Selasa, Juni 14, 2016

Jawabanku untuk K Thobari Syadzili



K Thobary memposting  dalil – dalil tentang tahlilan  sbb:
DALIL YANG PERTAMA ;
Al-Tahqiqat, juz III. Sunan an-Nasa’i, juz II)
ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﻋﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﻴﺖ ﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﺫﻛﺮﺍﺳﺘﻮﺟﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ
 ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻰ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ))
Barang siapa menolong mayyit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan dzikir, maka Alloh memastikan surga baginya.”
(HR. ad-Darimy dan Nasa’I dari Ibnu Abbas)

DALIL YANG KEDUA
(Tanqih al-Qoul)
ﻭﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﺗﺼﺪﻗﻮﺍﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺍﺗﻜﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺍﺗﻜﻢ ﻭﻟﻮﺑﺸﺮﺑﺔ ماﺀﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻘﺪﺭﻭﺍ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﺒﺄﻳﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻌﻠﻤﻮﺍﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﻓﺎﺩﻋﻮ ﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ﻭﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﺍﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﺪﻛﻢ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ
Bersedekahlah kalian untuk diri kalian dan orang-orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air seteguk. Jika kalian tak mampu dengan itu, bersedekahlah dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Jika kalian tidak mengerti Al-Qur’an, berdo’alah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan rahmat. Sungguh,  ﺗﻌﺎﻟﻰ الله  telah berjanji akan mengabulkan do’a kalian.”

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Kiyai Thobari Syadzili menyampaikan hadis sbb:
ﻗَﺎﻝَ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋليه ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﻦْ ﺃَﻋَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻴِّت ﺑِﻘِﺮَﺍﺀَﺓٍ ﻭَﺫِﻛْﺮٍﺍﺳْﺘَﻮْﺟَﺐَ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻟَﻪُ
الْجنَّةَ  ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻰ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ))
Barang siapa menolong mayyit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan dzikir, maka Alloh memastikan surga baginya.”
(HR. ad-Darimy dan Nasa’I dari Ibnu Abbas)

Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sy mencari dalil tsb dlm seluruh kitab – kitab hadis yg saya miliki, syarah – syarah hadis yg saya punya, di Sunan Darimi dan Nasai  lalu sy cari juga di internet , sy tdk menjumpainya.
Lantas bgmn Kiyai Thobari bisa menyatakan hadis tsb riwayat Imam Nasai  dan Darimi.Pd hal  dikitab mereka hadis tsb tdk ada. Apakah kiyai meng ada – ada.
DALIL YANG KEDUA
(Tanqih al-Qoul)
ﻭﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﺗَﺼَﺪّﻗُﻮﺍﻋَﻠﻰَ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺃَﻣْﻮَﺍﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺃَﻣْﻮَﺍﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻟَﻮْﺑِﺸَﺮْﺑَﺔِ مَاﺀٍﻓَﺎﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻘْﺪِﺭُﻭﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﺒِﺄَﻳﺔٍ ﻣِﻦْ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎَﻟﻰ ﻓَﺎﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﺍﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺀَﺍﻥِ ﻓَﺎﺩْﻋُﻮ ﻟَﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟﻤَﻐْﻔِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﺮّﺣْﻤَﺔِ ﺍﻓَﺈِﻥّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻋَﺪَﻛُﻢْ ﺍﻹِﺟَﺎﺑَﺔ
Bersedekahlah kalian untuk diri kalian dan orang-orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air seteguk. Jika kalian tak mampu dengan itu, bersedekahlah dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Jika kalian tidak mengerti Al-Qur’an, berdo’alah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan rahmat. Sungguh,  ﺗﻌﺎﻟﻰ الله  telah berjanji akan mengabulkan do’a kalian.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sdh sy cek di kitab – kitab hadis dan syarahnya ternyata tidak ada  hadis tsb .
Bila pengamatan  sy ini benar, mk dua hadis yg di buat landasan tahlilan  oleh K Thabary Sadzili itu  palsu , meng ada – ada hadis  dan ini  sangat membahayakan akidah kaum muslimin.
Bgmn Nabi  shallallahu alaihi wasallam   bersabda spt itu, nabi sendiri tdk pernah kirim fatihah pd Khadijah yg telah mendahului beliau , telah wafat lebih  dulu. Juga beliau  tdk pernah kirim fatihah untuk pr sahabat yg  wafat lebih dulu. Dan pr sahabat  juga tdk pernah kirim fatihah.  pd Nabi  shallallahu alaihi wasallam
Jadi kita kita ini samikna  wa atha`na  sj pd Nabi  shallallahu alaihi wasallam  yg tdk kirim fatihah pd mayat. Lalu kita tdk mengirim pahala  fatihah untuk mayat.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An-Najm: 39).
Mengenai ayat tersebut, Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
ومن هذه الآية استنبط الشافعي ومن تبعه أن القراءة لا يصل إهداء ثوابها إلى الموتى ؛ لأنه ليس من عملهم ولا كسبهم ، ولهذا لم يندب إليه رسول الله صلى الله عليه وسلم أمته ولا حثهم عليه، ولا أرشدهم إليه بنص ولا إيماء ، ولم ينقل عن أحد من الصحابة رضي الله عنهم ، ولو كان خيراً لسبقونا إليه وباب القربات يقتصر فيه على النصوص ، ولا يتصرف فيه بأنواع الأقيسة والآراء ، فأما الدعاء والصدقة ، فذاك مجمع على وصولها ومنصوصٌ من الشارع عليها
Dari ayat ini Imam Syafi’i dan ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa bacaan Al-Qur’an tidak sampai pahalanya pada mayit karena bacaan tersebut bukan amalan si mayit dan bukan usahanya. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya dan tidak memotivasi mereka untuk melakukan hal tersebut. Tidak ada nash (dalil)  atau Isarat . Begitu pula tidak ada seorang sahabat Nabi –radhiyallahu ‘anhum– pun yang menukilkan ajaran tersebut pada kita. Law kaana khoiron la-sabaquna ilaih (Jika amalan tersebut baik, tentu para sahabat lebih dahulu melakukannya). Dalam masalah ibadah (qurobat) hanya terbatas pada dalil, tidak bisa dipakai analogi dan qiyas. Adapun amalan do’a dan sedekah, maka para ulama sepakat akan sampainya (bermanfaatnya) amalan tersebut dan didukung pula dengan dalil (Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim karya Ibnu Katsir, 7: 76).
Komentarku ( Mahrus ali ) :

Untuk pahala sedekah sampai pd mayat akan ada kajian husus nanti. 
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan