Senin, Desember 22, 2014

Jawabanku ke 32

Jawabanku ke 32 tentang keharaman ikan teri, kupang dan kerang

Kata pengantar :
Imam Al Qaffal berkata:  
فَأَمَّا السَّمَكُ الصِّغَارُ اْلهَارِي الَّذِي يُقْلَى جَوْفُهُ فَقَدْ قَالَ أَصْحَابُنَا لاَ يَجُوْزُ أَكْلُهُ ِلأَنَّ رَجِيْعَهُ نَجْسٌ 
Adapun  ikan –ikan kecil al hazi yang biasanya di goreng perutnya, maka ulama` kita ( Mazhab Syafi`iyah haram di makan  karena tahinya najis . [1] Hilyatul ulama` 357/3
البيان في مذهب الإمام الشافعي (4/ 525)
قال الشيخ أبو حامد: وأما السمك الهازي: وهو السمك الصغار، الذي يقلى ببغداد ولا يخرج ما في جوفه من الرجيع.. فلا يحل أكله ورجيعه فيه؛ لأن رجيعه نجس، فلا يحل أكله.
Syaikh Abu Hamid berkata: Adapun  samak al hazi – ikan kecil yang di goreng di Baghdad tapi isi perutnya  belum di keluarkan, maka  tidak boleh dimakan, karena tahinya masih didalam. Sebab tahinya adalah najis , haram dimakan. 

Jadi, jangan memakannya. Allah berfirman:
وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ 
dan mengharamkan bagi mereka segala yang jember / jijik   [1] Ala`raf 157 

Inilah jawabanku ke 32  


Ust. Roy AnwarTinggal di Kota Tangerang
Dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta  menulis :
 Cape deh
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Dikasih tahu tentang keharaman makanan , mestinya bilang : al hamdulillah dapat  ilmu, semoga bermanfaat  untuk diriku dan orang lain. Ia tidak berbahaya  untukku.
Tidak usah bilang : Cape deh


Ust. Abi Qori  - guru di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, derektur Pustaka Digital Tholibul Ilmi menulis :
He...he...makin susah saja nih org cari makanan yg halal.

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Aneh, disuruh makan halal susah dan disuruh makan haram gampang dan cocok dengan nafsu. Ingatlah firmanNya:
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى  فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى 
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).
ANNazi`at 40-41 

Hamdani Hambal dari Cileungsi, Jawa Barat, Indonesia menulis :
Teri Lombok Ijo, Mantap Gan!!!
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Makan teri, kupang dan kerang itu sama dengan makan tahi didalamnya, lho kok dikatakan mantap – enak. Mestinya  kalo makanan haram , harus dihindari . Apalagi makan tahi.

 Ust. Abi Qori menulis : Ditambah sayur padang, pastinya surga dunia. Tp bagi Pak Kyai Neraka
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Benar sekali, ya akhi.

 
Ust. Abi Qori ke Ust Baba Naheel, lg muntah ya makan ikan teri?
Baba Naheel  staff di Aswaja – pernah bekerja  di MHI land tinggal di Tanggul jatim  menulis : muntah mergo moco qoule mbah
Abi Qori Ust Baba Naheel, berarti qoul jg haram nih? Wah ust lbh ekstrim nih.he..he..

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Benar untuk Baba Naheel.

Asep Lukman Hakim aalumni UII Madiun – tinggal di Mediun menulis : mesti kopi luwak san soyo haram iki
Untuk Abi Qori menulis :Klo kopi luwak hukumnya apa Pak Kyai Mahrus Ali Ali ?

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Saya kutipkan sedikit prosesnya:
Pemberian Pakan Buah kopi merah yang telah disortir dengan cara perendaman selanjutnya dibagikan kedalam wadah untuk diberikan kepada musang / luwak, dalam hal ini, peternakan di lampung barat menggunakan musang / luwak jenis binturong dan bulan yang mana dari beberapa jenis musang yang ada, hanya kedua jenis ini yang merupakan pemakan kopi
Biji kopi yang benar-benar tertelan selanjutnya mengalami proses fermentasi didalam lambung musang yang selanjutnya akan dikeluarkan kembali bersama dengan kotoran (kopi luwak)

Baca disini: http://luwakindonesia.weebly.com/pengolahan-kopi-luwak.html

Saya dulu pernah minum kopi luwak , namanya  kopi putih atau white koffie . Bahkan saya beli satu kotak berisi 12. Saya  tidak mengerti itu kopi luwak. Setelah ada teman yang memberi tahu saya, bahwa ia adalah kopi luwak. Lantas saya berhenti dan tidak pernah minum lagi sampai sekarang.
Putra Islam Ubay Diar – guru di Ponpes Annur. Tinggal di Daerah Khusus Ibukota Jakarta menulis :
Kyai koplak
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Komentar tsb menunjukkan dia tidak bisa membahas persoalan , bisanya hanya  emosi, pikirannya down. Dia tidak bisa membantah  dengan dalil, tapi hanya dengan nafsu.  lalu dia mengeluarkan kalimat spt itu. Lihat cara orang kafir dalam menolak ajaran yang benar yang beda dengan lingkungannya sbb:
قالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي سَفَاهَةٍ وَإِنَّا لَنَظُنُّكَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
قَالَ يَا قَوْمِ لَيْسَ بِي سَفَاهَةٌ وَلَٰكِنِّي رَسُولٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ      
      Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: "Sesungguhnya kami benar benar memandang kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk orang orang yang berdusta". 
   ( 67 )   Hud herkata "Hai kaumku, tidak ada padaku kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam.
Nah , begitulah resiko orang yang menyampaikan kebenaran dan alangkah enaknya  orang yang menyampaikan ajaran keliru yang cocok dengan golongan.

Ust. Roy Anwar menulis :  Jadi ingat ada syair arab yg artinya : kencingi sumur zamzam maka engkau pasti akan terkenal.

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Iulah jawaban orang yang tidak bisa membantah dengan dalil, dia hanya menggunakan emosi untuk menolak kebenaran dan menerima kesalahan ajaran golongannya. Lalu  dia mengeluarkan kalimat  seperti itu. Lebih baik  katakan nyimak, bila mau mengeluarkan kalimat – kalimat yang tidak etis. Saya ingat ayat:
فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَوْمِهِ مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُرِيدُ أَن يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَنزَلَ مَلَائِكَةً مَّا سَمِعْنَا بِهَٰذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ
Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. Mukminun 24
Ingatlah syair sbb:
إِنْ كَانَ يُعْجِبُكَ السُّكُوْتُ فَإِنَّهُ ... قَدْ كَانَ يُعْجِبُ قَبْلَكَ اْلأَخْيَارَا
وَ لَئِنْ نَدِمْتَ عَلَى سُكُوْتٍ مَرَّةً ... فَلَقَدْ نَدِمْتَ عَلَى اْلكَلاَمِ مِرَارًا
Bila kamu tertarik untuk diam, maka sungguh orang – orang baik sebelummu juga begitu .
Bila kamu menyesal atas diam  sekali , sungguh kamu  beberapa kali menyesal karena pembicaraanmu . 
Mbah Jenggot II  tinggal di Mays Al Jabal, Al Janub, Lebanon menulis :
 Tulisan tersebut ndak perlu disanggah ,orang yg baca bisa menilai betapa "dalam "nya keilmuan syekh yg satu ini
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Saya menilai ada kecerdasan dipikirannya.




Mnr Canada menulis :  Udah cukup sering ane bilangin ama Mahrus Ali, klw saja Dia hidup di Lombok, barangkali riwayatnya sdh “the and”, Iya ga' Mahrus Ali Ali

Asadul Islam Islam Yg bener kang.

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Benar apa yang dikatakan Asadul Islam.
Saya hidup di daerah basis NU , ternyata juga aman – aman saja. Tiada bahaya yang mengancam  diri saya. Dan orang – orang di daerah saya sudah menyadari bahwa apa yang saya sampaikan selalu  menggunakan dalil, tidak emosi, atau fanatisme  golongan atau ingin cari uang dll.  Akhirnya sebagian mereka salut dan sebagian lainnya diam, tidak bisa membantah.




Kiyai Thobary Syadzily Tangeran menulis : Makan daging ayam n makan tahu juga haram kok hukumnya. Hehehehe .....

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Benar, yai , dukung yai. Bila yai menyalahkan silahkan, itulah yang saya cari dan saya harapkan. Saya menghadapi orang alim seperti anda lebih ku senangi dari pada menghadapi orang yang sebawah anda. Asal  tunjukkan dalilnya.
Ingatlah firmannya:
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar. Asshoffat 156 – 157

Wildan Dzaki  - Universitas Negeri jakarta – tinggal di Semarangkai, Kalimantan Barat, Indonesia menulis :
berani bikin buku,diajak dialog ilmiah sm kyai NU gk brni hadir...lempar batu sembunyi tangan..kl sdkt2 diharamkn, hdp sj diarab,mkn kurma&daging onta kambing.bak pahlawan kesiangan,dlm kitab2 salaf kn sdh dijlskn bangkai ikan&belalang halal dimkn, kl mahrus ali pemberani&tngg jwb,mstinya sedia brdialog ilmiah dg pakar2 hukum,sprt kyai idrus romli,buya yahya.kl cm kowar2 dijejaring sosial,kn mnimbulkn kkisruhan&meresahkn msyrkt.jgnkn indonesia negri maritim,disaudi ikan teri sj dijual,knp gk mikirin mknn hamburger mkanan amirika patnernya saudi,konon mnyembelihnya gk syah mnrt syara'knp disaudi jd mknan faforit.kn mahrus ali kiblatnya ala saudi,gmn cara2 mnyembelih hewan disaudi,apa prnh difkirkn,pdhl kl mnrt ilmu fiqih,yg kami lht,jls ditdk syah.anda lht you tube,gmn mnyembelih onta.gk ada rs mnusiawinya.bkn mnyembelih tp mnyiksa,yg pnting mati

 
Mahrus Ali Ali me mjawab : Kalau masalah dialog, saya tidak hadir, alasannya lengkap baca di buku saya" Kesesatan debat terbuka kiyai NU di pasca sarjana IAIN, disitu lengkap alasan mengapa saya tidak datang. Bila anda ingin mengadakan dialog dengan kiyai yang anda sebutkan silahkan adakan. Tapi panitia yang mengadakan harus pemerintah pusat yang independen, jangan ormas NU. Silahkan satu persatu dialog dengan saya di antara ulama yang kamu banggakan, lalu di sebarkan melalui seluruh media. Usahakan hal ini bisa di adakan. INgat harus pemerintah pusat yang independen yang mengadakan bukan ormas NU.



BápĄké Şąľmä dari Malang  menulis : Smua binatang laut halal

Komentarku ( Mahrus  ali ):
Mana dalilnya bahwa seluruh binatang laut halal, semuanya halal tidak ada yang di haramkan, makan saja ular laut yang paling berbisa atau ular laut perut kuning.
Jangan berbuat kedustaan atas nama agama, bahayanya sangat, dan membikin kesesatan pada orang lain. Ingatlah ayat ini:
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الفواحش مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ والإثم والبغي بِغَيْرِ الحق وَأَن تُشْرِكُواْ بالله مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَاناً وَأَن تَقُولُواْ عَلَى الله مَا لاَ تَعْلَمُونَ

“Katakanlah: “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu, dan berkata terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” [QS Al A’raf: 33]  
Lainnya saya jawab menyusul.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan