Selasa, September 23, 2014

Kristiani kebaktian di jaga Banser, dan orang salat Asar di tembak Densus.




JAS Melaknat Aksi Biadab Densus 88 Tembak Kepala Nurdin Saat Sedang Shalat
 JAS Melaknat Aksi Biadab Densus 88 Tembak Kepala Nurdin Saat Sedang Shalat
JAKARTA (voa-islam.com) – Betul-betul biadab cara Densus 88 memperlakukan aktifis Islam yang diduga terlibat kasus terorisme. Pada Sabtu (20/9/2014), lalu, Densus 88 menembak mati Nurdin (28) di rumahnya di Dusun Kala Timur Desa O,o, Kabupaten Dompu, Bima, NTB, saat ia sedang sujud menunaikan shalat Ashar. Dengan tiga tembakan kepala Nurdin pecah, darah bersimbah di lantai dan sajadah.
Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) menyebut tindakan Densus 88 tersebut sebagai pembunuhan brutal (extra judicial killing). Tindakan Densus 88 yang berulang kali membunuh umat Islam bukanlah merupakan penegakan hukum atau pencegahan terhadap terorisme, melainkan tindakan yang biadab dalam penindakan dan penegakan hukum.
“Maka kami mendesak kepada pemerintah untuk mengkaji kembali keberadaan Densus 88 ini atas segala tindakannya, karena hal ini sangat mencederai nilai-nilai agama dan kemanusiaan khususnya terhadap umat Islam.” pernyataannya dalam rilis yang dikirimkan ke voa-islam.com, Selasa (23/09/2014) hari ini.
“JAS mengutuk dan mengecam keras atas pembunuhan yang dilakukan oleh Densus 88 terhadap seorang umat Islam yang sedang melaksanakan Ibadah sholat dengan alasan mereka hanya terduga terorisme,” lanjut isi rilis tersebut.
 
JAS menilai bahwa pembunuhan terhadap umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah merupakan bukti nyata bahwa Densus 88 merupakan musuh Islam dan umat Islam. Maka kepada para ulama, kyai, tokoh dan seluruh elemen umat Islam untuk mewaspadai dan menyadari bahwa tindakan biadab Densus 88 ini dilakukan untuk memerangi Islam dan umat Islam dengan dalih perang terhadap terorisme.
“Ya Alloh mereka telah membunuh hamba-hambaMU dengan brutal dan keji maka hancurkanlah dan azab mereka dengan azabMU yang pedih, wa makaru wa makarallah wallahu khoirul maakiri,.” kalimat penutup rilis yang ditandatangani Jubir JAS, Ustadz Ahmad Fatih. [AMA/voa-islam.com]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Orang yang lagi salat ditembak, mengapa tidak menanti setelah salat saja.  Bagaimana  kalau  densus 88  nya atau pimpinannya  yang di tembak.? Apakah  tidak berpikir kalau hal  itu di lakukan terhadap dirinya?  Semoga  mereka tidak seperti pak turut saja yang  hanya  tunduk kepada majikannya.
 Belum pernah ada seorang yang lagi semedi atau ikut kebaktian di tembak. Bahkan belum ada orang kristen  yang  tidak ikut kebaktian di tembak. Ini cara orang kafir, bukan cara  orang yang punya agama dalam membunuh. Tapi kita sudah tahu, dan  tidak samar lagi bagi kita, kita  paham sekali, issu terorisme atau penembakan teroris dilakukan untuk pengalihan issu belaka, bukan tujuan sebenarnya. Itu  sekedar baju  untuk menutupi kejahatan yang lebih besar, bukan  untuk membuka kejahatan sebagaimana  pemikiran  orang bodoh.
 Ia sekali  dijalankan untuk mendapat beberapa poin. Pertama pengalihan issu kecurangan pilpres agar tidak di bahas di masarakat yang  sangat membahayakan kaum kristen. Kedua. Pengalihan issu  dugaan korupsi Jokowi. Ketiga: Dendam kesumat orang kafir untuk menghabisi aktivis muslim.

Lalu kapan dendam kesumat kaum muslimin kepada arogansi kaum kafir dilaksanakan. Dan kapan kaum kafir berbuat kasih sayang kepada kaum muslimin? Di saat gereja mereka  sewaktu kebaktian di jaga oleh Banser, di saat utu pula  orang yang lagi  salat Asar di tembak kepalanya. Kita hanya percaya kepada peringatan Allah sbb:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (QS. Al-Baqarah: 217)
Kita ingat hadis ini, maaf saya potong karena terlalu panjang :
أَمَرَ بِالْأُخْدُودِ فِي أَفْوَاهِ السِّكَكِ فَخُدَّتْ وَأَضْرَمَ النِّيرَانَ وَقَالَ مَنْ لَمْ يَرْجِعْ عَنْ دِينِهِ فَأَحْمُوهُ فِيهَا أَوْ قِيلَ لَهُ اقْتَحِمْ فَفَعَلُوا حَتَّى جَاءَتْ امْرَأَةٌ وَمَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَتَقَاعَسَتْ أَنْ تَقَعَ فِيهَا فَقَالَ لَهَا الْغُلَامُ يَا أُمَّهْ اصْبِرِي فَإِنَّكِ عَلَى الْحَقِّ
Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah didalamnya.' Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada diatas kebenaran."  HR  Muslim  HADIST NO – 5327

Dalam  al Qur an juga di jelaskan sbb:
قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ (4) النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ (5) إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ (6) وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ (7) وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (8) الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (9) إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ (10)

4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,
( 5 )   yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,
( 6 )   ketika mereka duduk di sekitarnya,
( 7 )   sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
( 8 )   Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
( 9 )   Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
( 10 )   Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.


Artikel Terkait

1 komentar:

  1. DENSUS 88 ITU MILIKNYA AMERIKA DAN ANTEKNYA... KOK DI INDONESIA ..? MEMANG INDO ANTEKNYA KANG ...... COBA NEMBAK ORANG SE ENAKNYA TANPA MELALUI PERSIDANGAN YG ADIL DAN JELAS ...COBA KALAU ANGGOTA KELUARGA DIA ... DITEMBAK SPT ITU ... MIKIR OTAKNYA ...

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan