Senin, Juni 24, 2013

SEHEBAT APA ULAMA ASWAJA ?

SEHEBAT APA ULAMA ASWAJA ?

Demen banget yang namanya Aswaja annahdhiyah menghina Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab. Syakh Fauzan, syaikh Utsaimin, Syaikh Nashiruddin al Bany. Jagonya aswaja menjadi tukang fitnah terhadap mereka. Bukan aswaja namanya kalau tidak memporakporandakan nama nama kehormatan mereka, sebagai ulama. Bahkan standar kebencian yang dipakai mencapai stadium empat, akut luar biasa, menjadi berbusa mulutnya diletupkan dalam berbagai bentuk ucapan kasar dang menghina beliau beliau tersebut. Berbagai kejengkelan dikemas dengan bentuk tulisan tulisan yang mengandung bumbu kebencian sambil melukiskan para tokoh sekeliber Ibnu Taimiyah sebagai musuh lebih dari sekedar kafir yang harus ditumpas dari muka bumi oleh aswaja. Ini kebencian aswaja yang sangat luar biasa. Menebang pemikiran ulama yang sholeh, bahkan terkadang melakukan tipuan tipuan dengan seragam syiah. Entah apa yang membuat aswaja menjadi tumpul otaknya sehingga yang lahir kepermukaan umat pikiran pikiran yang sangat membahayakan, menggiring umat menjadi boom waktu , yang sewaktu waktu bisa jadi perang saudara.

Betulkah aswaja sebagai penyelamat bangsa, sementara dalam kiat kiat keagamaannya aswaja menampilkan sosok sangar, bringat yang dibumbui cerama ceramah hujatan terhadap wahabi. Dari ujung Timur hingga ujung barat, intelektual aswaja di provokasi dengan anti wahabi, dengan sekedar ulama yang centang perenang keilmuannya, membaur dalam suasana kebencian anti wahabi, menggelora dan membadai sebagai dogma dan doktrin keingkaran aswaja untuk mengakui eksistensis sebuah paham. Hanya karena aswaja tidak mampu berpikir sehat dan ilmiah, akhirnya harus menggulirkan kebencinan bertemakan anti wahabi. Teriakan yel yel anti wahabi dikomandangan aswaja, hampi dari anak anak ranting Nu hingga pusat dan dari pelosok pelosok desak hingga ke kota kota, anti wahabi dilaungkan , apa maunya.

Terus siapa ulama aswaja sendiri yang kental dengan berbagai ramuan bid'ah itu yang skelaber Ibnu Taimiyah, taruklah sekaliber Syaikh Nashiruddi albany, siapa ulamanya ya ?.. Mungkin Hasyim Asy'ary, atau gurunya KH. Mokh Khalil bangkalan, atau siapa dari turunanya yang karyanya dibaca jutaan orang kayak Syaikhul Islam Ibnu Taimiya, menjadi standar perguruan tinggi Islam di Timuer tengah, coba siapa, Atau Annawawi albantani, atau Syaikh Arsyad Banjar, atau siapa, diantar mereka yang sehebat beliau, atau hanya omong kosong doang, hanya karena tidak mampu menandingi pengaruh tulisan tulisan beliau, lalu aswaja meradang, berseloka dan menantang dgn mengatakan para pendukung pendukungnya (para ulama ulama wahabi ) sebagai pecundang, atau mereka sendiri yang sulit mengakui kelemahan, sehingga seolah merasa tegar meskipun lumpuh otaknya tak bisa berpikir normal karena kebanyakan ilmu karomah sama nyium meyan kuburan kyai gendeng. 
Sumber: http://www.facebook.com/groups/BUBARKAN.PBNU/

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. semua orang jika kultus terhadap orang yang diikutinya berfikiran saling memenangkan aliran, pengikut ulamanya masing-masing, itulah hancurnya sebuah hati yang telah dikumpulkan menjadi umat yang bersaudara oleh Allah, malahan saling baghyan (mendengki) jarunia besar dari Allah malahan dijadikan ajang perselisihan dan permusuhan, ingat Allah mencatat apapun yang engkatakan dan lakukan yang akan dipertanggung jawabkan kebenarannya dihadapan Allah kelak, pasti masuk neraka semua, karena bukan cahaya kebesaran Allah yang dikembangkan, tetapi masing-masing membanggakan manusianya dengan ajaran yang diikutinya, memang hebat setan cara menipunya orang-orang yang sudah pandai beragama malah tertipu dengan dirinya sendiri, kata setan terusin saja saling adu kepinteran sampai mati..........ha-ha-ha menang aku setan nyeletuk ustadz, kyai ulama segitu aja Imannya sambil ngeloyor...........tertawa lagi hi..hii..hi..sambil nyanyi udah bangun...tidur lagi dan cari mangsa yang lain sambil menggerutu....kalau ingin benar dimata Allah, ngga usah pake papan nama apapun, barulah hebat keikhlasannya kepada Allah..........kalau itu aku menyerah dan takut nggak bakalan aku bisa menggedonya, aku takut kepada orang-orang beriman...

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan