Jumat, Juli 10, 2015

Jawabanku untuk Ibnu Taimiyah - seri ke 4




Kaum muslimin sekarang bila disuruh untuk kembali kpd tuntunan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yg asli, bukan yg palsu maka mereka sangat berat. Mereka  mudah menerima shalat di karpet dan sulit sekali menerima tuntunan shalat di tanah spt  kaum nasrani disuruh menjalankan shalat spt nabi Isa, maka mereka akan menolak dengan serta merta, mereka akan bilang masak orang sekian banyaknya ini salah semua. Untuk apa ikut satu orang. Masak kita ikut satu orang lalu pendapat orang banyak di tinggalkan. Pendeta – pendetanya juga marah sekali, mereka akan mengatakan : Jangan dengarkan omongan orang itu. Pada hal Nabi Isa menjalankan shalat sebagaimana ayat  sbb:
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
 dan Dia menjadikan aku ( Isa as ) seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; Maryam 31

Orang – orang kristen, pendeta, uskup sampai Paus paulus akan marah kesetanan, caci maki akan keluar  dari mulut mereka. Dan mereka akan menyatakan tiada perintah  shalat dlm agama Kristen. Tokoh – tokoh mereka  berdusta, berbuat  culas lalu di amini  oleh bawahannya. Inilah faktor kesesatan mereka dan sekarang menjalar kpd kaum muslimin. 

Begitulah kesalahan yang membudaya bila ada orang yang mengingatkan akan dipertahankan dan kebenaran yg datang akan di tolak dengan mentah – mentah. Sy  ingat ayat:
فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu. Ghafir 83.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ajaran para Rasul di tolak, di ledek, dan masarakat  merasa ajaran  mereka sudah final, tidak boleh di robah, dan yang merobahnya ke ajaran Rasul  yang asli harus  di hujani dengan berbagai macam hinaan . Ahirnya  azab  Allah menimpa kepada masarakat  yang sedemikian  itu.
Karena itu, dalil harus  kita dulukan, bukan pendapat manusia, ulama  atau orang awam. Disaat kita mendengar ajaran baru, kita harus melihat dalilnya. Bila  tepat dan sahih, kita harus berani meninggalkan ajaran lama yang tidak berdalil. Bila kita masih kokoh dengan ajaran yang tidak berdalil, maka seperti saya  dulu bila begitu saya akan masih menjadi tokoh ahli bid`ah.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan