beliau membentangkan kajian bertajuk Kewujudan Madu Campuran dan Sintetik di ‎Malaysia itu di Persidangan Antarabangsa Mengenai Penggunaan Madu dalam Bidang ‎Perubatan: Daripada Sarang ke Terapi, anjuran Universiti Sains Malaysia (USM), di ‎sini.
Persidangan yang turut disertai peserta dari luar negara termasuk Amerika Syarikat, ‎New Zealand dan Australia dirasmikan Menteri Pengajian Tinggi, Datuk Mustapa ‎Mohamed, malam kelmarin.
Dr Kamaruddin yang sudah terbabit dalam bidang penyelidikan madu sejak 20 tahun ‎lalu, berkata pihaknya menerima ratusan botol madu tetapi hanya memilih 40 botol ‎termasuk dari Sabah dan Sarawak untuk kajian lanjut.
‎"Hasil kajian sampel di makmal, hanya sembilan botol madu itu adalah asli, ‎selebihnya madu dicampurkan dengan gula dan sintetik yang dihasilkan di kilang ‎menerusi tindak balas kimia," katanya.
Beliau menasihatkan orang ramai supaya lebih berhati-hati ketika membeli madu ‎yang dijual di pasaran, bagi mengelakkan ditipu seterusnya menjejaskan kesihatan.

Komentar penulis buku:

    Keterangan tersebut menyatakan bahwa madu campuran atau sintetis itu akan merusak kesehatan, sel hati, menyebabkan penyakit kencing, kanser usus besar. Bila benar keterangan tsb maka madu – madu yang beredar di pasaran  yang kebanyakan menyatakan asli jelas membingungkan, membuat penyakit dan kita tidak diperkenankan merusak diri kita.  Dalam suatu hadis di jelaskan:
Ubadah bin Shomit  berkata:”   Rasulullah  saw,   bersabda:”
لاَضَرَرَ وَلاَ ضِرَار
Tiada bahaya dan tiada membahayakan [1]

  Kita di perintahkan untuk meninggalkan sesuatu yang tidak berguna apalagi  yang berbahaya.
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَ مِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yg tidak berguna. [2]
Abu Hurairah ra  berkata : Rasulullah SAW  bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ   مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ   وَلاَ تَعْجَزْ
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih di senangi menurut Allah dari pasda   mukmin  lemah. Masing – masing memiliki kebaikan. Senanglah untukmendapatkan hal yang berguna untukmu, mintalah pertolongan kepadaAllah, dan jangan lemah.. [3]

  Bagi orang yang  sudah mengerti, lalu membeli madu tsb, lantas terkena dampaknya, ahirnya  ususnya sakit, terserang penyakit kencing manis dll. Itu sudah resiko dan termasuk dengan sengaja dia merusak tubuhnya. Bagi yang tidak tahu tetap keliru karena  dia tidak menghindari perkara syubhat, pada hal hadisnya jelas.
Abdullah bin Abd Aziz bin Baz berkata:
فَاْلأَوْلَى بِالْمُسْلِمِ وَاْلأَحْوَطُ لَهُ أَنْ يَتَرَفَّعَ بِنَفْسِهِ عَنْ ذَلِكَ، وَأَنْ يَكْتَفِيَ بِاْلعِلاَجِ الْوَاضِحِ اْلإِبَاحَةِ، اْلبَعِيْدِ عَنِ الشُّبْهَةِ، َهذاَ مَا ظَهَرَ لِي وَلِجَمَاعَةٍ مِنَ الْمَشَايِخِ وَالْمُدَرِّسِيْنَ،
Yang  terbaik bagi seorang muslim dan yang paling hati – hati hendaklah menjauhinya ( perkara subhat ) dan  sudah cukup untuk berobah dengan perkara yang jelas di perkenankan yang terhindar dari subhat. Ini lah pendapatku, segolongan  masyayekh dan para  pengajar. [4]
Yang halal  hanya madu asli karena ada ayat:
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.[5]
  Madu  dalam ayat tsb di jelaskan bisa menyembuhkan manusia dari beberapa penyakit adalah madu asli bukan madu sintetis atau  campuran yang terkadang madu aslinya sedikit atau seluruhnya madu buatan.  Jadi makanan yang terbaik adalah yang tidak tersentuh bahan kimia atau tehnologie. Bila di sentuhnya, maka  asalnya  halal  jadi syubhat, boleh jadi jadi najis atau haram.

MADU
Madu dibedakan berdasarkan jenis lebah dan jenis bunga yg diisap oleh lebah tsb. Misalnya, madu kelengkeng, madu kopi, madu hutan dll. Tiap jenis madu memiliki
karakteristik yg berbeda, baik rasa maupun warnanya. Madu yg baik mempunyai ciri: kental, berwarna coklat kekuningan sampai coklat gelap, jernih, bersih, tdk berbusa dan manis. Madu yg berwarna keruh dan berbusa mengindikasikan bhw madu tsb telah ditambah gula pasir atau corn syrup. Madu spt ini sering didatangi semut. Madu yg terkontaminasi ditandai dg munculnya bintik2 putih pd permukaan madu dan rasanya berubah asam.
Karena kandungan airnya relatif rendah, madu awet disimpan di suhu ruang dlm wkt cukup lama. Tetapi bila kemasan telah dibuka, sebaiknya disimpan di kulkas.
Madu yang telah mendapat sertivikat halal dari Mui sbb:
Madu ‎         Mariza Honey     ‎00130040530606‎        ‎310508‎      PT Marizarasa Sarimurni
Madu ‎         J dan J        ‎00130032161004‎        ‎221208‎      PT Mitra Alam Sejati
Madu ‎         Madu Lebah Hutan Sumbawa, Orange, Ginseng, Export Quality (rasa Apple)‎          ‎00130006870999‎        ‎211007‎      PT Madu Sumbawa Alami
Madu ‎         Madu Powder     ‎00130010870999‎        ‎211007‎      PT Madu Sumbawa Alami
Madu ‎         Madu Ginkgo Biloba (A7), Madu Batuk (B1), Madu Cerna (B2)‎          ‎00130037371205‎        ‎220109‎      PT Sari Bunga Alam Sejati ‎‎(UFO


[1] HR Ibnu Majah  2340
[2]  Hadis tersebut adalah Ghorib menurut riwayatTirmizi dlm bab  Zuhud 2217. Ia juga  di riwayatkan oleh Imam malik dlmkeadaanMursal dan  oleh Ibnu Majah dlm bab Fitan 3976 dengan sanad lemah  karena terdapat  perawi bernama  Qurrah bin Abdur rahman bin Haiwa il . Ali bin Husain yg meriwayatkan hadis  tersebut menurut Imam  Tirmizi tidak berjumpa dengan Ali bin Abu Tholib apalagi berjumpa dengan NabiSAW .

[3] Muslim  2664
[4] encycplopedia fatwa Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi dan dua tokoh ulama

[5]  An Nakhel  69
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan