Senin, September 03, 2012

Menyabet empat penghargaan dalam satu even

SURYA Online, SURABAYA-Berkat dunia tulis menulis, Dr Djuwari MHum, dosen STIE Perbanas Surabaya asal Lamongan ini aktif terlibat dalam jurnal ilmian internasional. Dengan aktivitas sehari-hari menulis, mengedit, dan mereview, akhirnya sosok dosen Bahasa Inggris ini sering memeroleh penghargaan internasional. Bahkan dalam satu event dapat empat penghargaan sekaligus.

Event 28-30 Mei 2012 ini dia mendapatkan empat gelar sekaligus pada konferensi internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Konferensi ini diadakan oleh Konsorsium IAMAURE (Intentional Association for Multidisciplinary Research) dengan tema Asian Conference on Education (ACE). Dalam konferensi saat itu, diadakan pemilihan penerima berbagai penghargaan internasional bidang penelitian dan jurnal ilmiah.

Djuwari, menyabet empat  penghargaan yaitu sebagai Asia Best journal Editor, Asia Outstanding Researcher, Asia Best Power Point Presenter of Diamond First Place, dan Asia Best Well -Dressed Presenter.

engan seabgrek pengalaman di bidang tulis menulis, menurut Djuwari, sudah pas dengan bidangnya, yaitu Jebolan Bahasa Inggris S1 Unesa 1987, S2 English Applied Linguistics, Atmajaya Jakarta 1997, dan  S3 Bahasa Inggris , Universitas Negeri Malang 2009. Intinya, dia sudah menekuni bidangnya dalam tulis menulis karya ilmiah dalam bahasa Inggris yang linear dengan bidang pendidikan formalnya.

Djuwari juga menjadi editorial member pada beberapa jurnal ilmiah di Filipina dan Amerika, serta sebagai editor-in-chief, jurnal ilmiah Ventura, bidang ekonomi, busnis, dan akuntansi dalam Bahasa Inggris, diterbitkan STIE Perbanas Surabaya, tempat dia mengajar.

Dengan kesibukannya di bidang tulis menulis ini,  dia juga dipercaya dan diangkat sebagai juri  oleh IAMURE pada International World Festival di Cebu, Filipina pada 23-25 Agustus tahun ini.

Dengan tugas berat yang dipercayakan itu, Djuwari harus menentukan siapa saja pemenang di bidang World  Research Leader dan World Outstanding Researcher, yang hasilnya harus diserahkan tepat pada 8 Agustus sebelum acara diadakan di Cebu, Filipina.

“Saya memang harus kerja siang malam agar kepercayaan tugas berat ini bisa saya selesaikan tepat waktu. Ini demi komitmen saya dengan konsorsium internasional tersebut” kata Arek asli Lamongan ini yang juga sebagai Chair of International Accreditation of Academic Journal (IAAJ) wilayah Asia.

Ia sudah seringkali ditugasi sebagai juri internasional, dan bahkan  sebagai MC (master of ceremony) pada acara-acara konferensi internasional, termasuk sebagai key note speaker.

Komentarku ( Mahrus ali):

Saya tidak menginginkan sama sekali penghargaan tinggi dari dunia Internasional yang kufur. Penghargaan seperti itu menurut saya hina sekali di mata sariat Islam bukan sariat kufur. Apalagi sekolah perbanas yang berarti pendidikan ekonomi ribawi yang di haramkan dalam Islam.   Itu sama dengan pendidikan kedurhakaan kepada Allah dan setia kepada setan. Ingat saja ayat:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ(275)
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.[1]
Abu Juhaifah ra  berkata :
لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَنَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَكَسْبِ الْبَغِيِّ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرِينَ
Nabi SAW melaknat wanita yang mentato, minta di tato  ,pemakan riba , yang memberi makan  riba . Beliau melarang  hasil penjualan anjing , bayaran  wanita zina dan melaknat  orang – orang yang memfoto  atau menggambar [2]
Abu Hurairah ra berkata : “ Rasulullah SAW  bersabda  :
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ
 Hindarilah tujuh perkara  yang merusak .Mereka  berkata : Wahai Rasulullah !  apakah itu ?  Rasul bersabda : “ Syirik kepada Allah , sihir , membunuh orang tanpa hak , makan riba . makan harta yatim , lari di hari peperangan , menuduh wanita – wanita muhshon  mukminah yang baik . [3]
Dalam suatu ayat di jelaskan :

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ فَإِنْ جَاءُوكَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ أَوْ أَعْرِضْ عَنْهُمْ وَإِنْ تُعْرِضْ عَنْهُمْ فَلَنْ يَضُرُّوكَ شَيْئًا وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.[4]
 



[1] Al baqarah 275
[2] Bukhori 5347
[3] Muttafaq alaih 
[4]  Al maidah 42
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan