Sabtu, Juni 06, 2015

Bersikap Adil terhadap Daulah Islam




Redaksi – Selasa, 8 Sya'ban 1436 H / 26 Mei 2015 12:48 WIB

Oleh : Ibnu Nasrullah

Khilafah yang dideklarasikan oleh oleh Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) memang fenomenal. Selain fenomenal deklarasi ini juga kontroversial karena menimbulkan pro dan kontra dikalangan umat Islam bahkan para aktivis dakwah. Tak sedikit yang setuju kemudian menjadi ansharnya, ada juga yang tidak setuju dengan alasan yang dianggap syar’i, tetapi ada juga yang gelap mata memfitnah secara membabi buta tanpa dasar yang jelas dan tabayyun terlebih dahulu. Padahal keagungan Islam telah mengajarkan umatnya untuk adil dalam menilai, apalagi dosa lisan adalah salah satu dosa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam jilatan api neraka.

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat : 6)

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS Al Maaidah [5]:8)

Tulisan ini saya hadirkan sumber bagi mereka yang ingin tahu, yang ingin bertambah teguh dibelakangnya, dan juga sebagai hujjah dihadapan Allah terhadap mereka yang secara membabi-buta tanpa klarifikasi menghakimi para mujahidin yang ingin menegakkan Islam bahkan dengan tuduhan yang sama sekali konyol dan tidak masuk akal. Salah satu contoh tuduhan tersebut bahwa Daulah Islam buatan Israel atau Amerika yang menjadi kaki tangannya dan digunakan untuk memecah belah Islam. Apakah benar demikian ?

Menurut saya, salah satu indikator untuk menilai suatu kelompok adalah dengan melihat asal-muasalnya dan rekam jejak perjuangannya termasuk tujuan perjuangan kelompok tersebut. Jika dikatakan Daulah Islam adalah produk Amerika ? Saya rasa tidak sepenuhnya salah, karena memang benar Daulah Islam salah satu faktor pembentuknya adalah penjajahan Amerika Serikat ke Negeri Muslim yaitu Irak. Bukan dalam arti karena produk rekayasa intelejen mereka. Lalu, bagaimana sejarah dan asal-usul mereka ? Mari kita simak.

Pada tahun 2003, AS beserta koalisi negeri barat lainnya secara menginvasi Negeri Irak dengan alasan Presiden Saddam Husein memiliki senjata pemusnah massal –tuduhan yang terbukti dusta-. Ironisnya adalah penguasa Negara yang mengaku Islam khususnya Negara-negara Arab seperti hanya menjadi penonton dan komentator membiarkan harga diri kaum muslim diinjak, bahkan beberapa ada yang malah menyediakan pangkalan militer bagi Amerika Serikat untuk memangsa saudaranya sendiri. Akibatnya Saddam Husein memang terguling, Namun sekelompok mujahidin Islam berbekal senjata sederhana dengan gigih dan ksatria melawan penjajahan Amerika Serikat yang ditopang persenjataan mutakhir. Diantara para mujahidin tersebutlah nama Abu Mush’ab Az Zarqawy. Untuk mengkoordinir perlawanan terhadap tentara penjajah, beliau membentuk Jama’ah Tauhid wal Jihad pada Oktober tahun 2003. Lalu, untuk semakin memantapkan barisan, beliau pada tahun 2004 memberikan baiatnya kepada pemimpin Al Qaeda ketika itu Syaikh Usamah bin Ladin dan mengubah nama kelompoknya menjadi Al Qaeda fii Biladil Rafidain (Al Qaeda di Negeri dua aliran sungai) dan melanjutkan perlawananya terhadap pendudukan Amerika Serikat dan kroni-kroninya.

Semakin lama pertempuran berkecamuk, semakin menjamur jugalah kelompok-kelompok perlawanan yang lain meskipun beranggotakan kecil-kecil. Untuk mengkoordinir perlawanan melawan monster Amerika Serikat maka Abu Mush’ab Az Zarqawy menginisiasi untuk membentuk Majelis Syuro Mujahidin pada Januari tahun 2006 bersama kelompok-kelompok kecil yang lain dengan pengangkatan Abdullah bin Rashid Al Baghdadi sebagai ketua majelis. Dengan dikoordinasikannya kelompok-kelompok perlawanan, semakin kuatlah barisan mujahidin dan memperoleh kemenangan-kemenangan penting. Hingga syahidnya (Insya Allah) Abu Mush’ab Az Zarqaqy ditangan serdadu penjajah Amerika. Lalu kepemimpinan AlQaeda di Irak beralih ke tangan Abu Hamzah Al Muhajir.

Setelah itu Allah mengaruniakan mujahidin berupa kemenangan-kemenangan dan semakin mengokohkan kekuasaannya di Irak. Hal tersebut mendorong majelis syuro mujahidin untuk memproklamasikan Islamic State if Iraq (ISI) dan meleburkan faksi-faksi perlawanan menjadi satu komando Negara termasuk faksi AlQaeda di Irak. Hingga diproklamasikanlah Islamic State of Iraq (ISI) di kota Ramadi Propinsi Anbar pada tahun 2006 sekaligus pengangkatan Abu Umar Al Baghdadi sebagai pemimpin dan Abu Hamzah Al Muhajir sebagai menteri perang.

Pertempuran sengit terus berlangsung hingga syahidnya –insya Allah- Abu Umar Al Baghdadi dan Abu Hamzah Al Muhajir pada tahun 2010. Perjuangan takkan surut meskipun para pemimpin terus silih berganti menebus pengorbanan membela Islam dengan nyawa. Estafet kepemimpinan Daulah Islam Iraq melalui majelis syuro beralih ke tangan Abu Bakar Al Baghdadi. Beliau adalah seorang ulama kharismatik dan seorang Doktor lulusan Universitas Islam Baghdad. Pernah dipenjara oleh Amerika Serikat kemudian dilepaskan. Barangkali pemerintahan Amerika Serikat tak menyangka orang yang dilepasnya dulu ternyata kini menjelma menjadi pemimpin yang menakutkan bagi hegemoni mereka.

Kerasnya perlawanan mujahidin yang pantang menyerah membuat tentara Amerika angkat kaki dari bumi Irak pada tahun 2011 setelah sebelumnya menyiapkan pemerintahan syiah mereka melalui proses demokratis. Saat proses demokrasi berlangsung, pemerintahan Irak dikuasai Syiah dengan Nouri Al Maliki sebagai perdana menteri mereka. Namun, Daulah Islam Irak tidak melentur dan tetap dalam sikap mereka melawan terhadap kekufuran. Tegas dan tanpa kompromi.

Pada tahun 2011, terjadi tragedi yang menyesakkan dada berupa pembantaian kaum muslimin ahlus sunnah di bumi syam Suriah oleh Rezim Syiah Nushairi pimpinan Bashar Al Assad. Islam dilecehkan, kaum muslimah di perkosa, para lelaki di sembelihi di jalan-jalan, anak-anak banyak yang menjadi korban. Bahkan PBB menyebut tragedi ini sebagai tragedi kemanusiaan terburuk. Sudah banyak sekali dokumentasi kekejaman rezim yang terpublikasikan. Lagi-lagi ironis, Negeri Arab yang telah lama dikaruniai Allah kekuasaan dan kekayaan minyak luar biasa hanya menjadi penonton dan komentator. Merasa mempunyai ikatan persaudaraan Islam, justru Daulah Islam Irak yang baru berdiri dan baru dilanda perang tak membiarkan saudaranya ter-aniaya. Akhirnya mengirim divisi militer khusus ke bumi Syam untuk menolong saudara-saudaranya yang tertindas. Berbekal persenjataan sederhana dan tawakal kepadaNya, Allah mengaruniakan penaklukkan-penaklukkan mereka atas wilayah syam. Hal tersebut membuat beberapa bagian wilayah Syam dan Irak menyatu dibawah kontrol Daulah Islam. Akhirnya pada tahun 2013 ISI mengumumkan perluasan wilayah dengan diproklamasikannya Islamic State of Iraq and Sham(ISIS).

Setelah kekuasaan semakin kokoh dan lebar, ISIS membuat gebrakan fenomenal dengan meratakan garis nasionalisme Sykess Pycott yang dibuat Negara Barat untuk memecah belah negeri kaum muslimin. Allah menganugerahkan mujahidin ISIS wilayah kekuasaan yang bersifat transnasional membentang dari wilayah Aleppo Suriah hingga Diyala Irak yang terbukti benar dari rilisan-rilisan video dokumentasi penegakkan hukum Islam dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Setelah dirasa memenuhi syarat pendirian Kekhilafahan dengan adanya wilayah, angkatan bersenjata dan pemerintahan yang berdaulat, ISIS melalui majelis syuro mengumumkan berdirinya kekhilafahan Islam pada 29 Juni 2014 dan menyederhanakan nama mereka dari ISIS menjadi Islamic State (IS).

Segera setelah IS dideklarasikan, singasana-singasana para penguasa Negeri Arab yang awalnya hanya menjadi penonton dan komentator atas penderitaan negeri muslim mulai memberi cap dan julukan buruk kepada para mujahidin IS dengan tuduhan khawarij, teroris, bughat, ekstrimis dan istilah lainnya. Tak sedikit kaum muslimin yang turut latah dan terbawa-bawa opini para penguasa tersebut. Padahal, justru mujahidin IS-lah yang garang terhadap penjajahan kaum kafir barat dan Syiah atas negeri-negeri muslim terutama di wilayah Irak dan Suriah ditengah impotennya penguasa Negeri Arab dan Negeri mayoritas muslim lainnya. Sungguh penilaian yang menurut saya tak adil dikalangan kaum muslimin terhadap para mujahidin yang sudah rela menyerahkan serpihan daging dan tulangnya untuk beradu dengan mesiu kaum kafir penjajah. Dan hari ini, IS telah dikeroyok puluhan Negara kafir, tetapi tak kunjung kalah justru semakin besar dan bertambah dukungannya dari hari ke hari.

Terlepas dari persoalan pro dan kontra, maka hadirkanl-lah argumen berkelas, bukan cenderung fitnah dan tuduhan-tuduhan tak berdasar yang justru akan merugikan pelaku sendiri karena akan menjadi gugatan berat dihadapan Allah S.W.T.

Terhadap tuduhan bahwa mujahidin IS bersikap mengkafirkan kpd kaum muslimin diluar golongan dan menghalalkan darah mereka sebenarnya sudah lama sekali dijawab oleh berulang-ulang oleh petinggi-petinggi IS. Salah satunya oleh Abu Umar Al Baghdadi pemimpin IS yang sewaktu itu masih berupa Islamic State of Iraq (ISI). Namun apakah kita mau mendengar ? Berikut kutipannya

“Sungguh, manusia telah banyak membuat tuduhan sangat dusta dan tidak berdasar perihal aqidah kami, mereka menuduh bhw kami mengkafirkan semua kaum muslimin secara umum, dan mereka menuduh bhw kami menghalalkan darah2 dn harta2 mrk, dan mnuduh bhw kami memaksa manusia utk bergabung kpd Daulah dgn pedang”

“Kami tidak sekali-kali mengkafirkan seorang muslimpun yg sholat menghadap qiblat sprt qiblat kami (mekkah) lantaran melakukan dosa2 sprt zina, meminum khamr dan mencuri selama tdk menghalalkannya. Keyakinan kami dalam iman adalah pertengahan, tawasuth antara khawarij lagi ghuluw (melampaui batas) dan ahlu irja’ lagi mufrithin (Murji’ah yg menyepelekan)”

“Dan barangsiapa yg megucapkan syahadatain dan menampakkan kpd kami keislamannya dan tdk sekali-kali melakukan satupun pembatal dari pembatal-pembatal keislaman, maka kami memperlakukannya sbgm memperlakukan kaum muslimin, dan kami menyerahkan urusan batinnya kpd Allah S.W.T”

“Dan bahwasanya kekafiran itu ada dua, yaitu kufur akbar (besar) dan kufur asghar (kecil) dan kekafiran seseorang bs disebabkan oleh keyakinannya, ucapannya dan perbuatannya. Tetapi takfir seseorang scr mu’ayyan (personal) dr mereka dan hukum kekalnya di Neraka tergantung terpenuhinya Syuruth, syarat-syarat dan tdk adanya Mawani, penghalang takfir”

Mari bebaskan hati kita dari segala kebutaan akibat fanatisme golongan, sikap lebih senior, merasa lebih pandai hingga merendahkan dan segala sikap lainnya yang dapat menghalangi kita dari bersatu diatas jalan kebenaran. Setelah menilai secara objektif dan jujur, jika IS adalah kebatilan maka tinggalkanlah. Tetapi jika mendapati kebenaran di pihak IS, sudah selayaknya kita bersatu menyambut seruan untuk tunduk kepada syariatNya dan mendukung, bahu-membahu agar supremasi Islam kembali berjaya di muka bumi. Amat besarlah pahala dan ampunan darinya. Takkan ada yang boleh menghalangi kita untuk bahu membahu menegakkan Islam. Wallahua’lam

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku´ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan