Kamis, Januari 24, 2013

Kesesatan Nashiruddin Al-bany (wahaby – salafy) Dalam Ilmu Hadits ke 1





Judul asli buku : Tanaqudlaat Albany al-Waadlihah fiima waqo’a fi tashhihi al-Ahaadiits wa tadl’iifiha min akhtho’ wa gholath (Kontradiksi Al-Albani yang nyata terhadap penshahihan hadits-hadits dan pendhaifannya yang salah dan keliru).

Penulis : Syaikh Hasan Ali Assegaf
Penerbit : Imam Al-Nawawi House Postbus 925393 Amman Jordan

Mari kita sekarang meneliti sebagian pilihan/seleksi isi buku Syeikh Segaf tentang kesalahan-kesalahan al-Albani. Setiap nomer yang dalam bahasa Inggris selesai langsung kami terjemahkan (kurang lebih artinya) kedalam bahasa Indonesia, insya Allah buat pembaca mudah untuk menelitinya.

Al-Albani melemahkan beberapa hadits dari Imam Bukhori dan Imam Muslim.

Syekh Al-Albani telah berkata didalam Syarh Al-Aqidah at-Tahaweeah hal.27-28 cet.ke 8 Maktab Al-Islami oleh Sjeik Ibn Abi Al-Izz Al-Hanafi(Rahimahullah). “Hadits-hadits shohih yang dikumpulkan oleh Bukhori dan Muslim bukan karena diriwayatkan oleh mereka tapi karena hadits-hadits tersebut sendiri shohih”. !

Tetapi dia (Albani) telah nyata berlawanan dengan omongannya sendiri karena pernah melemahkan hadits dari dua syeikh tersebut. Mari kita lihat beberapa hadits dari Imam Bukhori dan Imam Muslim yang dilemahkan oleh Syekh al-Albani keterangan berikut ini :

Terjemahan-terjemahan yang terpilih dari jilid (volume) 1.

No.1:
No.1: (Hal. 10 nr.1) Sabda Rasulallah saw. bahwa Allah swt.berfirman: Aku musuh dari 3 orang pada hari kebangkitan ; a) Orang yang mengadakan perjanjian atas NamaKu, tetapi dia sendiri melakukan pengkhianatan atasnya b) Orang yang menjual orang yang merdeka sebagai budak dan makan harta hasil penjualan tersebut c) orang yang mengambil buruh untuk dikerjakan dan bekerja penuh untuk dia, tapi dia tidak mau membayar gajihnya. (Bukhori no.2114 dalam versi bahasa Arab atau dalam versi bahasa Inggris 3/430 hal. 236). Al-Albani berkata dalam Dhaif Al-jami wa Ziyadatuh 4/111 nr. 4054. bahwa hadits ini lemah. Dia (Al-Albani) memahami hanya sedikit tentang hadits, hadits diatas ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhori dari Abu Hurairah ra.

Komentarku ( Mahrus ali):
Penerjemahnya adalah : Syaikh Hasan Ali Assegaf
Pengarang buku arabnya yang mengeritik al bani ini: SHEIKH MAHMUD SA’EED MAMDUH


Ada kekeliruan terjemahan:

Orang yang menjual orang yang merdeka sebagai budak dan makan harta hasil penjualan tersebut

Menurut saya( Mahrus ali ) :
seseorang yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan (uang dari) harganya
Dia menerjemahkan lagi:
orang yang mengambil buruh untuk dikerjakan dan bekerja penuh untuk dia, tapi dia tidak mau membayar gajihnya
Menurut saya( Mahrus ali )
dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu minta bayaran namun tidak dibayar upahnya"

Arabnya sbb:
صحيح البخاري ٢٠٧٥: حَدَّثَنِي بِشْرُ بْنُ مَرْحُومٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ ثَلَاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِ أَجْرَهُ
Shahih Bukhari 2075: Telah menceritakan kepada saya Bisyir bin Marhum telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan (uang dari) harganya dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu minta bayaran namun tidak dibayar upahnya". Bukhari.
Menurut riwayat Ibn Majah sbb:
سنن ابن ماجه ٢٤٣٣: حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَلِيمٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كُنْتُ خَصْمَهُ خَصَمْتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُوفِهِ أَجْرَهُ
Sunan Ibnu Majah 2433: Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulim dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga orang yang akan menjadi musuhku pada hari kiamat, dan barangsiapa aku sebagai lawannya, maka aku akan memusuhinya pada hari kiamat; seorang laki-laki yang memberi dengan namaku tetapi dia berkhianat, seorang laki-laki yang menjual orang merdeka kemudian dia memakan hasil penjualan, dan seorang laki-laki yang mempekerjakan pekerja, kemudian saat diminta pembayaran dia tidak mau membayar upahnya." HR Ibn Majah
Menurut riwayat Ahmad sbb:
مسند أحمد ٨٣٣٨: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ سَمِعْتُ إِسْمَاعِيلَ بْنَ أُمَيَّةَ يُحَدِّثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ثَلَاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كُنْتُ خَصْمَهُ خَصَمْتُهُ رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُوَفِّهِ أَجْرَهُ
Musnad Ahmad 8338: Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim berkata; aku mendengar Isma'il bin Umayyah menceritakan dari Sa'id bin Abi Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Tiga golongan yang Aku bersengketa dengan mereka pada hari kiamat, dan siapa yang Aku bersengketa dengannya maka Aku akan memusuhinya; seorang laki-laki yang berjanji atas namaKu kemudian ia menyelisihinya, seorang laki-laki yang menjual orang merdeka kemudian ia memakan hasil penjualannya dan seorang laki-laki yang mempekerjakan seorang pekerja lalu pekerja itu minta bayarannya tetapi laki-laki itu tidak menepati bayarannya."
Komentarku ( Mahrus ali): 
 Al bani memberikan  komentar berbeda tentang hadis tsb sbb:
مِشْكَاةُ الْمَصَابِيحِ -( ج 2 / ص 174 )
2984 -[ 4 ](
صَحِيحَ )
ضَعِيفُ التَّرْغِيبِ وَالتَّرْهِيبِ -( ج 1 / ص 294 )
1182 -(
ضَعِيفٌ )
رِياضُ الصَّالِحِينَ -( ج 1 / ص 549 )
قُلْتُ : فِيه رَجُلٌ ضَعَّفَهُ الْحافِظُ اِبْنُ حَجَرٍ وَغَيْرُهُ فَرَاجِعْ كِتَابِيِ :( مُخْتَصَرُ صَحِيحِ الْبُخَارِيِّ )
صَحِيحُ وَضَعِيفُ سُنَنِ اِبْنِ ماجَةَ -( ج 5 / ص 442 )
تَحْقِيقُ الألباني :
ضَعِيفُ ، الْإِرْوَاءِ ( 1489 / 1 )، الرَّوْضُ النَّضِيرُ ( 1102 )، أَحادِيثُ الْبيوعِ
ضَعِيفُ اِبْنُ ماجَةَ -( ج 1 / ص 190 )
وَأَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ لَكِنْ فِيهِ يَحْيَى بْنُ سُلَيمَ قَالَ الْحافِظُ اِبْنُ حَجْرِ : صَدُوقُ سَيِّءُ الْحِفْظِ .
(
اُنْظُرْ الشَّرْحَ الطَّوِيلَ ص 190 ومابعدها )
Dalam kitab Maisykatul mashobih, 174/2. Beliau menyatakan sahih.
Dalam kitab Dhoif Targhib wattarhib 294/2 . Beliau menyatakan lemah.
Dalam kitab Riyadhus shalihin 549/ 1 al bani menyatakan: Aku berkata: ada seorang lelaki ( perawi ) yang dilemahkan oleh Ibn Hajar dll. Bacalah lagi kitabku Maukhtashar sahihil bukhari .
Dalam kitab Sahih wa dhoif Sunan Ibn Majah 442/5  tahkik al bani:
Beliau menyatakan: Hadis tsb  lemah, Al irwa` 1489/1 Raud nadhir 1102. ahadis buyu`
Dalam Dhoif Ibn Majah 190/1. Al bani berkata:
Hadis tsb diriwayatkan oleh Bukhari , tapi ada perawi bernama Yahya bin Sulaim. Al Hafidh Ibn Hajar berkata: Dia adalah perawi yang suka berkata benar tapi hapalannya jelek. Lihat Syarah Thowil 190 dan sesudahnya.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau hadis tsb di klaim sahih oleh Al bani itu biasa karena terdapat dalam kitab sahih Bukhari. Dan umumnya orang bila hadis tercantum di sahih Bukhari, ber arti sahih tanpa koreksi lagi. Disini ada hal yang baru di mana Al bani dengan tegas melemahkan hadis dalam sahih Bukhari. Disinilah Syaikh Mahmud Sa`id Mamduh menyesatkan al bani karena ini. Tapi penyesatan itu hanya emosional, bukan berdasarkan ilmiyah bukan dasar ilmu tapi kekurangan dia  dalam mentelaah kitab – kitab perawi hadis.
Saya sendiri menyatakan bila al bani menyatakan lemah hadis tsb secara ilmiyah, saya akan ikut padanya. Yang menjadi persoalan disini adalah perawi bernama Yahya bin Sulaim

Dalam mausuah ruwatil ahadis7563  di jelaskan:
يَحْيَى بْنُ سُلَيمٍ القُرَشِى الطَّائِفِى ، أَبُو مُحَمَّدٍ ، و يُقَالُ أَبُو زَكَرِيّا المكى الْحذَّاءُ الْخَرَّازُ ( نَزِيلُ مَكَّةُ )
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ اِبْنِ حَجَرٍ : صَدُوقٌ سَىِّءُ الْحِفْظِ
مَرْتَبَتُهُ عِنْدَ الذَّهَبِيِ : ثِقَةٌ ، قَالَ أَبُو حاتِمٍ : لَا يُحْتَجُّ بِهِ ، و قَالَ النسائى : مُنْكَرُ الْحَديثِ عَنْ عُبَيدِ اللهِ بْنِ عُمَرِ
و قَالَ الدارقطنى : سىء الْحِفْظِ .
و قَالَ العُقَيْلِى : قَالَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ : أَتَيْتُهُ فَكَتَبْتُ عَنْه شَيْئًا ، فَرَأَيْتُهُ يَخْلِطُ فى الْأَحادِيثِ فَتَرَكْتُهُ ، و فِيه شىء .
و قَالَ النسائى فى " الْكُنَى ": لَيْسَ بِالْقَوى
Yahya bin Sulaim al Qurasyi al thoifi , Abu Muhammad, Di juluki  Abu Zakaria al-Makki al hadz dza` Kharraz (Mekah)
Peringkatnya menurut Ibn Hajar : Suka berkata benar, jelek hapalannya
Rank menurut Dzahabi: Bisa dipercaya, Abu Hatim mengatakan: tidak bisa dibuat hujjah. Nasa`I  berkata: : Munkar hadisnya dari  Ubaidillah  bin Umar
Dan Daaraqutni berkata:  Jelek hapalanya
Uqaili mengatakan: Ahmad ibn Hanbal mengatakan: Aku mendekatinya aku menulis apa-apa  dari  dia, aku melihatnya bingung ( kabur hapalannya) dalam meriwayatkan hadis, lalu aku tinggalkan. Dan ada sesuatu
Nasai  berkata "dalam kitab al kuna " Dia tidak kuat hapalannya.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau al bani melemahkan hadis tsb menurut data sedemikian ini bukan hayalan, atau emosional, maka bisa di benarkan bukan di sesatkan sebagaimana apa yang di lakukan oleh Syaikh Mahmud tadi.
Dalam kitab al musnad jami di katakan:

المسند الجامع - (ج 42 / ص 123)
أخرجه أحمد 2/358(8677) قال : حدَّثنا إسحاق . و"البُخاري" 2227 قال : حدثني بشر بن مرحوم . وفي (2270) قال : حدَّثنا يوسف بن محمد . و"ابن ماجة" 2442 قال : حدَّثنا سويد بن سعيد . و"أبو يَعْلَى" 6571 قال : حدَّثنا سويد . و"ابن حِبَّان" 7339 قال : أخبرنا مُحمد بن إسحاق بن إبراهيم ، مولى ثقيف ، قال : حَدَّثنا ابن أبي عُمَر العدني.
خمستهم (إسحاق بن عيسى ، وبشر ، ويوسف ، وسويد ، ومحمد بن يحيى بن أبي عُمَر) عن يحيى بن سُليم ، عن إسماعيل بن أمية ، عن سعيد بن أبي سعبد المقبري ، فذكره.

Intinya dari kalimat arab itu: Hadis tsb pada pokoknya dari satu orang perawi yang lemah itu bukan dari lainnya. Yaitu Yahya bin Sulaim. Dia bukan sahabat juga bukan tabiin . Dia adalah pengikut Tabiin yang wafat pada tahun  193 H . [1]. Hadis itu tidak dikenal dari kalangan sahabat dan tabiin. Para sahabat yang tahu hadis itu hanya satu orang, para tabiin pun hanya satu orang yang tahu hadis itu.

Isi hadis tsb masih cocok dengan al Quran:
Redaksi hadis:
seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya,
Ini cocok dengan ayat:
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ لَا خَلَاقَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(77)
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. Ali Imran.
Redaksi hadis:
dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu minta bayaran namun tidak dibayar upahnya".

Ini juga cocok dengan ayat:
وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ(183)
Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. Syu`ara`

 Sekian dulu, sudah capek deh, semoga bermanfaat untuk diri saya dan kaum muslimin. 

Dan kliklah 4 shared mp3 atau di panahnya.
 




[1] mausuah ruwatil  hadis  7563
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan