Rabu, Maret 05, 2014

Daarul Qur'an Ajak Pekerja Hongkong Menghafal Qur'an




HONGKONG (voa-islam.com) - Ahad, 23 Februari 2014, bertempat di Masjid Koowloon, Hongkong, sekitar 2000 orang menjubeli ruang aula yang hanya berkapasitas 1000 orang. Apa boleh buat, panitia “Hongkong Menghafal” memutuskan acara dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang.
Tamu dari Indonesia yang hadir pada acara tersebut memang istimewa. Dialah Wirda Mansur, putri pertama Ustadz Yusuf Mansur yang namanya sudah melekat di hati para pekerja Indonesia di Hongkong.
Dihadapan jamaah yang umumnya pekerja migran wanita Indonesia, Wirda menyuntikkan motivasi pentingnya menghafal Al-Qur’an. Penghafal 30 juz Qur’an itu mengutip sebuah hadits yang artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena sesunguhnya Al-Qur’an itu akan memberi syafaat pada hari kiamat nanti.”
Dengan gaya ceramah yang cukup piawai, ia juga membagi tips cara mudah menghafal Qur’an seperti yang sudah dilakukannya selama ini.
“Setan akan terus menggoda kita saat kita mau membaca Al-Qur’an apalagi menghafalnya. Tapi semua godaan itu harus dilawan,” kata Wirda bersemangat. Ia mencontohkan, godaan ngantuk di pengajian yang harus dilawan.
‘’Apa godaan saat mengaji?’’tanya Wirda.
‘’Ngantuuuk,’’ jawab spontan jamaah sambil tertawa.
‘’Nah,ngantuk itu tidak selalu karena kita butuh tidur. Ngantuk bisa jadi godaan setan, maka harus dilawan!’’ tandas Wirda.
Ia lalu memberi tips sebelum menghafal Qur’an, yaitu dengan membaca sholawat 10 kali, Al Fatihah 10 kali, dan Istighfar 100 x. ‘’Al-Quran itu suci maka saat kita membaca dan mengafalnya harus dalam kondisi suci. Dengan cara begitu maka setan nggak akan mampu mengganggu,’’ tutur Wirda yang saat ini telah menjadi seorang Hafidzoh.
Wirda mengungkapkan, menghafal Al-Qur’an harus dilakukan rutin, misalnya 5 ayat perhari atau semampunya. Yang penting, kontinyu dilakukan. Lebih baik sedikit tapi istiqomah, daripada banyak tapi belang-bentong.
Tak lupa Wirda mengingatkan, jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu karena begitu berharganya waktu.
Usai Wirda tampil, giliran KH Ahmad Kosasih menyapa jamaah. Ketua Dewan Syariah PPPA Daarul Qur’an ini mengupas kandungan Surat Al Fatir ayat 29: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rizki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak akan merugi.”
Kyai Kosasih menjelaskan keutamaan membaca Al-Qur’an sesuai pesan surat tersebut. Ia juga memberikan tips agar tidak berat dalam membaca Al Qur’an. ‘’Biasakan dan siapkan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an, seperti setiap ba’da sholat lima waktu,’’ katanya.
Selanjutnya KH Ahmad Kosasi membeberkan betapa pentingnya sholat. Ibadah ini bukan sekadar menggugurkan kewajiban sebagai seorang muslim. ‘’Jika sholat hanya untuk menggugurkan kewajiban, ibaratnya seperti orang dagang tapi tidak mendapatkan keuntungan. Modal yang digunakan untuk berdagang kembali seperti semula,’’ Kyai Kosasih memberi tamsil.
Ia melanjutkan, semua pedagang pasti berharap keuntungan, maka dari itu sholatnya jangan hanya sholat wajib saja dan juga jangan berfikir bahwa sholat kita hanya untuk menggugurkan kewajiban.
‘’Kesempatan dalam sholat itu ada sholat sunnah rowatib qobliyah ba’diyah, serta sholat-sholat sunnah lainnya. Bahkan dalam sehari kita punya 7 waktu sholat yang terdiri dari subuh, dhuha, dzuhur, ashar, magrib, isya’ dan tahajjud. Dengan 7 waktu sholat tersebut maka kita berharap kepada Allah keuntangan dalam kehidupan ini,’’ urai Kyai Kosasih.
Setelah membaca Qur’an dan sholat,sempurnakan amal dengan menginfakkan sebagian rizki. ‘’Bersedekah itu sepertinya rizki kita berkurang, namun sejatinya tidak menurut Allah. Karena Allah akan melipatgandakannya,’’ kata Kyai. Insya Allah dengan ketiganya ini maka Allah akan menganugerahkan perniagaan yang tidak pernah merugi.
Diakhir ceramahnya, KH Ahmad Kosasih mengajarkan doa agar bisa dan nggak berat dalam membaca dan menghafal Al Qur’an.
Narasumber ketiga Ustadz Anwar Sani. Dalam paparannya ia menceritakan kisah inspiratif Syech Ammar Bugis. Orang ini cacat dan lumpuh nyaris total, kecuali lidah dan matanya saja yang bisa digerakkan untuk memberi isyarat berkomunikasi.
Namun dengan keterbatasannya itu,Syech Ammar Bugis mampu menghafal Al Qur’an 30 juz hanya dalam waktu 2 tahun.
Ustadz Anwar Sani mengungkapkan kehadiran Syech Ammar Bugis di Masjid Istiqlal Jakarta dalam Pengajian Bulanan bersama Ustadz Yusuf Mansur. Saat itu, Syech Ammar Bugis meminta dua doanya diaminkan oleh ribuan jamaah yang hadir. Yang pertama,Syech Amar mohon diberi kesempatan beberapa detik saja agar tangannya bisa digerakkan,sehingga beliau bisa memegang Mushaf Al-Qur’an dengan sempurna. Dan kedua, beberapa detik saja agar Allahmemberi kesempatan dapat menggerakkan kakidan seluruh anggota tubuhnya sehingga ia bersujud dengan sempurna.
Kisah ini membuat jamaah yang hadir tercekat haru, bahkan banyak yang menitikkan airmata. Mereka merasa malu, karena dengan kesempurnaan tubuhnya, selama ini masih malas sholat dan mengaji apalagi menghafal Qur’an.
Dipenutup sesi, Ustadz Anwar Sani menceritakan kisah-kisah keajaiban sedekah, termasuk yang dia alami sendiri. Hal ini memotivasi jamaah untuk secara spontan menyedekahkan sebagian hartanya guna mendukung program PPPA Daarul Qur’an.
Sebelum acara diakhiri dengan doa penutup, KH Ahmad Kosasih beserta istri, Ustadz Anwar Sani dan juga Wirda meresmikan gerakan “Hongkong Menghafal”. Jamaah asal Indonesia diajak menghafal Qur’an, dan Insya Allahbulan Mei mengikuti Wisuda Akbar Hongkong Menghafal Qur’an.
‘’Insya Allah PPPA Daarul Qur’an akan menempatkan seorang Ustadzah yang akan mendampingi para pekerja migran Hongkong menghafal Qur’an,’’ kata Ketua Yayasan Daarul Qur’an Nusantara, Anwar Sani.
Berta selaku ketua panitia acara dan Koordinator Rumah Tahfidz Qur’an Hongkong, berharap agar melalui gerakan ini para pekerja migran lebih baik kehidupannya.
Ustadz Anwar Sani mengatakan, gerakan “Hongkong Menghafal” akan dikembangkan ke negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Taiwan. Di negara-negara itu, ada simpul-simpul donatur PPPA Daarul Qur’an yang siap menggerakkan Program Tahfidz Qur’an. (jabir/voa-islam/ansa/bowo)
Komentaku ( Mahrus ali ):
Sayang sekali, realita  bukan hayalan, faktual sekali bukan  fiktif, kebanyakan penghapal al Quran adalah kalangan ahli bid`ah, ahli syirik  bukan ahlis sunnah dan tauhid. Enggan mengikuti ajaran yang berdalil, malah mendukung berbagai kebid`ahan dan menghindari kelompok ahlis sunnah yang aktif menegakkan sunnah dan membasmi kebid`ahan. Fenomena  ini memperihatinkan, bukan menyenangkan, awas jangan sampai termasuk ayat ini:
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ(5)
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.[1]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? . Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.[2]

Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim






[1] Jumat 5
[2]  23 As shof
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan