Minggu, November 25, 2012

Bacaan sholawat Fatih



Bacaan sholawat fatih sbb:
اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا محمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالْمُعْلِنِ الْحَقَّ بِالْحَقِّ
Allohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammadinil fatihi limaa  ughliq wal khootimi limaa sabaq wal mu`linil haqqo bilhaq
Ya Allah berilah rahmat kepada sayyidina Muhammad pembuka hal yang tertutup, pemungkas hal yang terdahulu, menyatakan kebenaran dengan jalan benar
Aku berkata: Saya tidak mengeti apa maksud pembuka hal yang tertutup. Boleh jadi rizqi yang tertutup dan Muhammadlah yang membukanya, atau langit tertutup dan Muhammadlah pembukanya. Seluruh ma`na ini adalah syirik. Sebab hanya Allah yang memberikan rizeqi . Allah berfirman :
أَمَّنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَمَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (Membangkitkannya ), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".[1]
Muhammad sendiri tidak mengetahui apa yang akan diberikan oleh Allah kepadanya, baik yang bermanfaat atau yang berbahaya sebagaimana  dijelaskan dalam ayat :
قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِنَ الرُّسُلِ وَمَا أَدْرِي مَا يُفْعَلُ بِي وَلَا بِكُمْ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ وَمَا أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ
Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul ( atau aku tidak akan membikin ajaran yang baru yang berbeda dengan ajaran para Rasul yang lampau ) dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan".[2]
Keputusan komisi fatwa ulama Saudi menyatakan sbb:
Sholawat fatih sholawat karangan manusia , tiada landasannya dari hadis. [3]
أَمَّا الطَّرِيْقَةُ التِّيْجَانِيَّةُ أَوْ الشَّاذِلِيَّةُ أَوِ الْقَادِرِيَّةُ أَوْ غَيْرُهَا مِنَ الطُّرُقِ الَّتِي أَحْدَثَهَا النَّاسُ فَلَا يَجُوْزُ اِتِّبَاعُهَا إِلَّا مَا وَافَقَ شَرْعَ الله مِنْهَا أَوْ غَيْرَهَا فَيَعْمَلَ بِهِ ، لِأَنَّهُ وَافَقَ الشَّرْعَ المُطَهَّرَ لاَ لِأَنَّهُ مِنَ الطَّرِيْقَةِ الْفُلَانِيَّةِ أَوْ غَيْرِهَا
Adapun thoriqat tijani , syadziliyah , qadiriyah dan beberapa thoriqat yang lain yang sekedar bikinan orang maka tidak boleh di ikuti kecuali yang cocok dengan syariat Allah  lalu bisa di jalankan sebab cocok dengan syariat Allah yang suci bukan karena thoriqat si fulan dll. [4]
Ada orang bilang membaca sholawat fatih lebih utama dari pada membaca al Quran
Saya katakan: Tiada dalilnya, bahkan membacanya berdosa besar karena syirik. Rasulullah SAW bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ
 Hindarilah tujuh perkara  yang merusak .Mereka  berkata : Wahai   Rasulullah  !  apakah itu ?   Rasul  bersabda : “ Syirik kepada Allah , sihir , membunuh orang tanpa hak , makan riba . makan harta yatim , lari di hari peperangan , menuduh wanita – wanita muhshon  mukminah yang baik . [5]
Dan orang yang membaca al Quran akan mendapat tingkatan tertinggi di surga sebagaimana hadis :
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
  Di katakan kepada orang yang sering membaca Al Quran  , bacalah dengan tartil sambil naik ke tingkat surga  sebagaimana  kamu  membaca  dengan tartil di dunia . Sesungguhnya tingkatanmu di akhir ayat yang kamu baca[6]
Membaca  al Quran adalah baca kitabullah sedang membaca sholawat fatih adalah baca karangan manusia. Bagaimanakah kitabullah bisa di kalahkan.
Ada orang bilang Syekh Ahmad Attijani menerima sholawat Fatih dari Rasulullah SAW waktu berjaga.
Saya katakan: Bagaimana mungkin Rasulullah SAW memberikan kepada syekh Ahmad Tijani sholawat syirik, ber arti Rasulullah SAW mengajak kesyirikan dan Rasulullah SAW akan masuk ke Neraka. Pada hal Rasulullah SAW telah menyatakan tidak tergolong orang – orang yang syirik. Dalam doa iftitah Rasulullah SAW  membaca sbb:
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Wajjahtu wajhii lilladzii fathorossamaawaati wal`ardhi haniifan musliman wamaa ana  minal musyrikiin inna sholaatii wanusukii  wamahyaaya  wamamaatii lillaahi robbil aalamiin laa syariikalahuu wabizaalika umirtu wa`ana awwalul muslimin 
              Aku menghadapkan wajahku (  Aku bertujuan dengan ibadah ku ini )  untuk  Tuhan yang menciptakan langit  - langit  dan bumi   dengan berpegangan  ajaran yang lurus , berpegangan teguh  kepada  agama Islam. Dan aku tidak tergolong orang- orang yang  syirik. Sesungguhnya  salatku, ibadahku, hidupku dan matiku untuk Allah Tuhan  seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya  dan karena itu, aku di perintah . Dan aku adalah  permulaan  orang - orang muslim  [7] 
Tentang pengakuan Syekh Ahmad Tijani bahwa beliau menjumpai Rasulullah SAW waktu berjaga, maka belum tentu benar. Karena menurut kenyataan, para sahabat termasuk Abu bakar yang akrab dengan beliau maupun Umar, Usman dan Ali tidak ada yang di jumpai oleh Rasulullah SAW waktu berjaga. Pada hal mereka lebih akrab dan lebih mulia.
Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.





[1]    An Namel    64
[2] Al ahqaf 9
[3] 8578 mausuatul fatawa
[4] Enceplopedi fatwa bin Baz bab thoriqat tijani
[5] Muttafaq  alaih
[6]  HR Tirmidzi /2914./ Fadhoil . Abu Dawud  / Salat /1464. Imam Tirmidzi menyatakan hadis tersebut hasan sahih , Nashiruddin  Al albani mendukungnya.
[7] Muslim  (771)  Do`a istiftah di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim  (771) dalam kitab salat musafir bab do`a dalam salat malam, Abu Dawud  (760 ) dalam kitab Assholah, bab  do`a istiftah, Ahmad dalam kitab  musnadnya  (729), Ibnu Hibban (445), Nasa `I (130 –2  ) dalam kitab  Iftitah  bab  zikir dan do`a setelah takbiratul ihram, Al muntaqa libni Jarud 54/1 Sahih Ibnu Khuzaimah 235/1 Sahih Ibnu Hibban  65/5 Al mustadrak alassahihain  639/1  Mawarid dhom`an 124/1  Musnad Abu awanah 432/1 Sunan Baihaqi al kubro 32/2 Daroquthni 298 / 1 Musnad Syafi`i 35/1 Mushonnaf ibnu Abi Syaibah 210/1 Syarah ma`aanil aatsar 199/1 Mu`jam Ausat,  Musnad Al Bazzar 168/2 Musnad Thoyalisi 22/1 Musnad Abu Ya`la 245/1 Al aahad wal matsaani 46/4 Mu`jam  kabir 314/1  Syuabul iman  484/5 Siyar ashabil hadis 43/1 Hasyiyah ibnul qayyim  33/2 Aunul  ma`bud 351/7 Tuhfatul ahwadzi 264/9 Tuhfatul muhtaj 289/1  Attahkik fii ahaadisil khilaf 342/1 Nasbur royah 219/4 Al muhalla  95/4 Al Mughni 282/1 Al um 166/7  Nailul author 207/2
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Hehehe....carane ora kaya kuwe...cari dulu sumber asli tarekat tijani dan solawat fatihnya, baru berkomentar...gak cukup kata orang dsb...ngarti ?

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan