Jumat, Februari 14, 2014

Saya dikiritik oleh bekas murid saya - seri ke dua




Ketika  saya dikritik oleh bekas murid saya yang tidak mengerti bahasa arab bernama Abu Hurairah Radhiallahu'anhu, maka datanglah sms dari 08231444xxxx             ( nomernya ada di saya)

ass.ustd klo sy baca penjelsan bkas murid ustd yg bernama di face book abu hurairah dia sperti kna pemahaman dari salafi,krn sy jg pernah di ksih pemahaman sperti itu .dan sy balik bertanya kpd mrk jd hadist yg di shahihkan syeh albani di mn rosul mengambil bantal dan papan lalu melemparkannya sampai dua kali stlh itu rosul bersabda"SHOLATLAH DI ATAS TANAH SEMAMPUMU,BILA TDK MAMPU SUJUDLAH SEDIKIT LEBIH RENDAH DARI RUKUK KAMU"dr hadist ini kt hrsnya cerdas rosul sampai melemparkan bantal dan papan bs di artikan larangan dan kalimat SHOLATLAH DI ATAS TANAH SMAMPUMU.klo kt cerdas bukankah itu isyarat/ perintah
dan sholat yg di lakukan orang yg di jenguk nabi, sy rasa itu sholat wajib soalnya orang sakit jarang shlat sunat,mrk tdk bs jwb,mungkin bkas murid ustd blum baca hdist td.wallohua'lam


dulu sering skali orang mengatakan sholat tdk wajib di tanah krn tdkada nash dan perintah dan larangan dr nb krn itu hny kbiasaan nabi,ttp stelah sy kshkan hadist yg di shahihkan syeh albani mrk diam tdk ada yg jwab klopun ada yg jwb dia akan bilang maksudnya bukan itu,kt hrus tnykan dulu ke ulama khibar.jg ada yg jwb mmang sujud di tanah afdol tp jng mwajibkan,sy jwb bukannya kt hny itba' dlm ibadah, tp dr Hati mrk yg pling dlm bnyk merk yg mengakui sujud di tanah adalah kbenaran walau mrk blum mampu menjalankan.wallohua'lam

Komentaku ( Mahrus ali ):
Jadi salafy itu membenarkan tentang sujud di atas tanah, dalam hatinya juga menyalahkan sujud di atas sajadah hanya saja  tidak mampu menjalankan lalu keluar berbagai alasan yang sangat bertentangan dengan sunnah cocok dengan hawa nafsu orang bodoh.Bila mereka mampu menjalankannya , maka akan banyak alasan untuk memperkuat sujud di atas tanah.
Kalau sujud di atas tanah itu adalah kebiasaan Rasul dan sahabatnya setiap menjalankan salat wajib, mulai di perintahkan salat  sampai meninggal dunia, maka  hal yang tidak biasa bagi mereka – rasul dan sahabatnya adalah menjalankan salat  wajib di atas tikar atau sajadah.
Ibn Taimiyah berkata:
فَلَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَّخِذُ سَجَّادَةً يُصَلِّي عَلَيْهَا وَلَا الصَّحَابَةُ ; بَلْ كَانُوا يُصَلُّونَ حُفَاةً وَمُنْتَعِلِينَ وَيُصَلُّونَ عَلَى التُّرَابِ وَالْحَصِيرِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ غَيْرِ حَائِلٍ
Nabi dan sahabatnya tidak pernah mengelar sajadah untuk salat , bahkan mereka melakukan salat dengan kaki telanjang dan bersandal  dan mereka juga melakukan salat di debu, tikar dll tanpa sajadah [1]
. وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ مَهْدِيٍّ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ بَسَطَ سَجَّادَةً فَأَمَرَ مَالِكٌ بِحَبْسِهِ فَقِيلَ لَهُ : إنَّهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ فَقَالَ : أَمَا عَلِمْت أَنَّ بَسْطَ السَّجَّادَةِ فِي مَسْجِدِنَا بِدْعَةٌ .
Sungguh telah di kisahkan bahwa Abd rahman bin Mahdi ketika datang ke Medinah menggelar sajadah , lalu Imam Malik memerintah agar di tahan ( dipenjara ) . Di katakan kepadanya  : “  Dia adalah  Abd Rahman bin mahdi 
Imam Malik  menjawab :”  Apakah kamu tidak mengerti bahwa  menggelar sajadah dimasjid kami adalah bid`ah “.
Ibnu taimiyah berkata :
. أَمَّا الصَّلاَةُ عَلَى السَّجَّادَةِ فَلَمْ تَكُنْ هَذِهِ سُنَّةَ السَّلَفِ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ وَمَنْ بَعْدَهُمْ مِنْ التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ; بَلْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِي مَسْجِدِهِ عَلَى اْلأَرْضِ لاَ يَتَّخِذُ أَحَدُهُمْ سَجَّادَةً يَخْتَصُّ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهَا
Melakukan salat diatas sajadah ( tikar, karpet, keramik ) tidak termasuk budaya  kaum muhajirin, Ansar, tabi`in yang mengikuti jejak mereka dengan baik di masa   Rasulullah  saw. Bahkan mereka menjalankan salat  di atas tanah  , seseorang diantara mereka tiada yang menggunakan sajadah husus salat [2]

 Sutau saat akan saya tunjukkan perintah Rasul SAW untuk menjalankan salat wajib  di atas tanah. 

Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari

 




[1] kutub warosail ibnu Taimiyah 192/22
[2] Ibid
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan