Rabu, Juni 26, 2013

Fatwa boleh selingkuh dari pendeta Syi`ah



\

FATWA ANEH PENDETA SYI'AH (Bolehnya istri berselingkuh)

Berhati-hatilah kalian ya ikhwan dari menikahi wanita-wanita Syi'ah,

karena dalam ajaran sesat syi'ah istrimu itu dibolehkan serong (selingkuh) dengan lelaki lain .

dan ia akan mendapat pahala asalkan niatnya bersedekah untuk menyenangkan para lelaki dan mengharapkan wajah Allah
dan inilah perkataan sesat tersebut.

Pendeta ' Syi'ah berfatwa :


يجوز للمتزوجة ان تتمتع من غير أذن زوجها ، وفي حال كان بأذن زوجها فأن نسبة الأجر أقل ،شرط وجوب النية انه خالصاً لوجه الله

(
٤٣٢/١٢ فتاوى )


Diperbolehkan bagi seorang wanita yang sudah menikah untuk bersenang-senang dengan lelaki lain tanpa seizin suaminya, dan (kalau) dalam keadaan diizinkan suaminya maka pahalanya berkurang.

syarat wajib niat adalah ikhlas hanya karena mengharapkan wajah Allah

[fatawa 12/432]

sumber, lihat di twitternya disini :

https://twitter.com/ShMohsnAlAsfor/status/338237275194400768

يجوز للمتزوجة ان تتمتع من غير أذن زوجها ، وفي حال كان بأذن زوجها فأن نسبة الأجر أقل ، شرط وجوب النية انه خالصاً لوجه الله ( ٤٣٢/١٢ فتاوى )
Komentarku ( Mahrus ali): 
Fatwa itu dari Sh Mohsin Al asfor.
Sh Mohsin Al Asfor

Sh Mohsin Al Asfor

عالم وباحث اسلامي ورئيس البحوث العلمية بالبحرين واستاذ في مجمع الحوزة العلمية وعضو مشارك في مجموعة أهل البيت عليهم السلام
البحرين · al-asfoor.org
Dia adalah  seorang alim yang suka mengkaji , muslim , kepada pengkajian ilmiyah di Bahrain, guru dalam seminar ilmiyah Hauzah , anggota  dalam kelompok ahlul bait.

Komentarku ( Mahrus ali): 
Fatwa itu bertentangan dengan ayat:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang  nampak daripadanya ( pakaian ) . Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, (Begitu juga  mukanya )   Nur 31]


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan