Kamis, Maret 17, 2016

Salat di atas daun pisang


 Foto Mahrus Mknu.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Gambar tersebut mungkin editan mungkin sungguhan.
Bila editan, maka tidak membikin takjub, heran atau tercengan dibuatnya.
Bila sungguhan ,maka perlu di tanya siapa dia ? Dimana ? dan Masih hidup atau sudah meninggal dunia ?.
Identitasnya majhul, tidak terbaca dan tidak dikenal .
Salat di daun pisang itu kita dengar hanya kisah novel belaka, blm tampak dlm realita kehidupan kita.
Bukti untuk bisa di percaya belum akurat, blm memenuhi sarat.Ia lebih layak di dustakan.
Bil dipercaya , kita ini percaya sesuatu yg blm tentu benar, kadang ia kedustaan belaka.
Perbuatan salat di atas pisang itu bila salat wajib, maka tidak diperbolehkan karena Rasulullah shallahu alaihi wasallam belum pernah menjalankannya . Bgt juga para sahabatnya. Mereka menjalankan salat wajib langsung ke tanah dengan berjamaah.
Bila dia dikatakan waliyullah, masak seorang wali menyalahi tuntunan Rasulullah shallahu alaihi wasallam. Bila benar begitu , maka ada wali yg dari ahli bid`ah bukan ahlis sunnah. Pada hal kebid`ahan tertolak sebagaimana hadis :
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan agama yang tidak terdapat dalam agama maka dengan sendirinya tertolak *
Setahu saya hanya Khidhir teman Musa yg menjalankan sesuatu yg bertentangan dengan sariat Nabi Musa as.
Dia ( orang yg menjalankan salat di daun pisang ) tidak melakukan salat berjamaah dan melanggar ayat :
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku.
Tapi kayaknya dia duduk sambil berdoa bukan salat bila benar. Bila tidak maka ia sekedar editan foto shop belaka.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan