Sabtu, Desember 01, 2012

Pertanyaan malaikat munkar dan Nakir dusta atau sungguh fase ke 1




Mari kita ikuti saja tentang pertanyaan dalam kuburan sebagaimana hadis sbb:
سنن الترمذي ٩٩١: حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيرُ فَيَقُولَانِ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ نَمْ فَيَقُولُ أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ فَيَقُولَانِ نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لَا يُوقِظُهُ إِلَّا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ الْتَئِمِي عَلَيْهِ فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَالْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ وَأَبِي أَيُّوبَ وَأَنَسٍ وَجَابِرٍ وَعَائِشَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ كُلُّهُمْ رَوَوْا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Sunan Tirmidzi 991: Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah, Yahya bin Khalaf Al Basri, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal dari Abdurrahman bin Ishaq dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian dikuburkan, maka akan datang kepadanya dua Malaikat yang hitam dan kedua mata mereka biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir. Keduanya bertanya: 'Apakah pendapatmu mengenai lelaki ini? ' Lalu dia menjawab sebagaimana yang pernah dikatakan dahulu; 'Dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya'. Keduanya berkata; 'Kami sudah mengetahui bahwa kamu akan mengucapkan demikian.' Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta kali tujuh puluh hasta. Lalu diterangi dan dikatakan kepadanya; 'Tidurlah, ' dia berkata; 'Biarkanlah aku kembali kepada keluargaku untuk mengabarkan kepada mereka.' Keduanya berkata; 'Tidurlah seperti pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dia cintai', hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya. Adapun seorang munafik berkata; 'Aku hanya mendengar orang-orang mengatakanya lalu aku ikut mengatakannya. Aku tidak tahu. Keduanya berkata; 'Kami sudah tahu kamu akan mengatakan demikian. Lalu dikatakan kepada bumi; 'Himpitlah dia! ' lantas bumi menghimpitnya hingga persendiannya hancur. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat tidurnya." Hadits semakna diriwayatkan dari Ali, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Barra` bin 'Azib, Abu Ayyub, Anas, Jabir, 'Aisyah dan Abu Sa'id. Semuanya meriwayatkannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai adzab kubur. Abu Isa berkata; "Hadits Abu Hurairah merupakan hadits hasan gharib."

Komentarku ( Mahrus ali): 
 Imam Tirmidzi sendiri tidak menyatakan hadis tsb sahih, tapi beliau menyatakan hadis tsb adalah hasan yang nyeleneh. Al albani menyatakan hadis tsb hasan.
Ada kejanggalan mengapa imam penyusun kutubut tis`ah tidak meriwayatkan hadis tsb dan Imam Tirmidzi sendiri kok menyatakan hadis tersebut aneh sekali, unik  tidak populer.

Lihat pula hadis riwayat Bukhari sbb:
صحيح البخاري ١٢٥٢: حَدَّثَنَا عَيَّاشٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ وَقَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتُوُلِّيَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَيُقَالُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنْ النَّارِ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنْ الْجَنَّةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوْ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيُقَالُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ
Shahih Bukhari 1252: Telah menceritakan kepada kami 'Ayyasy telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa telah menceritakan kepada kami Sa'id berkata; dan telah berkata, kepadaku Khalifah telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika suatu jenazah sudah diletakkan didalam kuburnya dan teman-temannya sudah berpaling dan pergi meninggalkannya, dia mendengar gerak langkah sandal sandal mereka, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang keduanya akan mendudukkannya seraya keduanya berkata, kepadanya: "Apa yang kamu komentari tentang laki-laki ini, Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam?". Maka jenazah itu menjawab: "Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan utusanNya". Maka dikatakan kepadanya: "Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga". Nabi Shallallahu'alaihiwasallam selanjutnya berkata,: "Maka dia dapat melihat keduanya". Adapun (jenazah) orang kafir atau munafiq akan menjawab: "Aku tidak tahu, aku hanya berkata, mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang". Maka dikatakan kepadanya: "Kamu tidak mengetahuinya dan tidak mengikuti orang yang mengerti". Maka kemudian dia dipukul dengan palu godam besar terbuat dari besi diantara kedua telinganya sehingga mengeluarkan suara teriakan yang dapat didengar oleh yang ada di sekitarnya kecuali oleh dua makhluq (jin dan manusia) ".

Dalam riwayat Bukhari ada keterangan yang tidak ada dalam riwayat Tirmidzi sbb:
حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ
dia mendengar gerak langkah sandal sandal mereka,
انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنْ النَّارِ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنْ الْجَنَّةِ
"Lihatlah tempat dudukmu di neraka yang Allah telah menggantinya dengan tempat duduk di surga".
ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ
Maka kemudian dia dipukul dengan palu godam besar terbuat dari besi diantara kedua telinganya sehingga mengeluarkan suara teriakan yang dapat didengar oleh yang ada di sekitarnya kecuali oleh dua makhluq (jin dan manusia

Menurut riwayat Tirmidzi sbb:
أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيرُ
maka akan datang kepadanya dua Malaikat yang hitam dan kedua mata mereka biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama Nakir.
ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ نَمْ فَيَقُولُ أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ فَيَقُولَانِ نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لَا يُوقِظُهُ إِلَّا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh hasta kali tujuh puluh hasta. Lalu diterangi dan dikatakan kepadanya; 'Tidurlah, ' dia berkata; 'Biarkanlah aku kembali kepada keluargaku untuk mengabarkan kepada mereka.' Keduanya berkata; 'Tidurlah seperti pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dia cintai', hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya.
فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ الْتَئِمِي عَلَيْهِ فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
Lalu dikatakan kepada bumi; 'Himpitlah dia! ' lantas bumi menghimpitnya hingga persendiannya hancur. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari tempat tidurnya."

Perbedaan redaksi itu sulit dipertemukan dan harus di katakan salah satunya salah atau keduanya.

Kita lihat lagi riwayat Muslim yang ada tambahannya sbb:
صحيح مسلم ٥١١٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ قَتَادَةَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ قَالَ يَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ قَالَ فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ قَالَ فَيُقَالُ لَهُ انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنْ النَّارِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنْ الْجَنَّةِ قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا
قَالَ قَتَادَةُ وَذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا وَيُمْلَأُ عَلَيْهِ خَضِرًا إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Shahih Muslim 5115: Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Abdurrahman dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik berkata: Nabi Allah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya hamba bila telah diletakkan dikuburnya dan teman-temannya telah meninggalkannya, ia mendengar derap sandal mereka." Beliau bersabda: "Dua malaikat mendatanginya, keduanya mendudukkannya lalu bertanya padanya: 'Apa yang dulu kau katakan tentang orang ini?" beliau bersabda: "Orang mu`min menjawab: 'Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba dan utusan Allah." Beliau bersabda: "Lalu dikatakan padanya: 'Lihatlah tempatmu dineraka, Allah telah menggantikannya dengan tempat disurga." Nabi Allah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Lalu ia melihat keduanya." Qadatah berkata: Disebutkan bagi kami bahwa kuburnya dipalangkan seluas tujuhpuluh dzira' dipenuhi oleh tanaman hijau hingga hari manusia dibangkitkan.

Ada tambahan sbb:
قَالَ قَتَادَةُ وَذُكِرَ لَنَا أَنَّهُ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا وَيُمْلَأُ عَلَيْهِ خَضِرًا إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Qadatah berkata: Disebutkan bagi kami bahwa kuburnya dilapangkan seluas tujuhpuluh dzira' dipenuhi oleh tanaman hijau hingga hari manusia dibangkitkan.

Menurut riwayat Abu dawud ada perbedaan redaksi lagi sbb:
سنن أبي داوود ٤١٢٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْأَنْبَارِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ الْخَفَّافُ أَبُو نَصْرٍ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
إِنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ نَخْلًا لِبَنِي النَّجَّارِ فَسَمِعَ صَوْتًا فَفَزِعَ فَقَالَ مَنْ أَصْحَابُ هَذِهِ الْقُبُورِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ نَاسٌ مَاتُوا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ قَالُوا وَمِمَّ ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ أَتَاهُ مَلَكٌ فَيَقُولُ لَهُ مَا كُنْتَ تَعْبُدُ فَإِنْ اللَّهُ هَدَاهُ قَالَ كُنْتُ أَعْبُدُ اللَّهَ فَيُقَالُ لَهُ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَمَا يُسْأَلُ عَنْ شَيْءٍ غَيْرِهَا فَيُنْطَلَقُ بِهِ إِلَى بَيْتٍ كَانَ لَهُ فِي النَّارِ فَيُقَالُ لَهُ هَذَا بَيْتُكَ كَانَ لَكَ فِي النَّارِ وَلَكِنَّ اللَّهَ عَصَمَكَ وَرَحِمَكَ فَأَبْدَلَكَ بِهِ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ دَعُونِي حَتَّى أَذْهَبَ فَأُبَشِّرَ أَهْلِي فَيُقَالُ لَهُ اسْكُنْ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ أَتَاهُ مَلَكٌ فَيَنْتَهِرُهُ فَيَقُولُ لَهُ مَا كُنْتَ تَعْبُدُ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي فَيُقَالُ لَهُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ فَيُقَالُ لَهُ فَمَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولُ كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيَضْرِبُهُ بِمِطْرَاقٍ مِنْ حَدِيدٍ بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا الْخَلْقُ غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بِمِثْلِ هَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيَقُولَانِ لَهُ فَذَكَرَ قَرِيبًا مِنْ حَدِيثِ الْأَوَّلِ قَالَ فِيهِ وَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُ فَيَقُولَانِ لَهُ زَادَ الْمُنَافِقَ وَقَالَ يَسْمَعُهَا مَنْ وَلِيَهُ غَيْرُ الثَّقَلَيْنِ
Sunan Abu Daud 4126: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman Al Anbari berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin Atha Al Khaffaf Abu Nashr dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke sebuah kebun milik bani Najjar, lalu beliau mendengar suara hingga beliau kawatir. Beliau bertanya: "Siapa yang dikubur ini?" Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, orang-orang yang mati pada masa Jahilliyah." Beliau bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa neraka dan fitnah Dajjal." Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, memang kenapa?" Beliau menjawab: "Seorang mukmin jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya berkata, "Apa yang kamu sembah?" Jika Allah memberinya pentunjuk maka ia akan menjawab, "Aku menyembah Allah." Lalu ditanyakan kepadanya, "Apa yang kau katakan tentang laki-laki ini (Muhammad)?" Lalu ia menjawab, "Dia adalah hamba Allah dan rasul-Nya." Dan ia tidak ditanya kecuali pertanyaan tersebut. Lalu ia dibawa menuju rumah yang disediakan untuknya dalam neraka, dikatakan kepadanya, "Ini adalah rumah yang semula disediakan untukmu di neraka, tetapi Allah telah melindungi dan memberimu rahmat lalu Allah menggantikan rumah di surga." Laki-laki mukmin itu pun berkata, "Biarkanlah aku mengabarkan berita baik ini kepada keluargaku." Lalu dikatakan kepadanya, "Diamlah.", Dan seorang kafir jika telah diletakkan dalam kuburnya, maka seorang malaikat akan datang kepadanya seraya menghardiknya, lalu malaikat itu bertanya, "Siapa yang kamu sembah?" Laki-laki itu menjawab, "Aku tidak tahu." Lalu dikatakan kepadanya, "Engkau tidak tahu tapi tidak mau membaca!" Lalu dikatakan kepadanya, "Apa yang kamu katakan tentang ini (Muhammad)?" Laki-laki itu menjawab, "Aku mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh manusia." Malaikat itu lalu memukulnya dengan palu besi antara dua telinganya hingga ia melolong dan menjerit kesakitan dengan jeritan yang dapat didengar oleh para semua makhluk kecuali jin dan manusia." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dengan sanad yang sama; seperti hadits tersebut. Beliau bersabda: "Jika seorang hamba diletakkan dalam kuburnya, dan orang-orang yang menghantarkannya telah kembali, maka ia dapat mendengar bunyi sandal mereka. setelah itu ada dua malaikat mendatanginya dan bertanya kepadanya. …lalu ia menyebutkan redaksi yang hampir sama dengan hadits pertama ia menyebutkan (dalam riwayatnya); "Adapun orang kafir dan munafik, maka kedua malaikat itu akan berkata kepadanya", - ia menambahkan kaliamat, 'munafik', dan ia juga menyebutkan dalam riwayatnya; "akan dapat didengar oleh makhluk yang disekitarnya selain jin dan manusia."

Kalau menurut riwayat Abu dawud ini banyak sekali perbedaannya.
Marilah kita cek tentang hadis seorang hamba akan di tanya di dalam kuburannya itu sbb:

الْمُسْنَدُ الْجَامِعُ -( ج 2 / ص 341 )
أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ 3 / 126 ( 12296 ) قَالَ: حَدَّثَنَا رَوْحٌ بْنُ  عُبَادَةَ ، حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ ( ح ) ويُونُسُ ، حَدَّثَنَا شَيْبانُ.  وَفِي 3 / 233 ( 13480 ) قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ ، حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ  بْنُ ِ  أَبِي عَرُوبَة.  و " عَبْدٌ بْنُ  حُمَيْدٍ " 1180 قَالَ: حَدَّثَنَا يُونُس بْنُ  مُحَمَّدٍ ، حَدَّثَنَا شَيْبانُ بْنُ  عَبْدِ الرَّحْمَانِ.  
Musnad Jami` - ( Juz  2 / Hal 341.)
Diriwayatkan oleh Ahmad, 3/126 (12.296) dan beliau  mengatakan: Beritahu kami Rouh bin Ubadah, lalu berkata: Bercerita kepada kami Sa`id (Pindah sanad ) dan  Yunus, lalu berkata: Bercerita kepada kami   Syaiban.  Pada 3/233 (13480) Ahmad mengatakan: Bercerita kepada kami  Abdul Wahab, lalu berkata: Bercerita kepada kami Said ibn Abi Arobah. "Abdullah bin Humaid" 1.180 mengatakan: Bercerita kepada kami  Yunus  bin  Muhammad, lalu berkata: Bercerita kepada kami Syaiban  bin Abdul Rahman.
و " الْبُخارِيِ " 2 / 113 ( 1338 ) و2 / 123 ( 1374 ) قَالَ: حَدَّثَنَا عَيّاشٌ بْنُ  الْوَلِيدِ ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأعْلَى ، حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ.  وَفِي 2 / 113 ( 1338 ) قَالَ: وَقَالَ لِي خَلِيفَةٌ ، حَدَّثَنَا اِبْنُ زُرَيْع ، حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ.  
Dan "Bukhari"  2/113 (1338) dan 2/123 (1374): berkata: Bercerita kepada kami  Ayyasy bin Walid, lalu berkata: Bercerita kepada kami Abdul a`la, lalu berkata: Bercerita kepada kami Sa`id.  Pada 2/113 (1338) Bukhari  mengatakan: Mengatakan kepada saya Khalifa, lalu berkata: Bercerita kepada kami  Ibnu Zurai`  , lalu berkata: Bercerita kepada kami  Sa`id.
و " مُسْلِمٌ " 8 / 161 ( 7318 ) قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ  حُمَيْدٍ ، حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ  مُحَمَّدٍ ، حَدَّثَنَا شَيْبانُ بْنُ  عَبْدِ الرَّحْمَانِ.  وَفِي 8 / 162 ( 7319 ) قَالَ: وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ  مِنْهَال الضَّرِيرِ ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بُنُّ زُرَيْع ، حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ بْنُ  أَبِي عَرُوبَة.  وَفِي ( 7320 ) قَالَ: حدَّثني عَمْروَبْنُ  زُرَارَة ، أَخَبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ ، يَعْنِي اِبْنُ عَطَاءِ ، عَنْ سَعِيدٍ.  
Dan "Muslim" berkata 8/161 (7318): Bercerita kepada kami Abed bin Humaid, lalu berkata: Bercerita kepada kami Yunus bin Muhammad, lalu berkata: Bercerita kepada kami    Syaiban  bin Abdul Rahman.
Pada 8/162 (7319) Muslim  mengatakan: Bercerita kepada kami  Muhammad ibn Minhal yang buta, lebih ibn  Zurai` ,  Sa`id  bin Abi  Arubah.  Dalam (7320) Muslim mengatakan: Bercerita kepada kami Amr bn  Zurarah, Abdul Wahab mengatakan kepada kami, maksudku Ibn Atha` dari Sa`id.
و " أَبُو داوُدَ " 3231 و4752 قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمد بْنُ  سُلَيْمان الأَنْبَارِي ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ ، يَعْنِي اِبْنُ عَطَاءِ ، عَنْ سَعِيدٍ
.  Dan "Abu Dawud" 3231 dan 4752, mengatakan: Bercerita kepada kami  Muhammad ibn  Sulaiman  Anbari, lalu berkata: Bercerita kepada kami Abdul Wahab ya`ni Ibn Atha` dari Sa`id,

و ( االنَّسَائِي ) 4 / 96 و97 ، وَفِي " الْكُبْرَى " 2187 و2189 قَالَ: أَخَبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ  أَبِي عُبَيْدِ اللهَ الوَرَّاقِ ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بُنُّ زُرَيْع ، عَنْ سَعِيدٍ.  وَفِي 4 / 97 ، وَفِي " الْكُبْرَى " 2188 قَالَ: أَخَبَرَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ  عَبْدِ اللهِ بْنُ  الْمُبَارَكِ ، وإبراهيم بْنُ  يَعْقُوبِ بْنُ  إِسْحَاقَ ، قَالَا: حَدَّثَنَا يُونُس بْنُ  مُحَمَّدٍ ، عَنْ شَيْبانِ.
Dan (Nasa`I ) 4/96 dan 97, dan dalam " Al Kubra " 2.187 dan 2.189 berkata: Bercerita kepada kami Ahmad ibn Abi Ubaidillah al Warraq, lalu berkata: Bercerita kepada kami  Yazid bin  Zurai` , dari Sa`id.  Dalam 4/97, dan di "al Kubra " 2.188 berkata:  Bercerita kepada kami Muhammad ibn Abdullah bin Mubarak, dan Ibrahim bin Ya'qub bin Ishaq mengatakan:  Bercerita kepada kami Yunus bin Muhammad,   dari Syaiban.


كِلَاهُمَا( سَعِيْدٌ بْنُ  أَبِي عَرُوبَة ، وَشَيْبانُ بْنُ  عَبْدِ الرَّحْمَانِ ) عَنْ قَتادَةِ ، فَذَكَرَهُ.
- صَرَّحَ قَتادَةُ بِالسَّمَاعِ ، فِي رِوايَةِ شَيْبانِ ، وَرِوايَةَ سَعِيدِ ، عِنْدَ الْبُخارِيِ ( 1374.
Keduanya (Said ibn Abi  Arubah, dan   Syaiban  bin Abdul Rahman)  dari Qatada, lalu dia menyebutkan hadis tsb
Qatada menjelaskan  dengan kalimat  mendengarkan ( ya`nni dia mendengar dari gurunya ), dalam riwayat   Syaiban, dan riwayat Said, menurut  Bukhari (1374.

Komentarku ( Mahrus ali):
Sepengetahuan saya, Qatadah yang menerangkan sama` atau mendengar dari gurunya bukan di riwayat Bukhari tapi di riwayat Muslim, Nasa`I atau Imam Ahmad. Disini terdapat kekeliruan dalam kitab Musnad al Jami` itu yang menerangkan bahwa keterangan  sama` atau mendengar dari Qotadah kepada hadis gurunya adalah diriwayat Bukhari, pada hal tidak begitu. Boleh dicek diriwayat Bukhari di atas.
   Hadis keterangan tentang pertanyaan dua malaikat kepada mayat dikuburan, bukan tiga atau empat malaikat ternyata tidak dikenal di kalangan sahabat, tabiin atau yunior tabiin. Jalur utama hanya dari Qatadah bukan lainnya dan hanya dari sahabat Anas, bukan sahabat lain. Mengapa kebanyakan sahabat tidak mengerti hadis itu.
  Abu bakar, Umar, Usman dan Ali atau istri – istri Rasulullah SAW tidak ngerti hadis tsb, yaitu hadis pertanyaan dua malaikat dan siksa kubur.  Dan dalam riwayat tadi ada yang menyatakan mayat dihimpit bumi dan ada yang menyatakan di pukul dengan palu. Jadi redaksi hadis dari berbagai riwayat ternyata berbeda jauh bukan agak mirip.. Mana perkataan Rasulullah SAW yang asli yang tidak ada tambahan atau pengurangan. Sulit sekali ditentukan dan tiada ilmu yang menerangkan mikanikanya
Jadi hadis tsb lemah karena redaksinya kacau. Hal ini sudah bisa di maklumi oleh kebanyakan ahli hadis bukan minoritas dari mereka.  Ia juga bertentangan dengan ayat:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ قَالُوا يَاوَيْلَنَا مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ  إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala,  tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Cukup satu teriakan,tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.[1]

Dalam ayat tsb ahli kubur dalam keadaan tidur, lalu bagaimanakah mereka di siksa. Ini akan kontradiksi dan akan di lemparkan oleh pikiran masarakat awam apalagi orang cendekia. Ayat tsb juga  harus di benarkan   sebagaimana  firmanNya:
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا
Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah? [2]

Ayat al quran tidak akan dusta, perawi hadis mungkin dusta, keliru atau kabur hapalannya . Bahkan  perawi yang terpercaya pun di mungkinkan keliru.  Lihat komentar Al Utsaimin dalam hal ini:

حَتىَّ الصَّحِيْحُ فِيْهِ أَشْيَاءُ حُذِفَتْ مِنْهُ وَفِيْهِ أَشْيَاءُ زِيدَتْ ،
…………..hingga  hadis sahih, masih terdapat beberapa hal yang di buang atau  yang  di tambah. [3]



[1] Yasin 51-53
[2] Annisa` 122

[3] Muallafat Al Utsaimin 429/1
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Assalaamu 'alaikum Ustadz
    Hampir semua artikel Anda sll saya ikuti, sll saya baca, ada bebarapa hal yg ingin saya tanyakan:
    1. Banyak hadist yg Anda lemahkan, bahkan yg ada di Shahih Bukhori atau Sahih Muslim atau bahkan yg ada di keduanya (Shahihain). Menurut pengajian yg selama ini sy ikuti, dari para ustadz manhaj salaf, hadits yg ada di kitab Buhkori atau Muslim, lebih2 yg mutafaqunalaih, bisa diamalkan/dibuat pegangan. Sebab para ulama sepakat, kedua kitab itu palih shahih hadits2nya. Misal ada hadits, kebetulan hadits ahad. Pakah tdk mungkin, sebetulnya banyak sahabat yg tau, dan istri2 Nabi juga tau, tp karena tdk ada yg tanya masalah itu. Suatu saat, kebetulan ada orang tanya suatu masalah pada salah satu sahabat, sehingga sahabat itu menceritakan suatu hadits, maka ceritalah dia. Karena dia sendirian, gk ada sahabat lain cerita, istri2 Nabi jg tdk cerita, apakah langsung kita katakan hadits ini lemah? mohon penjelasan
    2. Masalah zakat fitra harus KURMA. Misalkan suatu wilayah, seumur2 masyarakat situ gk pernah melihat KURMA, apalgi pernah memakannya. Terus kita harus zakat KURMA. Kalau tdk dimakan trs gimana solusinya. Sebab makanan utama nasi(beras), belum tentu mereka doyan makan KURMA karena tdk pernah sama sekali. mohon penjelasan
    3. Saya masih ikut pemahaman, bahwa presiden bisa dikatakan ulil amri, dalam hal2 yg tdk bertentangan dy syari'at islam. Kalau saya ikut pemahaman, presiden bukan ulil amri, maka konsekuensinya, saya menolak semua hal yg dikeluarkan oleh pemerintah. Kita menolak UANG kertas/logam buatan pemerintah. Kita menolak KTP buatan pemerintah. Kita menolak SIM buatan pemerintah. Dan masih banyak lagi. Itu yg saya terima dan yakini benar, dari pengajian2 salaf. mohon penjelasan
    Semoga Ustadz sll di berkati Alloh SWT dan tetap berjuang di atas sunnah Nabi SAW
    Wassalaamu 'alaikum

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan