Rabu, September 30, 2015

SURAT TERBUKA UNTUK KEJAKSAAN AGUNG & KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

.
Oleh: Maaher At-Thuwailibi.
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Indonesia adalah tempat para pemeluk agama yang cinta damai, yang bisa saling menghargai antar agama dan antar madzhab. Mayoritas penduduk Indonesia adalah warga muslim Sunni yang selama ini sangat toleran kepada madzhab dan penganut agama lain.
Kami mohon maaf, bila dengan terpaksa membuat surat terbuka ini sebagai petisi kecil untuk pemerintah RI yang sangat kami hormati. Berhubung waktu sudah mepet dan langkah yang kami tempuh tampaknya sulit, maka izinkan kami melayangkan surat terbuka ini untuk pemerintah republik indonesia sebagai upaya amar makruf nahi munkar demi menjaga persatuan dan kesejahteraan bangsa indinesia.
Sebelum kami menyampaikan petisi dari Saudara kami Bpk.Abu Muhammad Al-Jawi yang di buat dan di peruntukkan Kejaksaan Agung dan Kepolisian RI, dengan merasa sangat terpaksa kami ingin menyampaikan sejumlah fakta yang sempat mewarnai negeri ini, terkait sekte sesat yang datang dari Iran.
Sejarah telah mengukir berbagai peristiwa berdarah yang membanjiri bangsa indonesia yang di lakukan oleh sekte dari Iran yang di sebut SYI'AH.
Dimulai dari:
1. Pengeboman yang dilakukan gembong Syi'ah terhadap candi borobudur, peninggalan sejarah nusantara, pada tahun 1985.
http://www.nahimunkar.com/syiah-dan-rangkaian-kasus-peleda…/
2. Provokasi dan bentrokan yang dilakukan Syi'ah di ternate sehingga mengalirkan darah kaum muslimin.
3. Pembantaian yang dilakukan terhadap ummat Islam NU di sampang yang mempertahankan agamanya atas penodaan yang dilakukan orang Syi'ah bernama Tajul Muluk.
4. Pembunuhan orang Syi'ah di puger jember terhadap warga NU bernama Pak Eko, kemudian ustad NU bernama Ustadz Fauzi di bacok oleh oknum Syi'ah di jatim.
5. Ancaman pembunuhan terhadap Ulama aswaja NU di madura, Habib Muhdhor Al-Hamid. Habib Muhdhor Al-Hamid hampir di bacok oleh Syi'ah namun berhasil di selamatkan oleh Allah.
6. Provokasi terselubung Syi'ah menciptakan konflik berdarah antar sesama ummat islam di batam dengan mengkambing hitamkan Radio Hang dan memfitnah Front Pembela Islam (FPI).
Dan konspirasi terselubung Syi'ah di batam dengan mengatasnamakan FPI bisa anda baca pada link berikut ini:
http://islamic-media-indonesia.blogspot.com/…/selamatkan-ra…
7. Pembantaian 30 orang Syi'ah pimpinan Habib Ibrahim terhadap majelis dzikir Az-Zikra sentul, bogor, binaan KH.Muhammad Arifin Ilham . Seorang warga Az-Zikra bernama Pak Faisal di culik dan di siksa beramai-ramai.
8. Provokasi Syi'ah di masjid raya bogor menciptakan konflik antar sesama ummat Islam dengan menjadikan Idahram alias Marhadi sebagai alat propaganda.
Dan berita konkritnya bisa anda baca pada link berikut ini:
http://www.gensyiah.com/bikin-kekacauan-di-masjid-raya-bogo…
Dan silahkan simak penjelasan saya pada link youtube berikut ini:
http://m.youtube.com/watch?v=QmW2X4Me6f0
Sehubungan dengan itu semua, pada tanggal 2-4 Oktober 2015 ini, di kabarkan akan ada Tokoh Syiah Ekstrem dari Australia bernama Syaikh M.Tawhidi yang akan mengisi acara Eidul Ghadir (hari raya sekte Syiah) di Jakarta dan bogor.
Sayangnya M Tawhidi ini menghina negeri ini dengan menyebut nama negeri ini sebagai INDONESHIA, bukan Indonesia. (Kata dia: They all spelt it wrong. Since I'm coming, its IndoneShia not Indonesia. Get it right please.)
Ini adalah penghinaan yang tidak bisa diterima, karena nama negeri ini sejak didirikan, dan yang tertera dalam konstitusi kita adalah Indonesia, BUKAN Indoneshia, yang seolah negeri ini adalah negeri Shia ( Syi'ah). Hal ini juga sekaligus membuat luka bagi bangsa Indonesia, khususnya mayoritas ummat Islam Indonesia yang notebene adalah Ahlus Sunnah (Sunni). Bahkan secara politik, itu mengandung unsur revolusioner yang sangat tendensius.
Selain itu M.Tawhidi ini dalam serial tweetnya membuktikan bahwa dia adalah penghina para sahabat dan istri Nabi, dimana sahabat dan istri Nabi di Indonesia adalah tokoh yang amat dihormati dan disegani. Sehingga kedatangan M Tawhidi ini dikuatirkan akan menimbulkan konflik horizontal seperti yang terjadi di Suriah atau Iraq.
Catatan: Pada saat petisi ini dibuat, tulisan dia yang di tweeter sudah dihapus, tapi kami masih menyimpan screenshotnya di
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1689218934655860&set=a.1456682434576179.1073741828.100007033081538&type=3&theater&notif_t=like
Beberapa screenshot penghinaan beliau kepada orang-orang yang dihormati dan disegani oleh mayoritas masyarakat muslim Indonesia ada di:
https://www.facebook.com/Abu.Muhammad.AlJawy/media_set…
Dalam hal ini kami meminta kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia untuk mencekal kedatangan M Tawhidi ini ke Indonesia (kalau ia benar-benar akan datang), sekaligus mencari pihak pengundang dan meminta pertanggungjawaban mereka.
Kami masyarakat Indonesia hanya ingin Indonesia selalu damai, tidak ada konflik yang diimpor ke negeri ini. Kami tidak ingin Indonesia mengikuti nasib Suriah ataupun Iraq yang hancur negerinya karena menjadi tempat perang akibat provokasi dari pihak-pihak yang mengancam kedamaian di negeri ini.
Lampiran:
Tweeter M Tawhidi: https://twitter.com/Tawhidicom
Facebook M Tawhidi: https://www.facebook.com/Tawhidiofficial/timeline
Demikian petisi ini dibuat oleh saudara kami, Bpk.Abu Muhammad Al-Jawi.
Atas segala kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya , dan atas segala perhatian, kami ucapkan ribuan terimakasih.
Semoga indonesia damai tanpa Syi'ah.
Aamiin..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Peringatan Kepada Penginjil, Inilah Para Pelaku Kristenisasi Yang Berakhir di Penjara - Kristenisasi di Indonesia Adalah Pelanggaran Hukum

    Rabu, 30 Mei 2012, warga Desa Neuheun, menangkap dua orang yang diduga berupaya melakukan kristenisasi terhadap tiga warga desa setempat. Bersama mereka turut disita beberapa barang bukti seperti kitab injil dan lukas.Kedua warga yang ditangkap itu merupakan warga dari luar Provinsi Aceh, namun justru meliki kartu identitas Aceh. Mereka adalah Roy, 24 tahun, laki-laki asalMakassar, dan Ribur, 32 tahun, wanita asal Medan.Setelah ditangkap warga, mereka sempat dibawa ke Kantor Desa Neuheun untuk diamankan dari amuk marah warga. Kini, kedua warga yang diduga berupaya melakukan kristenisasi itu telah dibawa untuk diproses ke Polresta Banda Aceh dari Polsek Krueng Raya, Rabu 31 Mei 2012.

    Walau berasal dari luar Aceh, keduanya mempunyai KTP Aceh. Roy mempunyai KTP dengan alamat Bandar Baru, Kuta Alam, dan Ribur mempunyai KTP Tanjong, Ingin Jaya. Sebelum dibawa ke Polresta Banda Aceh, Roy dan Ribur dibawa ke Polsek Krueng Raya setelah sebelumnya sempat dibawa ke Kantor Desa Neuheun.

    Dua bulan tinggal di Neuheun, Ribur ternyata telah mengajak beberapa warga desa itu masuk Kristen. Salah satunya adalah Mariana, 35 tahun, warga Desa Neuheun, Aceh Besar.

    Mariana mengaku pernahbujuk Ribur untuk meninggalkan Islam. Namun, Mariana tetap keukeuh memegang teguh agamanya.

    "Suatu hari, dia (Ribur) datang ke rumah tetangga saya. Kemudian datang ke rumah saya. Sebagai tamu, saya tidak bisa menolaknya. Karena kita harus menghormati tamu," cerita Mariana.Di rumah Mariana, awalnya Ribur tak membicarakan masalah agama. Namun, secara perlahan-lahan, pembicaraan diarahkan ke masalah kehidupan beragama. Hingga akhirnya ia mengajak Mariana memeluk Kristen dengan cara"mandi suci"."Saya hanya mendengarkan saja apa yangdibilang, tidak terpengaruh," kata Mariana.

    Pengakuan Ribur, Terduga Pelaku Kristenisasi di Neuheun Ribur, 32 tahun, asal Medan ini, adalah salah satu dari dua warga dari yang ditangkap warga Desa Neuheun, Aceh Besar karena diduga berupaya melakukan kristenisasi terhadap tiga warga desa itu.

    Ribur sempat jadi bulan-bulanan massa sebelum diamankan ke Kantor Desa Neuheun. Dari situ, bersama Roy, ia dibawa ke kantor Polsek Krueng Raya, Aceh Besar.

    Kini, keduanya telah dijemput untuk dibawa ke Polresta Banda Aceh untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat berada di sel tahanan Polsek Krueng Raya, Ribur, kepada wartawan mengatakan ia sudah berada dua bulan terakhir di Neuheun. Namun, di bumi Serambi Mekkah, Ribur mengaku sudah tinggal sejak dua tahun lalu.

    "Untuk Program pemberdayaan Masyarakat dari sebuah LSM di Aceh Besar," katanya.

    Soal upaya untuk mengajak warga Neuheun masuk agama Kristen, Ribur mengakui benar adanya. Bahkan, ia mengaku telah mengajak banyak orang memeluk agamanya, meski menurut penuturannya baru satu orang yang berhasil dipengaruhi. [*/atjehpost.com]

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan