Jumat, Januari 04, 2013

Tiada bid`ah hasanah




الموسوعة الفقهية الكويتية - (ج 1 / ص 2816)
 اتّجه فريق من العلماء إلى ذمّ البدعة ، وقرّروا أنّ البدعة كلّها ضلالة ، سواء في العادات أو العبادات.
ومن القائلين بهذا الإمام مالك والشّاطبيّ والطّرطوشيّ.
ومن الحنفيّة: الإمام الشّمنّيّ ، والعينيّ.
ومن الشّافعيّة : البيهقيّ ، وابن حجرٍ العسقلانيّ ، وابن حجرٍ الهيتميّ.
ومن الحنابلة : ابن رجبٍ ، وابن تيميّة.
Sebuah tim ilmuwan / ulama untuk mengutuk ajaran bid`ah, dan memutuskan bahwa  semua bid`ah adalah sesat, baik di dalam kebiasaan maupun ibadah.
Ini adalah orang-orang yang mengatakan seperti itu  Imam Malik dan Shatiby dan Tartooshi.
Dari kalangan madzhab Hanafi : Imam Al syammani, dan al aini
Dari kalangan madzhab Syafii : Baihaqi, Ibnu Hajar al asqalani , dan Ibnu Hajar al.haitami
dari kalangan madzhab Hanbali: Ibnu Rajab, Ibnu Taimiyah.
Encyplopedi Fikih Kuwait 2816/1

Komentarku ( Mahrus ali): 
  Itulah yang tepat. Bila ada bid`ah hasanah, mana bid`ah sayyiahnya? Tunjukkan satu saja. Sampai sekarang belum ada orang yang bisa menunjukkan bid`ah sayyiah itu.
Para sahabat tiada yang kenal bid`ah hasanah. Ikuti saja ayat:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar. Taubat 100
Bacalah buku saya " Kesesatan kiyai pembela bid`ah hasanah atau dengarkan cd pengajian saya tentang hal itu. 

Dan kliklah 4 shared mp3 atau di panahnya.
Artikel Terkait

8 komentar:

  1. mangap ya pak@ kalau mengutip jangan yang hanya sesuai dengan keyakinannya saja

    mangap lo yaaa

    BalasHapus
  2. Untuk MirZa
    Kalau ingin detil, baca saja buku karya saya kesesatan pembela bid`ah hasanah. Dan tunjukkan saja, mana bid`ah sayyi`ah.

    BalasHapus
  3. Termasuk yg yg bikin situs ini katanya buat berdakwah memerangi bidah yg sesat doyan memvonis masuk neraka toh klo mau jujur nabi Kita jg berdakwahnya gk pake situs internet beginian jd ente ikutan sesat dong ahlu Ahlu BID'AH jg !!! JGN cuma belajarnya cuma di baca pake mata saja tp pake ilmu dan akal di diamalkan dgn mensucikan hati jauh dari pikiran dengki dan iri hati serta ujub tp karena Ridho Allah makanya perlunya Tasawuh jd ilmunya membawa maslahat bagi umat bukan malah memecah belah umat

    BalasHapus
  4. Untuk BaBoNikKa
    Laptop dan modem atau internetan bukan ajaran , ia sarana, makanya bukan bid`ah.Ingin jelas klik disini:
    http://mantankyainu.blogspot.com/2011/07/internet-dan-laptop-bidah-menurut-orang.html
    Ingin tahu kesesatan tokoh tasawuf, klik disini:
    http://mantankyainu.blogspot.com/2011/09/kesaktian-abah-anom-mirip-dengan.html
    Orang menerangkan kebenaran,dan menunjukkan kesalahan, kok di katakan memecah. Apakah kesalahan terus di biarkan dan kebenaran disimpan?

    BalasHapus
  5. tidak semua bid'ah sesat...Contoh: ketika Umar mengajak umat muslim untuk melakukan sholat taraweh..., maka umar umar berkata itu adalah sebaik baiknya bid'ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ingin detil, baca saja buku karya saya kesesatan pembela bid`ah hasanah. Dan tunjukkan saja, mana bid`ah sayyi`ah.

      Hapus
    2. kebenaran milik Alloh kita hanya berusaha... pada akhirnya tetap kita pasrahkan kepada Alloh, jangan merasa sok benar padahal kita belum tentu yang paling benar....

      Hapus
    3. Untuk Johan Pratama
      Sayang sekali orang yang ragu kepada kebenaran yang berdalil dan tidak membuang kesalahan yang di anggap benar yang landasannya hanya akal - akalan

      Hapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan