Senin, September 10, 2012

Sertifikasi ustadz usulan non muslim atau munafik



 

Eramuslim.com | Media Islam Rujukan, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. menyatakan dia tidak setuju dengan adanya usulan sertifikasi ustadz yang digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).

"Saya sangat tidak setuju. Itu sangat berbahaya. Yang boleh mensertifikasi ustadz hanyalah ustadz itu sendiri. Tidak boleh aparat keamanan," kata Mahfud usai menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-56 Universitas Hasanuddin di Makassar, Senin, 10 September 2012.

Menurut Mahfud, di dalam agama (Islam) ada perintah bahwa setiap orang yang mengerti (agama) walau satu ayat harus menjadi ustadz, harus berdakwah. "Lalu kalau disertifikasi, semua umat Islam yang mengerti ayat harus disertifikasi. Ini sangat berbahaya sebab suatu saat bisa dipolitisasi oleh tangan orang yang salah. Ini justru lebih Orde Baru daripada Orde Baru," katanya.

Mahfud mengatakan, di zaman Orde Baru, ustadz disertifikasi saat ingin melakukan khutbah shalat Jumat dan hari raya. Jika saat ini ustad juga disertifikasi, maka sangat berlebihan. "Ini hanya untuk menekan masyarakat, bukan untuk membina masyarakat. Akan kita lawan," ujarnya.

Sebelumnya BNPT mengusulkan adanya sertifikasi untuk para ustadz dengan mengambil contoh kebijakan yang dilakukan negara Malaysia dan Arab Saudi. Menurut Mahmud, jika usulan ini diundangkan, maka setiap orang yang mau berbicara dan berdakwah tidak akan dibolehkan. "Ini adalah pelanggaran HAM," katanya. Jikalau pun usulan ini diundangkan, kata dia, maka boleh jadi undang-undang ini akan ditolak oleh Mahkamah Konstitusi.

"Saya tidak setuju karena ustadz akan diidentikan dengan teroris. Persoalan ustadz yang terlibat terorisme adalah kasuistik. Ustadz yang nasionalis lebih banyak ketimbang ustadz yang terlibat teroris. Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan oleh negara untuk memberantas terorisme," kata Mahfud.(fq/tempo)


Komentarku ( Mahrus ali): 
 Begitulah  tata cara non muslim, Yahudi asing atau munafikin  bukan kaum mukminin yang konsis untuk mendiskriditkan kaum muslimin bukan kafirin, membikin buruk citra para  da`i atau ustadz bukan pastur atau pendeta. Ingat dulu  juga ada langkah para khotihib harus ber ijazah sarjana bukan dari pesantren yang biasanya tanpa ijazah. Dan yang punya titel sarjana kadang  tidak punya kemampuan untuk membaca  atau menerjemahkan bahasa arab. Seluruh makar mereka akan membahayakan mereka sendiri. Ingat firmanNya:
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللهُ  وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ(54)

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.[1]

Pergilah ke blog kedua www.mantankyainu2.blogspot.com




[1] Ali imran 54
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan