Jumat, Juli 10, 2015

Jawabanku untuk Ibnu Taimiyah Bekasi seri ke 2



Ini jawaban sy yg lalu
Untuk marmer, sebetulnya sudah ada sebelum Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dilahirkan, lihat komentar sbb:
الرخام هو صخر كلسي متحول، يتكون من الكالسيت النقي جداً (شكل بلوري لكربونات الكالسيوم CaCO3). يستعمل في النحت، وكذلك يستعمل كمادة بنائية، وأيضاً في العديد من الأغراض الأخرى مثل إكساء الأرضيات والجدران وجدران الحمامات. وقد تكون تحت ظروف نادرة من الضغط والحرارة الهائلتين في جوف الأرض.
تشتهر عدة دول في إنتاجه منها، فلسطين، تركيا، إسبانيا، البرازيل وإيطاليا التي تعد في المرتبة الأولى.ومما يميزه أيضا تفاعله مع الأحماض وهو ينشأ في البيئات البحربة. إستعمال الرخام قد عرف خلال العصور القديمة التى عرفت المبانى والقصور الفاخرة المزينة بمشغولات وتماثيل من الرخام، وقد سجل التاريخ أن الرخام كان يستعمل في إستعمالات كثيرة في جميع العصور التى عرفت المدنية. وقد وصف هيرودوت أهرامات الجيزة بأنها مكسية من الرخام المجلى الذى أكسبها جمالا وعظمة، وقد ذكر في التوراة أن الرخام استخدم في بناء معابد أورشليم ، زهذا يثبت أن الرخام قد عرف من أكثر من ألاف السنين قبل الميلاد. وكان الرخام وسيلة الفنانين في التعبير سواء في فن المعمار أوالنحت ومبانى اليونان القديمة وتماثيل روما وقد عرف الفراعنة الرخام في مصر منذ أكثر من 5 ألاف سنة فقد أستخدم في تكسية الأهرامات وفى بناء المعابد وقصور الملوك وتماثيلهم والمسلات وأعمدة المعابد .
Marmer adalah batu kapur mutan, terdiri dari kalsit yang sangat murni (bentuk kristal kalsium karbonat CaCO3). Digunakan untuk memahat, serta digunakan sebagai konstruktivisme, dan juga  banyak tujuan lain seperti membikin lantai tanah, melapisi dinding dan dinding kamar mandi. Mungkin dalam kondisi langka tekanan dan temperatur yang sangat  dari  bawah tanah.

Beberapa negara terkenal dalam produksi marmer  seperti  Palestina, Turki, Spanyol, Brazil dan Italia  yang termasuk peringkat pertama. Termasuk kelebihannnya bisa berinteraksi dengan asam.  Ia  berasal dari lingkungan laut . Penggunaan marmer telah dikenal dimasa lalu untuk  bangunan, istana  mewah kuno  dihiasi dengan berbagai kerajinan dan  patung-patung dari  marmer,
وقد سجل التاريخ أن الرخام كان يستعمل في إستعمالات كثيرة في جميع العصور التى عرفت المدنية. وقد وصف هيرودوت أهرامات الجيزة بأنها مكسية من الرخام المجلى الذى أكسبها جمالا وعظمة،

 Sejarah telah mencatat bahwa marmer sering  digunakan di berbagai hal dalam segala masa yang kenal peradaban . Herodotus menggambarkan Piramida Giza yang dilapisi dengan  marmer yang tampak jelas yang bisa membikin  keindahan dan kemegahan,
وقد ذكر في التوراة أن الرخام استخدم في بناء معابد أورشليم ،.
Disebutkan dalam kitab Taurat bahwa marmer  digunakan untuk membangun tempat ibadah di  Yerusalem,
وهذا يثبت أن الرخام قد عرف من أكثر من ألاف السنين قبل الميلاد. وكان الرخام وسيلة الفنانين في التعبير سواء في فن المعمار أوالنحت ومبانى اليونان القديمة وتماثيل روما
Ini  membuktikan bahwa marmer telah dikenal lebih dari ribuan tahun sebelum Masehi. Marmer sebagai sarana seniman – seniman dalam ekspresi baik dalam arsitektur atau memahat dan bangunan Yunani kuno dan patung-patung di  Roma
وقد عرف الفراعنة الرخام في مصر منذ أكثر من 5 ألاف سنة فقد أستخدم في تكسية الأهرامات وفى بناء المعابد وقصور الملوك وتماثيلهم والمسلات وأعمدة المعابد
Raja – raja Firaun telah mengenal marmer di Mesir selama lebih dari lima ribu tahun  digunakan dalam menghiasi piramida  dan membangun kuil ( tempat ibadah ) dan istana raja, patung-patung dan obelisk dan  tiang – tiang  kuil.
Komentarku ( Mahrus  ali ):
Marmer sudah ada sebelum Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam  di lahirkan. Dan kelirulah anggapan orang bahwa masjid Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam  berlantaikan tanah itu karena saat itu belum ada marmer. Itu adalah klaim kosong bukan klaim berbobot yang berlandaskan  data dan fakta. Ia hanyalah bertolak dari kebodohan tentang sejarah peradaban manusia.
 Bahkan tempat – tempat Ibadah Yahudi juga di hiasi dengan marmer untuk tembok atau tiang – tiangnya. Hal  itu tidak di sebutkan dalam Injil masa Nabi Isa, tapi  sebelumnya jauh yaitu di sebutkan dalam kitab Taurat Nabi Musa alaihissalam.
Pendapat yg menyatakan shalat di atas tanah ghuluw bertentangan dengan perkataan Imam Malik:
. وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ مَهْدِيٍّ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ بَسَطَ سَجَّادَةً فَأَمَرَ مَالِكٌ بِحَبْسِهِ فَقِيلَ لَهُ : إنَّهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ فَقَالَ : أَمَا عَلِمْت أَنَّ بَسْطَ السَّجَّادَةِ فِي مَسْجِدِنَا بِدْعَةٌ .
Sungguh telah di kisahkan bahwa Abd rahman bin Mahdi ketika datang ke Medinah menggelar sajadah , lalu Imam Malik memerintah agar di tahan ( dipenjara ) . Di katakan kepadanya  : “  Dia adalah  Abd Rahman bin mahdi  “
Imam Malik  menjawab :”  Apakah kamu tidak mengerti bahwa  menggelar sajadah dimasjid kami adalah bid`ah “.
Pendapat tsb bertentangan dengan pendapat Ibn Rajab sbb:
فتح الباري لابن رجب - (ج 3 / ص 150)
الْمُرَادُ مِنْ هَذَا اْلحَدِيْثِ هَاهُنَا : أَنَّ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - لَمْ يَكُنْ يُصَلِّي اْلمَكْتُوْبَةَ إِلاَّ عَلَى اْلأَرْضِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ ، فَأَمَّا صَلاَةُ الْفَرِيْضَةِ عَلَى اْلأَرْضِ فَوَاجِبٌ لاَ يَسْقُطُ إِلاَّ فِي صَلاَةِ شِدَّةِ اْلخَوْفِ ، كما قال تعالى: { فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالاً أَوْ رُكْبَاناً } [البقرة :239] .
Ibnu Rajab berkata dalam kitab Fathul bari 150/3 sbb:
Maksud hadis tsb ( hadis Nabi turun dari kendaraan ketika menjalankan salat wajib ) adalah sesungguhnya Nabi SAW tidak akan menjalankan salat wajib kecuali di tanah dengan menghadap kiblat. Untuk menjalankan salat fardhu di atas tanah ( langsung bukan di sajadah atau keramik ) adalah wajib kecuali dalam salat waktu peperangan atau keadaan yang menakutkan sebagaimana firman Allah taala sbb:
Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan.
Pendapat yg menyatakan shalat di tanah  ghuluw juga bertentangan dengan pendapat Ibnu Taimiyah sbb:
أَمَّا الْغُلَاةُ : مِنْ الْمُوَسْوِسِينَ فَإِنَّهُمْ لَا يُصَلُّونَ عَلَى الْأَرْضِ وَلَا عَلَى مَا يُفْرَشُ لِلْعَامَّةِ عَلَى الْأَرْضِ لَكِنْ عَلَى سَجَّادَةٍ وَنَحْوِهَا وَهَؤُلَاءِ كَيْفَ يُصَلُّونَ فِي نِعَالِهِمْ وَذَلِكَ أَبْعَدُ مِنْ الصَّلَاةِ عَلَى الْأَرْضِ فَإِنَّ النِّعَالَ قَدْ لَاقَتْ الطَّرِيقَ الَّتِي مَشَوْا فِيهَا ;
Untuk orang – orang yang suka beragama dengan berlebihan maka tidak akan melakukan salat di atas tanah atau hamparan yang biasanya untuk umum .tapi  mereka akan menghamparkan sajadah dll . Mereka  tidak akan melakukan salat dengan sandal . Dan ini lebih  berat dari pada salat di tanah.  Sebab sandal yang di buat jalan akan menyentuh najis dll . [1]
فَلَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَّخِذُ سَجَّادَةً يُصَلِّي عَلَيْهَا وَلَا الصَّحَابَةُ ; بَلْ كَانُوا يُصَلُّونَ حُفَاةً وَمُنْتَعِلِينَ وَيُصَلُّونَ عَلَى التُّرَابِ وَالْحَصِيرِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ غَيْرِ حَائِلٍ
Nabi dan sahabatnya tidak pernah mengelar sajadah untuk salat , bahkan mereka melakukan salat dengan kaki telanjang dan bersandal  dan mereka juga melakukan salat di debu, tikar dll tanpa sajadah [2]
                
وَهَذَا فِيهِ مُشَابَهَةٌ لِأَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِينَ كَانُوا لَا يُصَلُّونَ إلَّا فِي مَسَاجِدِهِمْ
Ini mirip dengan ahli kitab yang tidak mau melakukan salat kecuali di tempat salatnya [3] (Gerejanya ) .Sekarang realita kaum muslimin tidak mau melakukan salat wajib kecuali di masjid , tidak mau di atas tanah .
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ibnu Taimiyah yang dulu bukan Ibnu Taimiyah sekarang menyatakan bahwa orang – orang yang melakukan shalat di sajadah itulah orang yang ghulu, karena waswas, dan menganggap bahwa tanah itu kotor, najis, tidak layak digunakan untuk shalat. Hal ini karena tdk paham tentang tuntunan shalat , bodoh sekali, dan sangat paham dengan tontonan shalat.


[1] Kutub warosail ibnu Taimiyah  177/22
[2] kutub warosail ibnu Taimiyah 192/22
[3] Majmuk fatawa  22
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan