Rabu, September 26, 2012

Kesesatan LBMNU Jember ke 4 Jilid 2




Syaikh Al utsaimin melanjutkan perkataannya  sbb :
وَلِهَذَا ضَرَبَ اللهُ لَهُمْ مَثَلاً فَقَالَ  أُنْظُرْ ِإلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ ِللْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكّاً انْدَكَّ الْجَبَلُ سَاوَى اْلأَرْضَ حِيْنَئِذٍٍ خَرَّ مُوْسَى صَعِقًا مِمَّا رَأَى
Karena itu , Allah membuat contoh untuk mereka , lalu berfirman : Lihatlah ke gunung  , bila tetap di tempatnya , maka kamu akan  melihatku . Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".[1]

 فَيَكُوْنُ بِهَذِهِ اْلآيَةِ الَّتِي اسْتَدَلُّوا ِبهَا عَلَى نَفْيِ الرُّؤْيَةِ دَلِيْلٌ عَلَيْهِمْ وَالْحَمْدُ ِللهِ
Dengan ayat yang mereka buat dalil untuk menafikan melihat Allah  adalah dalil yang keliru atau salah paham dan  dapat mematahkan akidah mereka sendiri wal hamdulillah .
 وَقِيْلَ لَهُمْ إِنَّ الله َ   تَعَالَى يَقُوْلُ فِي اْلفُجَّارِ (كَلاَّ  إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ) وَجَعَلَ هٰذَا عِقَاباً عَلَيْهِمْ وَلَوْ كَانَ اْلأَبْرَارُ لاَ يَرَوْنَهُ لاَسْتَوَى فِي هٰذَا الْحُكْمِ اْلفُجَّارُ وَاْلأَبْرَارُ
Di katakan kepada mereka , sesungguhnya Allah taala berfirman tentang orang – orang yang durhaka . Jangan begitu ,…………… sesungguhnya mereka  pada hari ini terhalang oleh tabir dan tidak bisa melihatNya .
Hal ini di jadikan sebagai siksaan bagi mereka  . Seandainya orang – orang yang saleh tidak melihatNya , maka  akan sama  antara  orang durhaka  dan saleh dalam hal tidak melihat Allah  .
 وَلِهَذَا قَالَ  اْلإِمَامُ الشَّافِعِي رَحِمَهُ اللهُ إِنَّاللهَ     لَمْ يَحْجُبْ هَؤُلاَءِ عَنْهُ فِي حَالِ الصَّخْبِ إِلاَّ وَقَدْ أُذِنَ ِللأَبْرَارِ أَنْ يَرَوْهُ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا وَهَذَا اسْتِدْلاَلٌ جَيِّدٌ
Karena itu , Imam  Syafii  rahimahullah menyatakan : Sesungguhnya Allah menghalangi mereka  dengan tabir waktu ramai dan Allah telah memperkenankan bagi orang – orang yang baik untuk melihatNya  atau perkataan yang mirip dengannya  . Dan ini pengambilan dalil yang baik .
وَقِيْلَ لَهُمْ إِنَّاللهَ    تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ  ِللَّذِيْنَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ وَقَدْ فَسَّرَ أَعْلَمُ الْخَلْقِ بِكَلاَمِ اللهِ وَأَنْصَحُ الْخَلْقِ بِعِبَادِ اللهِ وَأَفْصَحُ الْخَلْقِ فِيْمَا يَقُوْلُ قَالَ  إِنَّ الزِّيَادَةَ هِيَ النَّظَرُ إِلَى وَجْهِ اللهِ
Di katakan kepada  mereka : Sesungguhnya Allah  tabaraka  wataala  berfirman :  Bagi orang – orang yang berbuat baik akan mendapat kebaikan  dan  tambahan .
Sungguh mahluk yang ter alim  dan paling mengerti tentang  firmanNya , paling banyak memberikan nasehat  terhadap hamba – hambaNya  dan paling fasih terhadap apa yang di katakan  bersabda : Sesungguhnya tambahan dalam ayat tsb adalah melihat wajah Allah .
 وَقِيْلَ لَهُمْ إِنَّاللهَ    تَعَالَى قَالَ  لَهُمْ مَا يَشَاءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ وَقَدْ فُسِّرَ الْمَزِيْدُ بِأَنَّهُ النَّظَرُ إِلَى وَجْهِ اللهِ كَمَا فَسَّرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزِّيَادَةَ،
Di katakan kepada mereka , sesungguhnya Allah taala berfirman  : Bagi mereka apa yang mereka inginkan  dan disini kita ada tambahan .
Tambahan itu di trafsiri  dengan melihat kepada  wajah Allah  sebagaiamana  nabi mentafsiri  kalimat ziayadah dengan nya .

وَقِيْلَ لَهُمْ إِنَّاللهَ    تَعَالَى قَالَ  (فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُون * عَلَى ْالأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ) وَحُذِفَ الْمَفْعُوْلُ ِليَعُمَّ كُلَّ نَظْرَةٍ يَسْتَمْتِعُوْنَ بِهَا وَيَتَلَذَّذُوْنَ بِهَا وَأَجَلُّهَا رُؤْيَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
Di katakan kepada mereka , sesungguhnya Allah  taala  berfirman : Pada hari ini orang – orang yang beriman tertawa terhadap orang – orang kafir  dan mereka juga melihat di atas dipan – dipan .
Maf`ulnya di buang ( obyek yang dilihat  di buang ) untuk arti yang lebih umum  dan  menyangkut segala pandangan  yang menyenangkan mereka  .Paling besar adalah melihat Allah azza wajal .

فَهُمْ يَنْظُرُوْنَ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ وَيَنْظُرُوْنَ مَا أَعَدَّ اللهُ لَهُمْ مِنَ النَّعِيْمِ وَيَنْظُرُوْنَ اْلكُفَّارَ الَّذِيْنَ كَانُوا فِي الدُّنْيَا يَضْحَكُوْنَ بِهِمْ وَإِذاَ مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَ،
Mereka melihat Tuhan Azza wajal , dan melihat nikmat – nikmat yang telah di sediakan oleh Allah  , melihat orang orang kafir  yang di dunia sama mengetawakan  kepada mereka  .Dan bila kaum muslimin  berjalan bertemu dengan mereka maka mereka saling mengidep – ngedipkan matanya ( menghina )
 وَقِيْلَ لَهُمْ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ أَعْلَمُ الْخَلْقِ بِاللهِ وَأَنْصَحُهُمْ ِلعِبَادِ اللهِ وَأَفْصَحُهُمْ فِي الْمَقَالَ  وَأَسَدُّهُمْ فِي اْلقَوْلِ قَالَ  (إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هٰذَا الْقَمَرَ لاَ  تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لاَ  تُغْلَبُوا عَلَى صَلاَ ةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَرَأَ ( وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ)
 وَأَخْبَرَ أَنَّ الْمُؤْمِنِيْنَ يَرَوْنَ رَبَّهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عِيَاناً بِأَبْصَارِهِمْ كَمَا يَرَوْنَ الشَّمْسَ صَحْواً لَيْسَ مِنْهَا سَحَابٌ،
Di katakan kepada mereka , sesungguhnya Nabi SAW  yang paling alim di antara mahluk Allah , paling memberikan nasehat kepada hamba- hamba Allah dan paling fasih dalam perkataannya  dan paling benar dalam perkataannya bersabda :
Sesungguhnya kamu sekalian akan melihat kepada Tuhanmu sebagaimana kamu melihat bulan ini . Pandanganmu takkan kabur dalam melihatNya. Bila kamu mampu untuk  menjalankan salat sebelum matahari terbit dan terbenam  lakukanlah. Lantas beliau membaca ayat :
 وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
Bacalah tasbih dengan memuji Tuhanmu  sebelum matahari terbit dan  sebelum terbenam.[2]

Lalu memberitahu bahwa kaum mukminin  melihat Tuhan mereka pada hari kiamat  dengan  jelas  dengan mata mereka  sebagaimana mereka melihat matahari dengan jelas tanpa ada awan .
 فَانْظُرْ إِلَى هٰذَا التَّثْبِيْتِ وَالتَّقْرِيْرِ وَالتَّوْكِيْدِ ِلرُؤْيَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِضَرْبِ هَذِهِ اْلأَمْثِلَةِ الَّتِي لاَ يَشُكُّ فِيْهَا أَحَدٌ الشَّمْسَ فِي حَالِ الصَّحْوِ لَيْسَ مِنْهَا سَحَابٌ لاَ يَشُكُّ أَحَدٌ فِي رُؤْيَتِهَا وَالْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لاَ أَحَدٌ يَحْتَجِبُ عَنْهُ رُؤْيَتُهُ كُلٌّ يَرَاهَا
Lihatlah keterangan ini dan penetapannya  tentang  melihat Alla azza wajal dengan membikin beberapa contoh di mana seseorang tidak akan ragu untuk bisa melihat matahari dalam keadaan tiada awan dan melihat bulan pada malam bulan purnama. Seseorang tidak akan terhalangi untuk melihat padanya  . Masing – masing orang bisa melihatnya .
وَلِهَذَا أَجْمَعَ الصَّحَابَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَأَئِمَّةُ اْلأُمَّةِ عَلَى ثُبُوْتِ رُؤْيَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِي اْلآخِرَةِ لمَ يَرِدْ عَنْ أَحَدٍ مِنْهُمْ أَنَّهَ نَفَى ذَلِكَ أَبَداً
Karena ini , para sahabat ra telah sepakat , begitu juga para imam  untuk menetapkan melihat Allah  azza wajal di akhirat  dan  tidak seseorang yang menolaknya  dari kalangan mereka dari refrensi yang ada .

 وَأَدْنَى مَا يُقَالَ  ِلهَؤُلاَءِ ائْتُوا إِلَيْنَا ِلنَجْلِسَ فِي أَحَدِ الْمَسَاجِدِ وَلِنَدْعُوَاللهَ    عَزَّ وَجَلَّ فَنَقُوْلُ الَّلهُمَّ  مَنْ أَنْكَرَ رُؤْيَتَكَ فِي اْلآخِرَةِ فَأَحْرِمْهُ مِنْهَا يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ لاَ أَظُنُّ أَنْ يَثْبُتَ لَهُمْ قَدَمٌ عَلَى ذَلِكَ أَبَداً لَنْ يبصروا أَنْ يَأْتُوا وَيَدْعُوااللهَ    عَزَّ وَجَلَّ بِهَذَا الدُّعَاءِ مِمَّا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ إِيْمَانَهُمْ بِانْتِفَاءِ الرُّؤْيَةِ لَيْسَ إِيْمَاناً عَنْ يَقِيْنٍ،
Paling mudah di katakan kepada mereka , datang lah kepada kami untuk duduk dalam salah satu masjid  dan kita berdoa kepada Allah  azza wajal lalu kita katakan :  Ya Allah ! Barang siapa yang tidak percaya bisa melihatMu di akhirat , maka dia  jangan  di beri bisa melihat Mu  wahai Tuhan seru sekalian alam. Saya tidak mengira ada orang yang berani melakukannya  , mereka  tidak berani datang atau berdoa seperti itu   . Hal ini menunjukkan  bahwa  keimanan  mereka  untuk menafikan rukyah pada Allah bukan di landasi pada keyakinan .

وَالْخُلاَصَةُ أَنَّ رُؤْيَةَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى ثَابِتَةٌ بِالْقُرْآنِ وَالسّنََّةِ وَإِجْمَاعِ السَّلَفِ وَنَسْأَلُ الله َ تَعَالَى ِلمَنْ أَنْكَرَهَا أَنْ يَهْدِيَهُمْ إِلَى الْحَقِّ حَتىَّ يَلْقَوا الله َعَزَّ وَجَلَّ وَهُمْ مُؤْمِنُوْنَ بِكِتَابِهِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمُتَّبِعُوْنَ ِللصَّحَابَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ فِي هَذِهِ الْمَسْأَلَةِ الْبَيِّنَةِ اْلوَاضِحَةِ.

Kongklosinya , sesungguhnya  melihat Allah subhanahu wataala  adalah telah di tetapkan dalam al quran , hadis  dan ijma salaf. Dan kita minta pada Allah  taala  untuk orang yang ingkar  agar di beri petunjuk  kepada  kebenaran  sehingga  bisa bertemu kepada Allah azza wajal  dan mereka  juga beriman kepada  kitab Al quran  , sunah rasulNya dan mengikuti   sahabat – sahabatnya  ra  dalam masalah yang terang ini .[3]
Pergilah ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.


Pergilah ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.






[1] Al a`raf 143
[2] Majmuk fatawa  karya  Ibnu taimiyah138/3 , Muttafaq alaih
[3] Fatawa burun alad darb  1/1
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan