Kamis, Januari 10, 2013

KH Arifin ilham menulis tapi keliru



K. H. Muhammad Arifin Ilham


SubhanAllah, sahabatku inilah diantara alasan mengapa kami rela anak kami tersayang mondok di Pesantren Alqur'an,1.Ingin anak kami jadi anak yg sholeh, 2. Penerus perjuangan Rasulullah, 3. Terhindar dari lingkungan kurang baik, 4. Aku sendiri alumni pesantren, 5. Menjadi lebih mandiri, 6. Kecerdasan sosial tumbuh, 7. Full 24 jam dalam pendidikan islami yg teratur, terarah & terkontrol dg tujuan sgt jelas, 8. Insya Allah selamat dunia akhirat, 9. InsyaAllah akan membahagiakan orang tua di dunia apalagi di akhirat, 10. Penerang kubur bg orang tuanya bahkan di akhirat dipasangkan mahkota terindah u orang tuanya, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca Alqur’an, mempelajari, dan mengamalkannya maka kedua orang tuanya pada hari qiamat akan dipakaikan mahkota dari nur yg sinar terangnya laksana sinar terang matahari. Kedua orang tuanya juga dipakaikan dua baju hias kebesaran yg tidak dapat dinilai dg dunia. Keduanya lalu berkata, "sebab apakah ini dipakaikan kpd kami?" Maka dikatakan, "sebab anakmu telah mengambil (belajar) Alqur’an darimu". (HR Al Hakim dari Buraidah & Sahih Muslim). Fotoku bersama dua putraku tersayang Muhammad Alvin Faiz & Muhammad Amer Azzikra di Pondok Pesantren Darul Ikhlas desa Sukadami Cikarang Selatan Bekasi. "Allahuma ya Allah jadikanlah anak anak kami anak anak yg sholeh sholehah, generasi pewaris Rasulullah...aamiin".

36.144 orang menyukai ini.

Komentarku ( Mahrus ali):

    Nasehat dari  K. H. Muhammad Arifin Ilham  telah mendapat pernyataan  suka  dari 36.144 orang bukan satu dua orang , dan ternyata  mereka tidak mengerti ada kekeliruan dalam terjemahan hadis tsb. Yang benar


Arabnya sbb:

المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 5 / ص 151)
-       أَخْبَرَنَا بَكْرٌ بْنُ مُحَمَّدٍ الصَّيْرَفِي ، بِمَرُو ، ثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ بْنُ الْفَضْلُ اْلبَلْخِي ، ثَنَا مَكِّي بْنُ إِبْرَاهِيْمَ ، ثَنَا بَشِيْرٌ بْنُ مُهَاجِرٍ ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ اْلأَسْلَمِي ، عَنْ أَبِيْهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : « مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُوْرٍ ضَوْءُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ ، وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ (1) لاَ يَقُوْمُ بِهِمَا الدُّنيَا فَيَقُوْلاَنِ : بِمَا كُسِيْنَا ؟ فَيُقَالُ : بَأْخُذُ وَلَدُكُمَا اْلقُرْآنَ » . « هَذَا حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ ، وَلَمْ يُخْرِجَاهُ »
Barang siapa membaca Alqur’an, mempelajari, dan mengamalkannya maka  pada hari qiamat dia  akan dipakaikan mahkota dari nur yg sinar terangnya laksana sinar terang matahari. Kedua orang tuanya juga dipakaikan dua baju hias  yg tidak dapat dinilai dg dunia. Keduanya lalu berkata, "sebab apakah ini dipakaikan kpd kami?" Maka dikatakan, "sebab anakmu telah mengambil (belajar) Alqur’an ".

Kekeliruan terjemahan disini:
Terjamahan KH Arifin sbb:
maka kedua orang tuanya pada hari qiamat akan dipakaikan mahkota dari nur yg sinar terangnya laksana sinar terang matahari.
Mestinya sbb:
maka  pada hari qiamat  dia akan dipakaikan mahkota dari nur yg sinar terangnya laksana sinar terang matahari.

Menurut terjemahan KH Arifin sbb:

-         "sebab anakmu telah mengambil (belajar) Alqur’an darimu
Mestinya sbb:
"sebab anakmu telah mengambil (belajar) Alqur’an

Menurut terjemahan KH Arifin sbb:
". (HR Al Hakim dari Buraidah & Sahih Muslim).
Mestinya sbb:
Hadis ini  sahih menurut persaratan perawi Muslim, namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Kalau terjemahan versi KH Arifin itu mengesankan bahwa Imam Muslim juga meriwayatkannya dalam kitab sahihnya.Pada hal tidak. Boleh dibuktikan dan lihatlah di kitab sahih Muslim.

Hadis tsb menurut al bani hasan Lighoirih , lihat:   Sahih targhib wattarhib 80/2


Hadis tsb, tiada ulama yang mencantumkannya dari ribuan ulama kecuali dalam dua kitab: Al Mustadrak  757/1 , nomer hadis 2086. Dan kitab Ufuk azwi , nomer 2198

Perawi bernama Basyir bin Muhajir bukan perawi yang kuat. Dia perawi yang tidak di sebutkan dalam dua kitab tahdzib Ibn Hajar dan Dzahabi.


الضعفاء والمتروكين للنسائي - (ج 1 / ص 159)
بشير بن مهاجر ليس بالقوي
الجرح والتعديل لابن أبي حاتم - (ج 2 / ص 378)
 الاثرم قال سمعت ابا عبد الله وذكر بشير بن مهاجر فقال: منكر الحديث قد اعتبرت احاديثه فإذا هو يجئ بالعجب (4).
Dalam kitab Dhu`afa` wal matrukin  159/1 karya Nasa`I  di jelaskan bahwa perawi bernama Basyir bin Muhajir tidak kuat.
Dalam kitab al jarh watta`dil karya Ibn Abi Hatim 378/2 .
Atsram berkata: Aku mendengar Abu Abdillah menyebut Basyir bin Muhajir , lalu berkata; Hadisnya munkar. Saya pernah menganggap baik hadisnya lalu dia meriwayatkan hadis yang aneh.

Dari segi redaksi hadis bertentangan dengan al Quran:
Di katakan dalam hadis tadi:
maka  pada hari qiamat  dia akan dipakaikan mahkota dari nur yg sinar terangnya laksana sinar terang matahari.

Ia bertentangan dengan ayat:
مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ لَا يَرَوْنَ فِيهَا شَمْسًا وَلَا زَمْهَرِيرًا(13)
di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya  matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Al insan 13
Kan di surga tiada matahari.
Sudah cukup ribuan ulama tidak meriwayatkannya kecuali Al Hakim dalam kitab Mustadrak dan mengapa tiada di dalam kitab lain.
Namun tulisan Ust Arifin itu mendapat tanggapan yang banyak dan disukai oleh 36.144 orang . Pada hal keliru, hadisnya lemah dan bertentangan dengan al Quran. Begitulah ribuan orang yang membenarkan kesalahan tanpa disadari. Boleh jadi menyalahkan kebenaran tanpa disadari. Ber arti manusia hanya fanatik figur, bukan ilmiyahnya, taklid buta bukan taklid yang dilandasi ilmu. Dan kebanyakan manusia tidak mengerti ilmu agama kecuali jare – jare. Lihat ayatnya:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah". (QS. Al-An'am : 116
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. Assalamu'alaikum ustadz , terjemahan hadits di atas di dalam kalimat -------pada hari qiamat dia akan dipakaikan mahkota dari nur yg sinar terangnya laksana sinar terang matahari.

    ustadz sangkal dgn kalimat ---------Kan di surga tiada matahari.

    Menurut saya , bukankah kata di atas yaitu "laksana" bukan berarti menerangkan bahwa adanya matahari kan ustadz ? afwan bila saya salah mohon konfirmasinya !

    BalasHapus
  2. Meskipun laksana matahari, kan panasnya seperti matahari. pada hal di surga tiada trik matahari yang panas atau yang panasnya seperti matahari.

    BalasHapus
  3. Assalaamu'alaikum..

    Ustadz Mahrus, (Semoga Allah selalu melindungi anda dan keluarga) sejak kecil saya selalu bertanya pada diri apakah yg agama yg saya jalankan sesuai atau belum dengan Perintah Allah dan telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabanya.

    Sesungguhnya Islam itu mudah dan menentramkan, nah dalam perjalanan saya ada ajaran-ajaran yg sedikit mengganjal, dan dengan beriringnya waktu, Allah membukakan pintu Hidayah utk mempelajari Islam secara murni dan benar serta menjawab keraguan saya. Ternyata ada beberapa hadist yg palsu namun diyakini kebenarannya di tengah-tengah kita. Astaghfirullah...

    Ustadz, saya mohon bantuannya, adakah referensi referensi Hadist-hadist yg BENAR/SHAHIH yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Ustadz? kalo ada, penerbitnya siapa Ustadz? saya akan membelinya dan dijadikan pedoman, agar hati ini tenang menjalani kehidupan.

    Oiya kenapa saya tanya ini, karena berita kemaren bahwa Al Quran saja salah cetak dan dikorupsi oleh sebagian oknum pemerintah kita.. MasyaAllah, Al Quran saja berani untuk disalah artikan apalagi Hadist...

    Semangat Ustadz, kami tunggu balasan dari Ustadz.

    Wassalaamu'alaikum...

    BalasHapus
  4. إسناده حسن في المتابعات والشواهد رجاله ثقات عدا بشير بن المهاجر الغنوي وهو مقبول ، رجاله رجال مسلم....
    AHMAD BIN ABDILLAH : ثقة
    IBNU HAJAR : قال في التقريب : صدوق لين الحديث رمي بالإرجاء
    YAHYA BIN MA'IN : ثقة
    علماء جرح وتعديل
    قال أَبُو بَكْر الأثرم , عَنْ أَحْمَد بْن حنبل منكر الحديث قد اعتبرت أحاديثه فإذا هو يجيء بالعجب وقال إِسْحَاق بْن منصور عَنْ يَحْيَى بْن معين ثقة وقال أَبُو حاتم يكتب حديثه، ولا يحتج بِهِ، وقال الْبُخَارِيّ يخالف فِي بعض حديثه وقال النسائي ليس بِهِ بأس، وقال أَبُو أَحْمَد بْن عدي ، روى ما لا يتابع عليه، وهو ممن يكتب حديثه، وان كان فيه بعض الضعف
    روى لِهِ الجماعة سوى الْبُخَارِيّ

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan