Jumat, Juli 04, 2014

Imbas Serang TVOne, PDIP & Jokowi Sudah Di Hukum Oleh Masyarakat





JAKARTA (voa-islam.com) — Kondisi jelang Pilpres 2014 semakin panas. Sampai-sampai Presiden SBY mengeluarkan tujuh instruksi agar hal ini tidak menjurus ke perselisihan yang lebih besar.

Menko Polhukam Djoko Suyanto menegaskan, siapapun yang melanggar hukum akan ditindak. Termasuk, soal pelaku yang bertindak anarkis di Kantor TV One Yogyakarta dan Jakarta.

"Sebenarnya, (kantor TV One) tidak diserang kok. Mereka orasi dan segera dibubarkan.  Dan siapapun yang melanggar hukum akan ditindak," sambungnya kepada Aktual.co, Kamis malam (3/7).

Aksi para relawan PDIP yang melakukan penyerangan, sambungnya, sudah dihukum masyarakat. Hukuman itu, tambahnya, lebih parah. Tidak ada satupun yang simpati.  

"Saya pun sudah kirim message ke Tjahjo Kumolo (Sekjen PDIP yang menyebarkan SMS warning, sehingga membuat kader PDIP mengepung TV One). Saya ingatkan, hal ini akan kontra produktif untuk partai dan kandidatnya. Dia (Tjahjo) akan terima kasih sudah di ingatkan," tambahnya .

Ia juga berharap pillpres kali ini aman-aman saja. "Rakyat kita juga nggak bodoh kok," pungkasnya

#Pemilu2014 : Jokowi Memaklumi Tindakan Anarkis Simpatisannya

Joko Widodo (Jokowi) meminta media massa tidak ikut memanas-manasi suasana kampanye pemilihan presiden (pilpres).
Hal itu dikatakan Jokowi terkait adanya tindakan pengepungan TV One di Jakarta dan Yogyakarta oleh simpatisan Partai Demokrasi Perjuangan (PDI-P) karena pemberitaan stasiun televisi tersebut yang dianggap menyudutkan Jokowi atas isu keterkaitannya dengan PKI. "Tapi kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandung, Kamis (3/7).

Jokowi mengatakan dirinya tidak memiliki kontrol penuh atas tindakan para relawan maupun simpatisan meski dalam setiap kesempatan kampanye dirinya mengaku selalu mengingatkan relawan agar selalu sabar.

"Meski sudah saya sampaikan di mana-mana bahwa kejelekan harus dibalas kebaikan, tapi kan tidak mungkin semuanya hisa kita handle (tangani,red). Mungkin kali ini memang sudah keterlaluan sampai mereka bereaksi," ucap Jokowi.

Jokowi mengaku sudah sangat terbuka pada media terkait silsilah keluarganya sehingga tidak ada lagi yang perlu dijelaskan.
"Sebenarnya kita kurang sabar apa? Sejak awal kita diamkan tapi yang terakhir ini penghinaan besar karena bukan hanya ditujukan pada saya tapi pada keluarga saya juga. Jumlah relawan itu ribuan tidak mungkin kita suruh sabar semua," katanya.

Sebelumnya, Kantor Tv One Biro Daerah Istimewa Yogyakarta disegel massa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rabu (2/6) malam, terkait pemberitaan tidak jelas yang dianggap menyudutkan partai itu. [akmal/aktual]
-
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. "Meski sudah saya sampaikan di mana-mana bahwa kejelekan harus dibalas kebaikan, tapi kan tidak mungkin semuanya hisa kita handle (tangani,red). Mungkin kali ini memang sudah keterlaluan sampai mereka bereaksi," ucap Jokowi.

    KU INGAT ITU...

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan