Minggu, Desember 15, 2013

Salat tanpa sedekap - kajianku ke 38

·       Muhammad  Abd rahman bin Abd Rahim Al Mubarkafuri berkata:
·       وَمِنَ الَّلطَائِفِ قَوْلُ بَعْضِهِمْ: القَلْبُ مَوْضِعُ النِّيَّةِ,  وَاْلعَادَةُ أَنَّ مَنْ احْتَرَزَ عَلَى حِفْظِ شَيْءٍ جَعَلَ يَدَيْهِ عَلَيْهِ
·       Termasuk rahasia positif dari bersedekap perkataan sebagian orang:” Hati tempat niat, biasanya, orang yang ingin terjaga dari sesuatu,  maka kedua tangannya di letakkan di hatinya”.
·       Saya katakan: Hal itu budaya orang – orang Pakistan atau Hindia. Untuk budaya orang Indonesia bila ingin selamat dari perbuatan tercela atau kejelekan akan bilang na`uudzu billahi min dzaalik. Bila mengucapkan kalimat “saya sendiri “ dengan nada merendah maka tapak tangan kanan diletakkan di dada.
·       Hal ini bertentangan dengan pengalaman yang saya lakukan. Ketika saya membaca surat panjang dalam salat wajib berjamaah dengan santri – santri  dengan bersedekap maka pernafasan saya semakin sulit. Ahirnya saya merasa berat untuk melanjutkan bacaan. Tapi ketika saya menjulurkan tangan kebawah dengan posisi rilex,  pernafasan saya terasa lega. Saya mudah mengingat bacaan dan pikiran terasa fresh.
·       قَالَ ابْنُ عَبْدِ اْلبَرّ: لمَ ْيَأْتِ عَنِ النَّبِي صلى الله عليه وسلم فِيْهِ خِلَافٌ,  وَهُوَ قَوْلُ الْجُمْهُوْرِ مِنَ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنِ,  وَهُوَ الَّذِي ذَكَرَهُ مَالِكٌ فِي الْمُوَطَّأِ,  وَلمَ ْيَحْكِ ابْنُ اْلمُنْذِرِ وَغَيْرُهُ عَنْ مَالِكٍ غَيْرَهُ.
·       Ibnu Abdil bar berkata: Tiada satupun hadis yang menentang sedekap dalam salat. Dan inilah perkataan sebagain besar dari kalangan sahabat atau tabiin. Inilah yang di sebutkan oleh Imam Malik dalam kitab Muwattho`. Ibnul mundzir dan lainnya tidak menjelaskan selain itu dari Imam Malik.
·       Saya katakan: Hadis tentang Rasulullah SAW bersedekap waktu salat yang berbobot hanya diriwayatkan oleh Wail bin Hujer. Sungguhpun demikian, tadi telah dikatakan redaksinya kacau. Jadi suatu hadis sahih tapi bila ditinjau dari berbagai riwayat ternyata redaksinya kacau maka bisa jadi sulit dibuat pegangan yang mana. Pengertian satu riwayat berbeda dengan pengertian hadis dalam riwayat yang lain. Dan kita akan sulit memahaminya atau berpegangan kepada yang mana. Untuk hadis lainnya juga ada  dari riwayat Sahal bin Sa`ad di sahih Bukhori dimana Imam Muslim, Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah tidak meriwayatkannya Lalu riwayat Sahal bin Sa`ad yang lain yang menjelaskan tentang salat di dalam sahih Bukhori sendiri menentangnya. Bahkan hadis Sahal bin Sa`ad itu tiada yang meriwayatkan kecuali dari jalur Imam Malik. Anehnya imam Malik sendiri mewajibkan tanpa sedekap dalam salat wajib. Seorang perawi lebih mengerti tentang hadis yang diriwayatkan dari pada orang lain.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan