Kamis, Oktober 31, 2013

MafiaWar (1): Popularitas Jokowi & Uang Haram Mafia 'ChinaConnection'


JAKARTA (voa-islam.com) Siapa yang tidak mengenal Joko Widodo 2 tahun lalu? Hanya warga Solo yang mengenalnya. Tahukah anda latar belakangnya Jokowi? Mengapa fenomenal & siapa cukongnya? Etnis Tionghoa & koruptor BLBI tenyata berada di belakangnya
Anda tidak percaya fitnah? ini Datanya Sihirnya!
Pernahkah anda mencari tahu tentang latar belakang Joko Widodo alias Jokowi yang sesungguhnya ? Tahukah Anda siapa dia 2 - 30 tahun lalu? Tiba-tiba saja, tanpa banyak diketahui oleh rakyat banyak, nama Jokowi mendadak tenar, populer dan disanjung-sanjung oleh kelompok tertentu.
Awalnya ternyata hasil grand design atau ada upaya pengembangan skenario untuk menciptakan 'tokoh boneka' yang di gadang-gadang menjadi pemimpin, baik Gubernur ataupun Presiden via rekayasa opini publik yang di cetuskan aktivis-aktivis UGM (Universitas Getnologi Mbandung, eh salah Universitas Gajah Mada, ^_^)
Kemudian ide tersebut direalisasikan untuk merekayasa opini publik melalui media dan kemudian bergulir kencang dan di akomodasi oleh para pemilik modal.
Khusus utk rekayasa Popularitas Jokowi, semula hanya melibatkan aktivis & pengusaha lokal Tionghoa : Imelda Tan (Paragon), Lukminto (Sritex) cs. 
Baru setelah Jokowi menang utk periode ke 2 sebagai Walikota Surakarta atau Solo, konglomerat Edward Suryajaya (ex Pemilik Group Astra, konglo terkaya RI) bergabung.
Awalnya, Skenario Rekayasa Opini Publik terhadap Jokowi ini hanya ditujukan utk memenangkan Pilkada Jawa Tengah, kalahkan Bibit Waluyo, namun balik kanan bubar jalan dan putar haluan mengincar target baru, yaitu DKI Jakarta. Perubahan target menjadi Cagub DKI dan terus jadi Presiden, dimulai saat Edward Suryajaya cs sukses konsolidasi kekuatan konglonmerat tionghoa.
Konsolidasi konglomerat tionghoa itu tidak terlepas dari peran besar James Riady (pemilik Lippo grup) yg pada 2009 jadi tim koordinator dana SBY. James Riady berhasil himpun hampir semua konglomerat cina utk mendukung penuh Jokowi sebagai Gubernur DKI dan lanjut ke Presiden RI 2014.
Peran besar lain adalah dari Jenderal Luhut Panjaitan yang sukses konsolidasikan kekuatan konglomerat-konglomerat etnis tionghoa Ex buronan BLBI di Singapore yang berjumlah sekitar 20-an konglomerat. Kebanyakan dari mereka adalah buronan kasus korupsi BLBI yang merugikan negara kita Rp. 187 triliun (hutang pokok) plus Rp. 600 T (bunga) sampai 2032!
Kebanyakan dari mereka adalah buronan kasus korupsi BLBI yang merugikan negara kita Rp. 187 triliun (hutang pokok) plus Rp. 600 T (bunga) sampai 2032!
Mereka semua mendukung penuh Jokowi melalui media-media yang di bayar, uang, jaringan (china connection) dan turut berkampanye menangkan Jokowi. Hasilnya tak mengherankan, laporan dari semua lembaga intelijen negara sama : konglomerat tionghoa (incl : Buronan BLBI) dan komunitas tionghoa solid mendukung ke Jokowi dan Presiden SBY pun sudah menerima laporan tersebut. Konfirmasi itu kami peroleh dari Jenderal purnawirawan yang menjadi pensihat presiden RI.
Naudzubillah, negara ingin dikuasai china connection! Mujahidin Bangkitlah!
Lalu apa agenda China Connection tersebut??
Sebelum kita paparkan korupsi Jokowi, kita bahas dulu apa agenda dan tujuan utama China Connection mendukung Jokowi sebagai Presiden RI ?Tujuan dari konglomerat Cina dan sejumlah jenderal yang menjadi kolaboratornya adalah Luhut Pangaribuan, dan AMHP adalah mengendalikan kekuasaan di RI kontra power dengan The Godfather! Mirip dengan film-film mafia TRIAD dan YAKUZA!

Bahkan Intelijen mengungkapkan fakta mencengangkan! Laporan lembaga intelijen negara semua sama, bahwa konglomerat-konglomerat kaya raya musuh negara ini sangat solid. Blm pernah sesolid seperti saat ini!
Konglomerat-konglomerat tionghoa ini selain menguasai, juga mengendalikan lebih 50% PDB (product domestic bruto RI), juga menguasai 80% media massa. 
Khusus utk pemenangan Jokowi di Pilkada dan Pilpres 2014, selain media mainstream, konglo2 ini jg biayai tim khusus sosial media, relawan jasmev (jokowi ahok social media volunteer) & sejenisnya.
Mau buktinya ? klik gambar

Lihat saja di semua jenis socmed : FB, twitter, kaskus, frenster dll semua ada tim khusus untuk pencitraan palsu Jokowi, Coba iseng-iseng perhatikan berita dan informasi di media mainstream (koran, majalah, TV, online dan socmed) Sebagian besar ttg Jokowi, tak kurang Rp. 200 milyar rupuah digelontorkan buat 'boneka culun jokowi' 

Selain media massa mainstream, socmed, lembaga-lembaga survey dan para pengamat politik pun dibayar oleh konglomerat 'china connection' busuk ini untuk support Jokowi. Demikian hebat dan masifnya dukungan para konglomerat plus sejumlah tokoh dan jenderal pengkhianat bangsa membantu Jokowi menjadi Presiden RI.
Uang, media, jaringan, pengaruh, ditujukan utk membentuk opini publik yg semu atau palsu tentang Jokowi. Sembunyikan siapa dia sebenarnya.
Benar merahnya kini, Perang Mafia The Godfather dan China Connection
Rupanya ada persaingan antara Mafia The Godfather dan China Connection lah yang kita harus waspadai, siapa sebenarnya yang selama ini telah menghancurkan NKRI ini, dan siapa otak budaya korupsi di RI, siapa buronan-buronan BLBI ?
Lihat daftarnya:
1. Siapa konglomerat tionghoa yang kuasai 5 juta hektare lahan di Indonesia ? Prayogo Pangestu.
2. Siapa perampok Rp.52.8 triliun di BCA? Antoni Salim!
3. Siapa pelaku penghancur pasar modal RI jaman Orba dengan laporan keuangan palsu ? James Riady (Pemilik Lippo Group, anak Muchtar Riady, eks Dirut BCA)
Coba periksa dan teliti latar belakang yang misterius, kita akan temukan fakta-fakta sebagai berikut :
1) Dari sekian banyak parameter keberhasilan seorang kepala daerah, Jokowi ternyata gagal di Solo. Tidak sukses sebagai walikota. Dibawah rata-rata.
2) Kemenangan Jokowi 2 kali dlm Pilkada Solo, lebih karena efektifitas opini yang dibangun oleh timnya. Bukan karena dia sukses membangun Solo.
3) Fakta membuktikan bagaimana kinerja Jokowi sbg walikota raportnya adalah Minus. Bahkan Wakil Walikota FX Rudytmo yang antek rotary club ini lebih berperan, di DKI Jakarta di gantikan wakilnya. Secara de fakto, Ahok lah yang menjalankan pemerintahan DKI dan jadi komandan birokrasi.
Jokowi Pun Ikutan Korupsi rupanya?
1) Jokowi terlibat dalam penggelapan / korupsi dana APBD untuk KONI Surakarta sebesar Rp. 10 miliar. Sebagian di alihkannya ke Persis secara melanggar hukum.
2) Jokowi terlibat korupsi dan suap dalam pelepasan aset pemda Solo, Hotel Maliyawan, dimana pelepasan aset gedung hotel sarat suap & KKN. Mengenai suap dan korupsi Jokowi serta pelanggaran UU, PP, Perda, dll.
3) Korupsi Jokowi pada penyaluran dana BPMKS sebesar Rp. 9.9 miliar, dimana laporan realisasi 110.000 siswa namun faktanya ternyata kurang dari 65.000 siswa Solo.
4) Korupsi Jokowi pada dana hibah Gub Jateng dan dana APBD untuk rehabilitasi dan pembangunan Pasar di Kota Solo.
5) Korupsi Jokowi pada dana hibah Gub Jateng dan dana APBD untuk rehabilitasi dan pembangunan Pasar di Kota Solo.
6) Korupsi dan KKN Jokowi pada proyek pengadaan Videotron di Kota Solo.
7) Korupsi dana APBD yang sangat nyata dan terang benderang pada pengadaan mobnas Esemka sbg Mobil Dinas. Langgar semua aturan/UU/Hukum.
8) Korupsi Jokowi pada dana bantuan program koperasi dan UKM Solo dgn modus koperasi / UKM fiktif sebagai penerima bantuan dana.
9) Korupsi Jokowi pada proyek rehabilitasi THR Sriwedari Solo yang mengakibatkan proyek rehabilitasi tersebut macet dan mangkrak selama 2 tahun.
Jumlah kasus korupsi Jokowi di Solo, sedikitnya 14 kasus dan sejumlah kasus suap (dari Imelda, Lukminto cs), sebagian macet di Kejari Solo, juga diantaranya adalah korupsi Jokowi di proyek KJS, KJP, MRT, Monorel dalam periode selama blm 1 tahun jadi Gub DKI Jakarta.
Mafia Cina Di Belakang Jokowi! Harus Dibungkam! Ayo, Laskar Mujahidin bangkit, Islam di adu domba oleh Mafia Cina & The Godfather!
#ModusGelembungSurvei :
Subiakto, seorang praktisi senior pada agensi iklan yang banyak menangani kampanye politik presiden, gubernur menyatakan, membangun popularitas bawah sadar dengan modus dengan memperbanyak pemberitaan di media cetak, membangun conversation mention (@accounttwitter) di media sosial dan komentar tentang kebaikan Jokowi. Sehingga apabila di googling (mencari kata kunci di google) kata 'Jokowi' akan banyak sentimen yang positif.
Di media cetak, dalam sehari kita bisa menemukan minimal 12 berita tentang kebaikan dan keseharian Jokowi, apalagi jika kita cari di sosial media, maka akan ada ribuan kata kunci jokowi, bahkan detik.com dan kompas.com akan mempropagandakannya setiap hari.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi capres lain yang tidak menggunakan strategibranding politik ala Jokowi, sehingga tidak heran hasil survei akan timpang dan membuat Jokowi unggul.
2. Sihir Propaganda lewat media utama; yang sedikit membahas mengenai kemacetan dan tanggung jawab pengelola negara/daerah menyediakan Angkutan Umum yang memadai.
Kita pun ketahui bersama bahwa Ada konglomerat lain yang mendukung seperti Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo Subianto), Djan Faridz dan James Riadi (Group Lippo). Belakangan baru diketahui Proyek Monorel di menangkan pengusaha hitam Edward Suryadjaya, baca : Arogansi Jokowi & Hary Tanoe Suap Ulama Islam demi kepentingan Kroni) - Berawal dengan menghadirkan di network bisnis James Riady, tim sukses, pemilik Lippo Group dan Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci, Tangerang
Siapa 'Investor Cina' Jokowi ?
Ada konglomerat Edward Suryadjaya, Hashim Djojohadikusumu (adik Prabowo Subianto), Djan Faridz, James Riadi (Group Lippo) dan masih banyak lagi yang belum terungkap.

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. hebat, hebat Jokowi, teruskan beberkan, begitulah Jokowi sudah berbuat dalam pendekatan kepada Konglomerat, nggak tangung-tanggung, pantas menjadi gubenur DKI dengan mudahnya diraih, mungkin akan dengan cepat pula kedudukannya menjadi orang no.1 di Indonesia (capres), makin dibeberkan maka mencuatlah kedudukan Jokowi popularitasnya, terkadang saya kok menjadi bodoh melihat Jokowi, karena aku belum mampu berbuat seperti apa yang dilakukan Jokowi approach terhadap konglomerat yang dijadikan ujung tombak para konglomerat bermata sipit, kendatipun Jokowi tahu atau tidak tahu kemana arah tujuan Jokowi diarahkan oleh yang berkepentingan, semua jalur-jalur begitu rapatnya telah dipersiapkan, sedangkan aku hanya bisanya melihat keburukannya, dan menontonnya malah menjadi propokasi aktiv untuk menjatuhkan Jokowi, sedangkan berbuatnya aku belum mampu, itulah bodohnya aku karena menganggap Jokowi musuh prediksiku negatif, dan sebenarnya aku malu kepada Tuhanku, orang lain sedang mendapat nikmat malah aku yang kebakaran jenggot menjadi sakit fikiran hati dan emosionalku tak terbendung, sedang aku berfikir kebaikkan apa yang harus aku lakukan agar dimata Allah selalu baik, kendatipun menurut beberapa gelintir orang-orang mungkin yang tidak senang kepada Jokowi, biar saja sebab aku yaqin sekalipun aku tidak membela Jokowi, pasti kebaikan Jokowi sudah banyak sekali dimata manusia, sedangkan dimata Allah hanya Jokowi dan Allah yang mengetahuinya, yang penting bagaimana hari ini aku bisa berbuat kebaikkan hingga Allah menyenanginya.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan