Rabu, November 13, 2013

Salat Yahudi dan Nasrani bersedekap - kajianku ke 23

 13438117961560642835

Pencarian tentang shalat ini berawal dari buku yang saya baca tentang Islam dimasa lampau, diceritakan bahwa kiblat kaum muslimin dimasa nabi Muhammad awalnya mengarah ke Jerusalem (Baitul Maqdis) sama dengan kiblat kaum Yahudi dizaman itu. Atas perintah Allah SWT, nabi Muhammad mengubah kiblat dari Baitul Maqdis Kabah di Mekah. Kalimat kiblat orang yahudi ini yang membuat saya penasaran, Yahudi punya kiblat untuk apa? apa mereka shalat juga? (Shalat dalam bahasa Arab jika diterjemahkan berarti Do’a) Seperti apa tata cara Do’a/shalat mereka? setahu saya mereka berdoa menghadap tembok ratapan. Karena penasaran saya browsing di internet.
Secara tak sengaja saya menemukan artikel Jews Praying Like Muslim lengkap dengan link ke YouTube sayapun langsung melihat videonya dan video itu menunjukan tata cara shalat orang Yahudi yang ternyata mirip shalat orang Islam karena ada rukuk, sujud dan menyimpan  tangan didada bedanya orang Yahudi membaca ayat-ayat Taurat dan Talmud orang Islam baca AL Quran. Ada 3 video yang saya temukan tentang shalat orang Yahudi. Semua video itu seolah menjawab tanda tanya saya selama ini tentang ayat di  surat Maryam ayat 30 dan 31.
Dikisahkan dalam Quran, Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Kitab  dan Dia menjadikan aku seorang nabi.” QS. Maryam (19) : 30 “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku dengan shalat dan  zakat selama aku hidup. QS. Maryam (19) : 31
Saya dulu sempat bingung dengan ayat itu sampai berpikir apa salah menerjemahkan? masa nabi Isa shalat ? tapi jawaban itu akhirnya muncul dengan cara yang tak terduga yaitu lewat internet. Mungkin nabi Isapun dulu shalat seperti itu karena beliau orang Yahudi. Berarti shalat sebenarnya sudah diajarkan jauh sebelum nabi Muhammad ada. Petunjuk shalat yang diterima nabi Muhammad waktu Isra Miraj mungkin hanya untuk menyempurnakan tata cara shalat dari yang ada sebelumnya.

Dibawah ini 3 video shalat Yahudi, klik disini: 
Selain video tata cara shalat orang Yahudi sayapun menemukan video shalatnya orang Kristen koptik kuno yang diliput oleh National Geographic Chanel. Sayang video itu berdurasi singkat tidak seperti video shalat orang Yahudi itu jadi belum jelas gerakannya walaupun sama ada sujudnya. Dan sebagian prianya memelihara janggut.  Dibawah ini videonya
Klik disini: 

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ternyata orang kroisten dan Yahudi menjalankan salat dengan sedekap, bukan dengan tangan menjulu kebawah. Tata cara salat mereka dengan bersedekap ini mirip dengan  salatnya  orang muslim secra  umum  bukan muslim pengikut madzhab Maliki. Kita ini diperintahkan untuk menyelisihi Yahudi dan Nasrani, lalu mengapa  kita bersededekap. Rasul  dan sahabatnya  tidak akan menyamai mereka, artinya Rasul  dan sahabatnya tidak akan bersedekap dalam menjalankan salat.
Allah SWT telah menganugerahkan kepada kaum muslimin syariat yang lengkap dan sempurna, bukan sariat yang masih perlu ditambah dengan berbagai kebid`ahan. Ia  mengatur urusan dunia dan agama. Allah juga mengaitkan kebahagiaan seseorang di dunia dan akherat terletak kepada pengikutan terhadap syareat ini. Dan siksaan dunia  dan akhiratpun terserah penyelisihan kepadanya Allah SWT berfirman yang artinya, "Barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka." (Thaahaa:123)
"Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqarah: 38)

Syariat yang dimaksud itu adalah jalan yang lurus bukan jalan begkong. Jalan yang telah Allah berikan kepada mereka yang diberi nikmat dari para nabi, shidiqin, syuhada dan salihin bukan jalan ahli bidah, penentang sunnah dan penegak bid`ah. Adapun jalan selain mereka adalah jalan orang yang dimurkai dan orang yang sesat dari Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik.

Jalan inilah yang dalam setiap rakaat salat senantiasa kita mohonkan kepada Allah, di samping permintaan agar kita dijauhkan dari jalan orang yang dimurkai dan orang yang sesat.


Doa yang kita baca ini mengandung makna bahwa diri kita diperintahkan untuk mengikuti Rasulullah dan berpegang teguh dengan syareatnya baik dalam ibadah, muamalah, adab, akhlak maupun yang lainnya. Juga mengandung makna, kita diperintahkan untuk menyelisihi orang kafir terutama dalam ibadah, muamalah, adab dan akhlak. Hal ini dikarenakan menyerupai orang kafir dalam hal-hal yang dahir akan membawa kecintaan di dalam batin. Karena itu, dalil-dalil yang terdapat dalam kitab dan sunah tentang perintah menyelisihi orang kafir saling dukung mendukung.

Mengapa demikian? Karena perbuatan orang kafir itu batil dan sesat, dan akhir dari kehidupan mereka adalah kehancuran. Allah SWT berfirman yang artinya, "Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun." (An-Nuur:39)

"Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang." (Ibrahim:18)
Maasyiral muslimin rahimakumullah!
Dalam sejumlah hadis, Rasulullah saw. mengingatkan kita agar mewaspadai perilaku mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat dari Yahudi dan Nasrani.

Dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Kalian benar-benar akan mengikuti sunah-sunah orang sebelum kalian setapak demi setapak, sampai seandainya mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun akan memasukinya pula. Para sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah apakah Yahudi dan Nasrani?' Rasulullah menjawab, 'Lantas siapa?'" (HR Bukhori)

Dari Abu Hurairah dari Nabi saw. bersabda yang artinya, "Hari kiamat tidak akan terjadi sampai umatku mengambil jalan masa, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Rasulullah ditanya, 'Ya Rasulullah seperti Persi dan Romawi?' Rasulullah bersabda, 'Siapa lagi kalau bukan mereka?'" (Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thobari dalam tafsirnya, tapi sanadnya lemah).

Dalam hadis di atas Rasulullah saw. memberitahukan bahwa dalam umat ini akan ada orang yang menyerupai Yahudi dan Nasrani, Persia danRomawi.

Pemberitahuan ini bukanlah berarti bahwa semua umat akan mengikuti Yahudi dan Nasrani, tidak. Tapi justru sebeliknya, akan ada orang yang menenentang mereka. Rasulullah saw. bersada yang artinya, "Akan terus ada dari umatku sekelompok orang yang menampakkan Al-Haq sampai datangnya hari kiamat." (HR Muslim)
Mau nanya hubungi kami:
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )

Dengarkan pengajian - pengajianku

Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. PENGIKUT PARA NABI ADALAH MUSLIM


    Salah satu contoh adalah pengikut Nabi Isa As.

    Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah kaum Muslim (orang-orang yang berserah diri) (QS. 3:52 lihat juga pengakuan para Ahli Kitab di era Nabi Muhammad SAW pada QS. 3:64)

    Kasus pengklaiman atas Nabi Ibrahim oleh kaum Yahudi dan Nasrani yang dianggap oleh mereka bahwa beliau adalah pengikut kaum Yahudi dan atau Nasrani pun dibantah oleh Al Quran. Nabi Ibrahim bukan pengikut kaum Yahudi dan bukan pula pengikut kaum Nasrani tetapi beliau adalah sebagai seorang Muslim simak ayat ini:

    Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi (seorang) Muslim (orang yang berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik (QS. 3:67)

    Secara umum bahwa istilah Muslim yang ditegas oleh Al Quran berlaku secara umum. Artinya siapa saja yang ‘mengakui’ atau mempercayai akan ajaran agama dan sebagai pengikut dari para nabi dan rasul-Nya khususnya Nabi Muhammad SAW maka dia adalah MUSLIM. Coba sinyal dalam Al Quran sbb.:

    Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

    Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan- kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.

    Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku adalah Muslim (termasuk orang-orang yang berserah diri)" (QS. 46:13-15).

    Jadi kalau ada dan ditemukan contoh bagaimana shalat para (murni) pengikut Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad SAW ya itu adalah cara shalatnya kaum Muslim yang sesuai dengan tuntunan Kitab-kitab Samawi tersebut. Namun, tatkala ajaran para nabi tersebut diobok-obok maka bisa jadi cara shalatnya pun sudah tidak sesuai dengan tuntunan yang sebenarnya. Lalu ajaran mereka menjadi nyimpang seperti ajaran Yahudi dan Nasrani yang kita lihat saat ini.

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan