Kamis, Juni 12, 2014

Jika Jokowi Menang, Indonesia Akan Berada 'Diujung Bedil' Hendropriyono




JAKARTA (voa-islam.com) - Ragil Nugroho seorang aktivis PRD ini berkicau pada lini masa twitter pribadinya. Ia berkicau pada demokrasi Indonesia akan berbahaya berada dibawah Hendropiyono yang merupakan kepala BIN saat kematian aktivis HAM Munir.
Ragil menulis "Tak bisa dipungkiri, kedekatan Jokowi dengan #jagal semacam Hendropriyono menunjukkan dirinya tak alergi dengan pelanggar HAM" demikian kicau Ragil pada 22 April 2014.
Ia menegaskan Hendro dikenal pula sebagai #jagal dalam peristiwa Talangsari di Lampung yang menewaskan puluhan bahkan ratusan umat Islam pada 1989 silam. Hendropriyono dikenal sebagai tentara yang mempunyai sejarah Islamphobia yang akut. Dia termasuk yang ikut mendorong UU terorisme.
Sekarang Jokowi butuh #jagal seperti Hendropriyono untuk membentengi dirinya dari jendral-jenderal yang lain, khususnya Prabowo (jagal yg lain) ungkap Ragil.
Bila Jokowi menjadi presiden, kita tak bisa berharap pada Jokowi  untuk menuntaskan masalah HAM. Sekarang saja dia sudah akrab dengan jendral #jagal (Hendropriyono)" kicau Ragil lagi.
Bisa kita bayangkan sendiri kalau di belakang Jokowi ada jenderal #jagal seperti Hendropriyono. Demokrasi di Indonesia akan berada di ujung bedil. Jadi serangan kubu Jokowi bahwa Probowo adalah pelanggar HAM adalah omong kosong karena Jokowi mendukung jendral #jagal Hendropriyono.
Tak hanya itu, Ragil pun mengkhawatirkan ancaman militerisme tidak semata datang dari kalangan militer, tapi juga bisa dari kalangan sipil. Ancaman itu bisa juga muncul dari Jokowi.
Sebagai contoh, rezim Mega adalah pemerintahan sipil, tapi watak militerisme kuat. Aktivis-aktivis ditangkapi. Bisa terjadi karena di belakang Mega ada jendral #jagal seperti Hendropriono. Kalau Jokowi sudah akrab dg jendral #jagal Hendropriyono, tak ada harapan bg demokrasi. Tangan Jokowi sebentar pun sudah berlumuran darah.
Demokrasi di Indonesia akan berada di ujung bedil. Jadi serangan kubu Jokowi bahwa Probowo adalah pelanggar HAM adalah omong kosong karena Jokowi mendukung jendral #jagal Hendropriyono.
"Dengan fakta seperti ini menjadi aneh ketika aktivis HAM mendukung Jokowi dengan menyerang Prabowo terhadap pelanggaran HAM.Terlihat standar ganda anktivis HAM menyerang Prabowo, tapi tidak menyerang Jokowi yang dekat dengan pelanggar HAM semacam #jagal Hendropriyono" paparnya di linimasa.
Memang akhir-akhir ini kasus Munir tak terdengar diangkat o aktivis HAM pendukung Jokowi. Mereka sibuk menyerang Prabowo dengan kasus penculikan#jagal. Mereka sengaja membungkam kasus Munir karena kalau dibuka akan merugikan kubu Jokowi karena kasus tersebut terjadi di era Megawati.Sikap hiprokrit aktivis HAM yang demi membela Jokowi menyembunyikan kasus-kasus HAM pada era Megawati inilah bentuk pengkhinatan terhadap kemanusiaan.Umat Islam, wake up bro. [hudzaifah/tw/voa-islam.com]
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan