Selasa, September 04, 2012

Kalimat berbau ancaman untuk muslimin Indonesia dari tokoh Syi`ah

  • Saya tidak bermaksud mengancam ya tapi apakah kita harus memindahkan konflik Sunnah-Syiah dari Iraq ke Indonesia?
  • Menurut Jalaluddin Rakhmat, penganut Syiah tak akan diam saja seperti Ahmadiyah yang hanya tersenyum ketika mendapat kekerasan.
  • “Orang-orang Syiah tidak akan membiarkan kekerasan ini. Karena untuk pengikut Syiah, mengucurkan darah bagi Imam Husein adalah sebuah kemuliaan,” ujar Jalaluddin.
  •  Bahkan menurutnya, kaum Syiah pemberani dan merasa bangga jika bisa mengalirkan darah bersama Imam Husein.
  • “Saya kira kelompok Syiah tidak sebagus dalam tanda kutip kelompok Ahmadiyah, kita adalah sebuah kelompok keagamaan yang mendunia, jadi berbeda dengan kelompok Ahmadiyah yang menyambut pukulan yang mematikan itu dengan senyuman. Orang-orang Syiah pada suatu saat tidak akan membiarkan tindakan kekerasan itu terus menerus terjadi. Karena buat mereka, mengorbankan darah dan mengalirkannya bersama darah Imam Husein adalah satu mimpi yang diinginkan oleh orang Syiah. Saya tidak bermaksud mengancam ya tapi apakah kita harus memindahkan konflik Sunnah-Syiah dari Iraq ke Indonesia? Semua itu berpulang pada pemerintah,” ucapnya.
Apa Kata Jalaludin Rakhmat Soal Sampang?
TEMPO.CO, Jakarta – Cendekiawan Jalaluddin Rakhmat merayakan ulang tahunnya ke-67 tahun, Rabu 29 Agustus 2012 malam ini. Sebuah pesta syukur digelar di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Sengaja di acara itu, Jalaluddin mengundang sejumlah tokoh dari Syiah, Ahmadiyah, dan juga tokoh pluralisme. Misalnya Daud Poliraja: Ketua Majelis Ukhuwah Sunni Syiah Indonesia; Buya Syafi”i Ma”arif dari Muhammadiyah; Zafrullah Pontoh dari Ahmadiyah; dan Kiyai Imam Ghazali dari Nahdatul Ulama.
Pada pembukaan syukuran, Jalaluddin mengungkapkan pendapatnya soal tragedi berdarah di Sampang, Madura. Kata Jalaludin, penyerangan itu bukanlah soal konflik keluarga yang menggunakan isu agama. “Tapi fanatisme agama yang mengatasnamakan keluarga,” kata Ketua Dewan Syuro Ikatan Jemaaah Ahlul Bait Indonesia itu.
Soal pengungsian di Sampang, Jalaluddin tak yakin akan berhenti. Malah semuanya akan berlarut-larut dan terus terjadi jika pelaku kekerasan tak dihukum. Dan menurutnya, penganut Syiah tak akan diam saja seperti Ahmadiyah yang hanya tersenyum ketika mendapat kekerasan.
Orang-orang Syiah tidak akan membiarkan kekerasan ini. Karena untuk pengikut Syiah, mengucurkan darah bagi Imam Husein adalah sebuah kemuliaan,” ujar Jalaluddin.
Tragedi berdarah di Sampang terjadi pada Ahad, 26 Agustus 2012. Dalam bentrokan itu, satu pengikut Syiah tewas setelah tersabet celurit. Selain itu, puluhan orang terluka dan empat korban kritis.
CORNILA DESYANA
http://www.tempo.co/read/news/2012/08/29/173426259/Apa-Kata-Jalaludin-Rahmat-Soal-Sampang
***
Jalal: Apakah Harus Memindahkan Konflik Sunnah-Syiah dari Iraq ke Indonesia?

Jalal dan Istrinya, Emilia Renita Az/ foto: merdeka.com
Hidayatullah.com–Ketua Dewan Syura Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rahkmat di acara “Milad ke 63 kang Jalal: Napak Tilas Perjalaanan Syiah Kang Jalal” di Kemang VI no 9, Kemang Raya, Jakarta, Rabu malam (29/08/2012) mengatakan pada hakekatnya dalam ajaran Syiah dibenarkan melakukan balas dendam jika terlebih dulu diperangi dan dizalimi.
Bahkan menurutnya, kaum Syiah pemberani dan merasa bangga jika bisa mengalirkan darah bersama Imam Husein.
Saya kira kelompok Syiah tidak sebagus dalam tanda kutip kelompok Ahmadiyah, kita adalah sebuah kelompok keagamaan yang mendunia, jadi berbeda dengan kelompok Ahmadiyah yang menyambut pukulan yang mematikan itu dengan senyuman. Orang-orang Syiah pada suatu saat tidak akan membiarkan tindakan kekerasan itu terus menerus terjadi. Karena buat mereka, mengorbankan darah dan mengalirkannya bersama darah Imam Husein adalah satu mimpi yang diinginkan oleh orang Syiah. Saya tidak bermaksud mengancam ya tapi apakah kita harus memindahkan konflik Sunnah-Syiah dari Iraq ke Indonesia? Semua itu berpulang pada pemerintah,” ucapnya.
Bela Tajul Muluk
Lebih jauh, ia juga mengatakan, pihak Syiah akan berusaha bersatu guna membela Tajul Muluk yang kini meringkuk di ruang tahanan di Sampang.
“Saya kira sekarang seluruh komunitas Syiah sekarang bersatu untuk membela seluruh komunitas Syiah bukan saja Tajul Muluk seorang. Begitu naik banding, kita akan berusaha membebaskan Tajul Muluk, “ tambahnya.*
Rep: Sarah Mantovani
Red: Cholis Akbar
http://hidayatullah.com/read/24524/30/08/2012/jalal:–apakah-harus-memindahkan-konflik-sunnah-syiah-dari-iraq-ke-indonesia?.html
gensyiah.com, September 1, 2012
(nahimunkar.com)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Mengucurkan darah untuk melawan muslim sunni baik di Indonesia atau di Mekkah di anggap kemuliaan> Secara realita, kaum Syi`ah sangat benci kepada kaum muslimin Saudi Arabia yang note bennya ahli hadis dan al Quran. Bukti yang nyata wasiat Khumaini yang mendoakan kepada mufti Saudi bin Baz agar mendapat laknat  bukan rahmat. Bahkan mengkafirkan para sahabat yang telah mendapat ridha Allah dalam ayat;
 وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.[1]

Bagaimanakah mereka mengucurkan darah  untuk memerangi kaum muslimin bukan kafirin  dan yang menjadikan al quran dan hadis bukan Injil  sebagai landasan hidup dan matinya  lalu di katakan  kemulian bukan kehinaan dan bila mereka mati  di katakana sahid  bukan sangit. Itu kedustaan yang nyata, bukan kejujuran yang samar lalu mana dalilnya? . Kapan  kaum Syi`ah berperang melawan Kristen atau Yahudi sejak revolosi Iran sampai sekarang. Mengapa dimana  tempat kaum Syi`ah selalu konflik fisik dengan sunni lalu damai dengan komunis dan  Yahudi.


[1] Taubat 100
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan