Rabu, Juli 01, 2015

HABIB AHMAD ZEIN: AWAS ! SYI'AH KALAU KALAH DEBAT, MENUDUH "WAHABI".

Abu Husein At-Thuwailibi

Sameeh.net- "Saya yang jelas-jelas NU saja, karena anti terhadap Syi'ah mereka tuduh saya sebagai wahabi", kata Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff dalam acara Multaqa Nasional Seruan Al-Ha
q di hotel Sahira Bogor april 2015 lalu.

Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff mengungkap jebakan Syi'ah bila kalah debat dengan membuat tuduhan Wahabi itu berdasarkan pengalaman dirinya saat membantah salah satu ustadz Syi'ah ber-marga "Shihab" yang mengatakan bahwa Rasulullah tidak dijamin masuk surga.

"Jadi ceritanya, syi'ah ini bikin opini bahwa yang menyesatkan Syi'ah itu hanya wahabi, saya nggak terima. Saya gak terima ahlus sunnah wal jama'ah di bumi indonesia ini di obok-obok. Begitu saya cuntre Syi'ah dengan yayasan Al-Bayyinat, mereka bikin isu bahwa saya ini susupan wahabi", tutur Imam Besar Al-Bayyinat jawa timur itu.

Habib Ahmad pernah menanggapi seorang oknum MUI bermarga shihab yang terlihat sangat membela Syi'ah. Tanggapan itu berupa rekaman video yang pernah di upload di Youtube. Setelah itu, Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff banyak dituduh "Wahabi" oleh kalangan Syi'ah dan Liberal.

Propaganda Syi'ah itu menjadi cacatan tersendiri bagi Habib Ahmad, dan beliau berupaya terus untuk memperingatkan umat Islam tentang propaganda Syi'ah tersebut. Menurutnya, banyak pihak yang dituduh wahabi karena anti terhadap Syi'ah. Propaganda Syi'ah dengan cara menuduh "wahabi" terjadi apabila mereka kalah dalam argumentasi.

"Makanya hati-hati, ini propaganda dan adu domba Syi'ah. Pokoknya ntah kalau ada kiai-kiai yang anti Syi'ah, langsung tuh di tuduh, "Awas, Itu kiyai fulan Wahabi". Kenapa begitu? karena mereka tidak bisa lawan dengan argumentasi. ", terang Habib Ahmad.

Menutup pembicaraan, Habib Ahmad mengatakan, "Wahabi itu ahlus sunnah, saudara kita. Kalau syi'ah bukan. Kita di obok-obok ileh Syi'ah. Banyak habib dan cendikiawan muslim yang di cuci otaknya di Iran. Di tamasyakan ke Iran. Pulang-pulang omongannya sudah berubah, mereka sesat dan menyesatkan...dst".
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan