Sabtu, September 06, 2014

UIN mendukung kekufuran untuk hancurkan Islam



Bacalah  artikel di bawah ini: 
IAIN atau UIN Banyak Melahirkan Kader Sekuler, Liberal dan Kiri
SURABARA (voa-islam.com) - Akhirnya, Rektorat UIN Sunan Ampel Surabaya, membekukan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin. Tindakan ini sebenarnya sudah terlambat, karena kelompok-kelompok sekuler, liberal, dan kiri sudah menyusup jauh di UIN.
Pembekuan itu adalah buntut dari pemasangan spanduk 'penghinaan terhadap tuhan' dalam Orientasi Cinta Akademik dan Almamater (OSCAAR) yang bertema Tuhan Membusuk: Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan pada 28–30 Agustus lalu.
Keputusan tersebut disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Abdul A’la saat konferensi pers di Agis Restaurant, Jl Ahmad Yani, Rabu (3/9). ’’Kami memberikan sanksi dalam rangka mendidik mereka,’’ tuturnya.
Dema dibekukan dalam jangka waktu tidak tertentu. Saat ini pembekuan itu masih diproses. Sebab, rektorat harus bijaksana menjatuhi hukuman kepada siapa saja yang terlibat.
Langkah pembekuan tersebut dinilai sebagai hukuman yang mendidik bagi mahasiswa. Dengan cara itu, pencairan dana dan kegiatan yang diajukan kepada pihak fakultas akan lebih matang dipikirkan.
Sebelumnya, kata A’la, pihak rektorat mengimbau untuk menurunkan spanduk berukuran 3x5 meter tersebut pada Jumat (29/8). Namun, Sabtu (30/8) spanduk muncul kembali.
Saat diklarifikasi, para mahasiswa menyatakan tidak bermaksud menghina Tuhan. Tetapi, mereka hanya mengkritisi golongan fundamentalis.
Sayangnya, spanduk itu menuai kontroversi dari berbagai pihak seperti FPI, yang kemudian melaporkan rektor, dekan, dan mahasiswa kepada Polda Jatim. Bukan hanya dari dalam negeri, respons juga datang dari Malaysia dan Turki.
Di sisi lain, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Muhid merasa terkejut. Sebab, tidak ada komunikasi mengenai tema tersebut dengan dirinya. Padahal, yang diatur dalam SK rektor adalah tema tentang nasionalisme dan Islam. ’’Tema yang ditulis anak ushuluddin itu tiba-tiba tanpa koordinasi,’’ ujarnya.
UIN yang dahulunya IAIN diharapkan akan melahirkan tokoh-tokoh ulama, justru kenyataannya sekarang menjadi  gudangnya tokoh-tokoh sekuler, liberal, dan kiri yang sangat benci dan anti Islam. Termasuk aktifis FORKOT (Forum Kota) yang berhaluan kiri (komunis/sosialis),banyak lahir dari IAIAN di awal Reformasi, saat ikut menjatuhkan Presiden Habibi. 
Ini konsekuensi logis, dari kebijakan Menteri Agama Mukti Ali di era Soeharto, yang banyak mengirim dosen ke Barat,seperti Canada, Amerika, Inggris dan Australia. Sekarang mereka memimpin UIN, dan mengajarkan model-model pemikiran sekuler, dan merasuk ke dalam sunsum mahasiswa UIN.
Dibagian lain, di kampus-kampus universitas negeri, sebaliknya kalangan mahasiswanya yang menekuni nilai-nilai Islam, dan kembali memilih dan menyakini Islam sebagai jalan hidup. Jadi kampur negeri yang dibilang 'sekuler' itu, ternyata lebih Islami dibanding dengan UIN. [jj/dbs/voa-islam.com)

Komentarku ( Mahrus ali ):
Itulah hasil dari dosen yang pernah dicekoki  oleh ajaran barat bukan ajaran Medinah di kala mereka di  utus sebagai mahasiswa yang akan mengenyam ilmu keislaman di barat yang bersumber dari kebebasan berpikir, kebebasan beragama dan kebebasan dalam segala bidang , bukan terkendali dengan  ajaran Quran dan sunnah dalam menghayati kehidupan dunia  untuk persiapan  di akhirat kelak setelah  kematian
Para  dosen yang dulunya mendapat bea siswa  dari Yahudi  itu sudah tentu di jadikan sebagai alat bidik untuk membunuh karakter Islam yang sejati diganti dengan Islam liberal – alias Islam opolosan dengan pemikiran barat dan Islam  dari Medinah.
Dosen  itu setelah mengenyam pendidikan barat, malah jauh dari pandangan Islam yang orginal di ganti dengan  islam imitasi , lalu di ajarkan kepada mahasiswa di UIN atau IAIN. Jangan heran, anggaplah lumrah saja  kekufuran dan kedurhakaan sebagian besar mahasiswa UIN sekarang ini. Nah hendaknya  di jadikan sebagai ibrah  untuk merobah sistem agar mahasiswa yang tersisa ini menjadi muslim fundamental  bukan muslim yang  ikut arus.
Ingatlah bahwa mereka  tidak akan membiarkan kaum muslim berpegangan  kepada al Quran dan hadisnya tapi di upayakan dengan segalamacam tehnis agar mereka melepaskannya menjadi manusia yang kebarat – baratan. Ingatlah ayat ini:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah: 120)
Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan