Kamis, Juni 27, 2013

Hadis lemah ke 55




( وَسُئِلَ ) فَسَّحَ الله ُ فِي مُدَّتِهِ هَلْ يَسْمَعُ الْمَيِّتُ كَلاَمَ النَّاسِ ؟ ( فَأَجَابَ ) بِقَوْلِهِ نَعَمْ لِحَدِيثِ أَحْمَدَ وَجَمَاعَةٍ { إنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يُغَسِّلُهُ وَيَحْمِلُهُ وَيُدْلِيهِ فِي قَبْرِهِ } وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِي الدُّنْيَا عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ { الرُّوحُ بِيَدِ مَلَكٍ يَمْشِي بِهِ مَعَ الْجِنَازَةِ يَقُولُ لَهُ أَتَسْمَعُ مَا يُقَالُ لَك فَإِذَا بَلَغَ حُفْرَتَهُ دَفَنَهُ مَعَهُ }.
Ibnu Hajar di tanya – semoga Allah memperluas masanya,   apakah mayat mendengar perkataan orang ?
Beliau menjawab: Ya karena hadis riwayat Imam Ahmad:
إِنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يَحْمِلُهُ وَمَنْ يُغَسِّلُهُ وَمَنْ يُدْلِيْهِ فِي قَبْرِهِ
Sesungguhnya mayat mengetahui orang yang membawanya,   memandikannya  dan menurunkannya ke liang kubur. [1]
Ibnu Abid dun`ya meriwayatkan hadis dari Abd Rahman bin Abu Laila  berkata: Roh di tangan malaikat,  dia berjalan  membawanya bersama Jenazah,  lalu berkata kepada nya: Apakah kamu  dengar apa yang di katakan untukmu  ?
Bila telah sampai ke liang kuburnya,  maka di pendam bersamanya.

Komentarku ( Mahrus ali ):   
Setahu saya,  hadis tentang mayat mengetahui orang yang membawanya ………., hanya imam Ahmad yang meriwayatkannya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah. Ia lemah karena ada perawi yang tidak di kenal identitasnya  yaitu Said bin Amar bin Sulaim berkata: Aku mendengar lelaki di antara  kami.
Siapakah nama lelaki itu,  bila tahu sebutkan saja. Karena  tidak di tuturkan namanya  maka perawi sendiri tidak mengetahui namanya,   apalagi kita. Dan hal ini termasuk tanda kelemahan hadis  atau hadis itu  tidak valid.  Apalagi perawi sesudahnya bernama Abd Malik menyebutkan nama lelaki itu adalah Muawiyah. ini masih kabur,  Muawiyah anak siapa ?  atau  anak Muawiyah yang mana ? Jadi karena hapalannya kurang pas,  maka  hadis itupun juga di nilai lemah. 

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
                           Waru Sidoarjo. Jatim.

 




[1] Hr Ahmad  dalam kitab musnadnya  10614
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan