Minggu, September 22, 2013

Robohkan kubah kuburan Imam Syafi`i.




وَ قَالَ ابْنُ حَجَرَ الْهَيْتَمِي " وَتَجِبُ الْمُبَادَرَةُ إِلَى هَدْمِ اْلقُبُوْرِ الْمَبْنِي عَلَيْهَا الْمُتَّخَذِ مَسَاجِدَ ، وَهَدْمِ اْلقِبَابِ الَّتِي عَلَى اْلقُبُوْرِ إِذْ هِيَ أَضَرُّ مِنْ مَسْجِدِ الضِّرَارِ ِلأَنَّهَا أُسِّسَتْ عَلَى مَعْصِيَةِ رَسُوْلِ اللهِ e " الزَّوَاجِرُ عَنِ اقْتِرَافِ اْلكَبَائِرِ 1/ 120-121.
Dan Ibnu Hajar al Haitsami  mengatakan "  Harus cepat – cepat  dilakukan pembongkaran kuburan yang ada bangunannya  dan dibuat  masjid, dan wajib juga pembongkaran kubah di atas kuburan karena lebih berbhaya  dari  masjid dhirar, karena mereka didasarkan pada ketidaktaatan kepada Rasulullah e" Zawajir aniq tirafi al  Kabaa'ir 1 / 120-121.

وَلَمْ يُفَرِّقْ بَيْنَ قُبُوْرِ اْلعُلَمَاءِ وَغَيْرِهِمْ حَتىَّ قَالَ فيِ (شَرْحِ الْمِنْهَاجِ 33) " وَقَدْ أَفْتَى جَمْعٌ بِهَدْمِ كُلِّ مَا بِقُرَافَةَ مِصْرَ مِنَ اْلأَبْنِيَةِ حَتىَّ قُبَّةِ اْلإِمَامِ الشَّافِعِي عَلَيْهِ الرَّحْمَةُ الَّتِي بَنَاهَا بَعْضُ الْمُلُوْكِ ، وَيَنْبَغِي لِكُلِّ أَحَدٍ هَدْمُ ذَلِكَ مَا لَمْ يُخْشَ مِنْهُ مَفْسَدَةٌ ". الفَتَاوِى ِلابْنِ حَجَرَ 2/18 .
Beliau tidak membedakan antara kuburan para ulama atau alinnya  , hingga beliau bilang dalam syarah al Minhaj 33 : Sungguh segolongan ulama agar merobohkan  setiap bangunan kuburan – kuburan  di Mesir ,  walau kubah Imam Syafii  - semoga mendapat rahmat -  yang telah di bangun oleh sebagian raja. Layak sekali bagi setiap orang  untuk merobohkan bangunan tsb  selama  tidak ada hal yang membikin kerusakan ( atau bahaya kepada umat ). Fatawa Ibn Hajar 18/2

Komentarku ( Mahrus ali): 
 Fatwa Ibnu Hajar tokoh yang di segani kalangan NU bukan ulama wahabi saja yang memerintahkan untuk merobohkan bangunan kubah sebagaimana  yang dikatakan oleh Syi`ah.
Ini dalilnya :



عَنْ جَابِرٍ قَالَ  نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
“ dari Jabir beliau berkata : Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam melarang kuburan di’lepa’ (semen/kapur), diduduki di atasnya, dan dibuat bangunan di atasnya”(H.R Muslim)
عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ قَالَ قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ
“ dari Abul Hayyaj al-Asady beliau berkata: Ali (bin Abi Tholib) berkata kepadaku: Maukah kau aku utus sebagaimana Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam mengutusku? Janganlah engkau tinggalkan patung/gambar bernyawa kecuali engkau hapus dan jangan tinggalkan kuburan yang diagungkan kecuali diratakan” (H.R Muslim.

Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
 



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan