Selasa, September 04, 2012

Anak yang taat



Anak yang Taat
Semua orang menyukai anak yang taat, oleh sebab itu Allah memberi contoh kepada kita agar mentaati perintah-perintah-Nya, begitu juga sebagai orang tua jangan lupa berdo’a.
Ingatlah cerita Nabi Ibrahim A.S. dan Ismail ketika masih kanak-kanak, Lihat (QS. AshShoffat 100-102)
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ    فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ     فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ     


100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak yang Amat sabar[1283].
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar".

[1283] Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.


Nabi Ibrahim berdo’a ingin punya anak yang shalih, lantas di kabulkan oleh Allah dan lahirlah Ismail yang sangat sabar. Setelah itu di uji oleh Allah agar menyembelih Ismail yang sangat di sayangi, namun Nabi Ibrahim tetap bertanya dulu kepada Ismail yang masih kanak-kanak, setelah Ismail mempersilahkan ayahnya agar melaksanakan penyembelihan atas dirinya maka dilaksanakan dengan penuh ketaatan (tidak ada paksaa) dijelaskan dalam Q.S. Ash-Shoffat 103.
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ ﴿١٠٣﴾وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ ﴿١٠٤﴾قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ ﴿١٠٥﴾إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاء الْمُبِينُ ﴿١٠٦﴾وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ﴿١٠٧﴾وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ ﴿١٠٨﴾سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ﴿١٠٩﴾كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ ﴿١١٠﴾إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١١﴾
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu[1284] Sesungguhnya Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar[1285].
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia Termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.

[1284] Yang dimaksud dengan membenarkan mimpi ialah mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah s.w.t. dan wajib melaksana- kannya.
[1285] Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. Maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji.

Setelah Allah mengetahui ketaatan mereka berdua, lantas Ismail diganti dengan domba, dan Nabi Ibrahim dinyatakan selamat dan termasuk orang yang benar-benar beriman.

Kalau Nabi Ibrahim diperintah menyembelih putra kesayangannya lantas kita  diperintah untuk menyembelih hewan qurban, sehingga ayat (Q.S. Al-Kautsar )
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ﴿٢﴾
002. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Al Kautsar
 Mengingat perintah korban sangat di anjurkan, maka Rasulullah tidak pernah meninggalkannya, . karena taat kepada Allah. Biasanya ketaatan / kedurhakaan  ibu, akan diwarisi oleh sang anak. Suatu contoh anaknya Nabi Nuh a.s yang di tenggelamkan oleh Allah bersama ibunya (sudah saya cantuman dalam judul Persiapkan Diri Kita Untuk Masa Depan (QS.Hud 41-43). Dia mati dalam keadaan kafir, karena ibunya sudah dinyatakan oleh Allah sebagai penduduk neraka sebagaimana Firman Allah (QS. At-Takhrim 10).
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئاً وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ ﴿١٠﴾
010. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan(kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk neraka)".  Tahrim 10)
Allah juga menyebutkan ketaatan Asiyah - istri Raja Fir aun yang mengaku Tuhan, Asiyah tetap mempertahankan keimanannya dan tetap berdo’a, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. At-Tahrim 11.
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ ﴿١١﴾
011. Dan Allah membuat isteri Fir`aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir`aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim",  Tahrim
Semoga cerita-cerita yang saya cantumkan dalam pelajaran ini bisa di ambil sebagai konsep hidup. Inilah salah satu factor kesalihan anak  yang banyak menjadi keinginan orang .Semuanya butuh untuk mengenang riwayat hidup para  nabi dan keluarganya.  Ingatla firmanNya :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثاً يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿١١١﴾
111. Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. Yusuf.


                                                                                      Wassalam
                                                              Alamat blog www.faizahmahrus.blogspot.com                                              

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan