Kamis, Mei 22, 2014

Hasil Survei Terakhir: Jokowi Ancur, Prabowo Melejit!





By on 5:12 AM



ektabilitas capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) mengalami penurunan drastis. Hal tersebut berdasarkan hasil survei terakhir yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terhadap 2.040 koresponden.

“Menurut indikator tren suka tokoh terhadap Jokowi terjadi penurunan. Pada bulan Maret tren suka terhadap Jokowi ada 93 persen tapi di akhir April turun menjadi 85 persen,” ungkap Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), Djayadi Hanan dalam diskusi kebijakan publik di Fakultas Kedokteran – Universitas Indoneaia (FK UI), Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2014).

Sedangkan untuk elektabilitas Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerindra yang diusung oleh koalisi partai-partai berbasis massa Islam bersama Golkar menunjukkan kenaikan yang signifikan.

“Hal yang berbeda didapati dari tren suka terhadap Prabowo Subianto . Di bulan Maret 74 persen masyarakat menyukai Prabowo, namun di akhir April meningkat menjadi 82 persen,” papar Djayadi.

Berdasarkan temuan survei tersebut, lanjut Djayadi, kemudian muncul pertanyaan apa yang membuat elektabilitas Jokowi menurun. “Ini kan menandakan ada sesuatu yang terjadi sehingga orang menjadi tidak suka dengan Jokowi,” paparnya.

Sedangkan dari segi kriteria calon presiden yang didambakan rakyat, Prabowo berada di peringkat pertama terkait soal ‘ketegasan’, yakni sebesar 51 persen. Sedangkan Jokowi berada di peringkat kedua sebesar 29 persen.

Tak hanya tegas, khalayak juga mendambakan pemimpin yang perhatian pada rakyat. Dari sisi tersebut, Jokowi berada di peringkat pertama dengan perolehan persentase sebesar 55 persen sedangkan Prabowo berada di bawahnya dengan persentase 23 persen.

Survei SMRC dilakukan dengan metode wawancara pada Maret 2014. Dalam survei ini, SMRC melakukan wawancara terhadap 2.040 koresponden dan margin of error 2.2 persen. [KbrNet/Merdeka.com/adl]

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan